Saranghae?
Cast : Kim Jongin
Do Kyungsoo
Author : beta
Gendre : tetapkan sendiri saja
Ratting : baca aja sendiri ntar juga tau
Note : saya mabok exo *plak ganyambung.
Rcl yaa ;D
UNEDITED
Happy reading guys ;D
“nak cepat turun kebawah,” Ucap ibuku dari balik pintu kamarku. Aku
menghela nafas berat. Demi tuhan aku malas sekali melakukan perjodohan
macam ini. Jika aku tidak diacam akan di hapus dari daftar penerima hak
waris aku takkan pernah mau melakukan ini. TIDAK AKAN PERNAH!
Aku malas aku tidak mau. Sungguh aku mengutuk kakekku yang
menginginkan aku menikah dengan keturunan keluarga Do karena janji
konyolnya. Tak tahukah ia aku sudah mempunyai namjachingu dan aku
sangat mencintai namja chinguku.
Aku membuka handphoneku dan menatap sekilas wajah namjachinguku yang
sangat manis. Matanya yang memiliki eyesmile, kulit yang lembut dan
halus, serta suara merdu yang selalu memanjakanku. Ia sangat sempurna
dan aku mencintainya. Sangat mencintainya.
But comeback to reality, aku segera menyimpan hanphone ku di atas
meja rias dan dengan gontai aku langkahkan kedua kakiku keluar dari
ruang kamarku. Sedikit membenahi tatanan rambut serta bajuku agar sesuai
dengan criteria yang Eommaku mau.
Aku menatap malas dari tangga yang kupijak saat ekor mataku mendapati
sebuah keluarga kecil dengan seorang ayah, ibu, dan anak lelaki. Yang
duduk berhadapan dengan orang tuaku.
‘sepertinya mereka keluarga kim’ pikirku
Aku semakin malas. Apalagi kudengar jika calonku itu seorang yeoja. Tak tahukah appa bahwa aku ini gay?
“aah itu dia,” Ucap Appa ku sumringah melihat aku yang dengan penurut
tanpa perlu dipaksa untuk menghadiri pertemuan sial ini. aku
membungkukkan badan kemudian duduk di samping orang tuaku.
Aku tersenyum sopan dan kulihat keluarga kecil itu senang akan
etikaku. Kecuali si namja aneh yang terus saja menundukkan kepalanya.
“jonggin-ah perkenalkan dirimu nak,” Ucap eommaku lembut. Aku tersenyum padanya lalu aku menatap keluarga Do yang menantiku.
“anyeong hasseo, naneun Kim Jongin imnida,” ucapku lembut lalu
kuberikan senyuman mautku pada si Nyonya Do itu. Dan kulihat pipinya
bersemu karena senyumanku.
Dasar wanita jalang kau sudah berumah tangga tapi masih saja terpikat pada daun muda.
“aish kau tampan sekali jongin-ah,” ucap si nyonya besar sambil
tersenyum menyeringai. Membuatku ngeri tapi tenang senyum di wajahku
belum luntur. Aku sempat berfikir jika ibunya saja sudah ganjen seperti
ini bagaimana dengan putrinya. Aaahhh malang sekali nasibku.
“mm Kyungsoo-ya perkenalkan dirimu sayang.” Ucap si Nyonya Do sambil
menepuk bahu kanan si namja aneh. Namja itu Nampak terkejut dan dengan
canggung mengangkat kepalanya menghadapku. Sehingga mata kami bertemu
lalu semburat merah segera mewarnai pipi tembamnya yang kuakui berwarna
putih pucat.
“naneun Do Kyungsoo imnida,” ucapnya cepat tanpa melihatku. Aku
menatap appaku bingung. Seolah mengerti apa yang aku pusingkan appaku
menggelengkan kepalanya menyuruhku untuk tak mengatakan apapun.
“Jongin-ah sebenarnya kami akan menjodohkanmu dengan kakak perempuan
Kyungsoo hanya sayang umurnya tak panjang. Jadi terpaksa kami
menjodohkanmu dengan adiknya yaitu Kyungsoo. Tante harap kau bisa
menerimanya. Sebab bagaimanapun ini adalah permohonan terakhir kakekmu.”
Ucap Nyonya Do lembut padaku sambil menyisir rambut anaknya yang tebal.
Jujur aku SHOCK ! tahu dijodohkan saja aku sudah malas. Apalagi
sekarang aku harus menikah dengan namja aneh macam dia. Kenapa dia tak
ikut mati juga hah? Tak tahukah kau namja aneh aku sudah memiliki
kekasih.
Appa menyenggol tangan ku agar menjawab pertanyaan si Nyonya besar
Do. Aku hanya mengangguk dan tersenyum. Dan kulihat wajah nyonya Do
sumringah. Ia segera menepuk bahu anaknya dan tersenyum hangat. Dan si
namja aneh itu hanya tersenyum lemah lalu ia menatapku sekilas dengan
pandangan yang sulit kuartikan.
“baiklah. Karena Jongin sudah setuju. Bagaimana jika Kyungsoo tinggal
disini saja sampai hari pernikahan mereka tiba. Agar Jongin dan
Kyungsoo bisa saling mengakrabkan diri?” tawar Appaku pada keluarga Do
yang langsung mengangguk setuju.
Appa melirik kearah ku yang tak memberiku respon apapun, sehingga
dengan senyum terkembang namun tampak seperti senringaian aku mengiyakan
pendapat Appa. Baguslah dengan begini aku jadi lebih mudah membuatnya
benci padaku. Akan kubuat dia menolak perjodohan ini, sehingga hubungan
ku dengan Baekhyun Hyung dapat direstui.
***
Aku kini mengantarkan Kyungsoo menuju kamar tamu yang letaknya
berhadapan dengan pintu kamarku. Orang tuanya sudah pergi sejak sejam
yang lalu untuk kembali ke rumah mereka di jepang dan Appa serta Eommaku
mengantarkan mereka ke bandarapun belum kembali. Sebenarnya sejak sejam
yang lalu tak terjadi percakapan apapun diantara kami sehingga aku yang
mulai bosan menawarkan diri untuk mengantarkannya ke kamar tamu. Aku
tak habis fikir, sekarang saja aku merasa sedang berbicara dengan tembok
apalagi ketika kami menikah mungkin aku akan bermonolog ria dengan
patung.
“ini kamar mu Kyungsoo-ya,” Ucapku selembut mungkin dengan senyum
tipis yang kuyakin akan melumpuhkan tiap wanita yang melihatnya. Dan
benar apa tebakanku pipinya langsung bersemu dan ia kembali menundukkan
kepalanya.
Argh apa ia tak pernah diajari untuk menatap lawan bicaranya?
Aku yang benar-benar sudah hilang kesabaran hendak keluar dari
kamarnya dan berencana menemui Baekhyun Hyung untuk mengajaknya
berkencan dengaku. Tapi belum seluruhnya tubuhku keluar dari kamarnya
jemari nya sudah menarik bajuku.
“terimakasih,” ucapnya pelan lalu ia melepaskan tangannya. Dan
pertama kalinya aku lihat ia tidak blushing ketika menatap mataku dan
aku baru sadar bahwa Kyungsoo memiliki wajah yang cantik dengan bola
mata bulat dan bibir kissablenya. Tersenyum hangat padaku, kuakui dia
cantik, tapi maaf aku sudah mencintai orang lain.
Aku mengelus pipinya dan kudekatkan mulutku ke kupingnya. Aku tiup
pelan kupingnya itu dan aku membisikkan kata-kata yang langsung
membuatnya mengangakan mulutnya.
“aku tak mencintaimu bodoh. Segeralah kau batalkan perjodohan ini atau aku terpaksa menyiksamu sampai kau mau membatalkannya.”
Dan setelah mengucapkan hal itu aku segera meninggalkannya yang
mematung sambil menatap kosong padaku yang jauh meninggalkannya. Ia
hanya memegang dadanya.
“kuatkan aku Nunna.”
***
Tiga tahun kemudian setelah ulang tahunku yang ke duapuluh tiga. Appa
mengumumkan acara pernikahanku dengan Kyungsoo. Yang akan dilaksanakan
akhir bulan januari ini.
Aku tak percaya setelah berbagai cara kugunakan agar ia membenciku
dan membatalkan perjodohan ini tak satupun berhasil mencapai tujuanku.
Ia tetap bertahan dan membuatku kian frustasi karena aku belum memberi
tahu masalah ini pada Baekhyun Hyung.
Namun sialnya sebelum aku berhasil memberi tahu Baekhyun Hyung
tentang masalah pernikahanku undangan pernikahanku dengan Kyungsoo sudah
tersebar dan Baekhyun Hyung dengan senyum yang dipaksakannya dan mata
yang memerah siap menangis menyelamatiku dan mengatakan ia merelakanku
untuk Kyungsoo. Jujur hatiku sakit mendengarnya. Tak tahukah ia betapa
aku memperjuangkan hubungan kami dengan mengusahakan dengan berbagai
cara menyiksa Kyungsoo dan sekarang ia dengan mudahnya malah merelakan
aku. Jadi usahaku selama tiga tahun ini benar-benar tak ada artinya?
***
Pernikahanku dengannya berlangsung sangat meriah. Ini memang wajar
mengingat keluargaku serta keluarganya yang memang berasal dari golongan
terpandang dan menguasai lahan bisnis dunia. Jadi kemewahan kami tak
perlu ditanya.
Tapi diluar semua keramaian dan kemewahan ini hatiku sakit kala aku
melihat Baekhyun Hyung menyelamatiku dan Kyungsoo atas penikahan kami.
Wajah Baekhyun Hyung Nampak pucat dan terlihat lebih kurus dari
pertemuan terakhir kami. jujur hatiku miris melihat orang yang kusayang
berpenampilan seperti ini.
Hyung aku tahu kau sama hancur nya denganku.
***
Sudah lebih dari tiga minggu aku menikah dengan Kyunsoo dan selama
itu juga aku selalu menyiksanya. Aku jadikan ia sebagai budak sex ku.
Aku frustasi sungguh mengingat karena dialah aku tak bisa bersatu dengan
Baekhyun Hyung dan setiap kali aku melihatnya kebencianku kian memuncak
dan aku selalu bergairah untuk menyiksanya.
Aku bangun dari tempat tidurku menuju kamar mandi setelah sebelumnya
aku menatap tubuh Kyungsoo yang penuh akan karyaku. Dan beberapa memar
ditubuhnya yang putih. Serta bekas air mata di pipinya.
Mianhae, Kyungsoo. Tapi ini semua karena kau yang keras kepala
Dan aku kembali melanjutkan langkahku menuju kamar mandi di kamar kami.
***
Aku sedang mengeringkan rambut dengan handuk ketika keluar dari kamar
mandi. Dan aku sudah mendapatkan kamarku rapih dari semua kekacauan
karyaku semalam. Dan ketika aku membuka pintu kamar kucium bau masakan.
Selalu seperti ini ia akan merapikan kamar kami sebelum aku selesai
mandi dan akan memasakkan aku sarapan yang tak pernah kumakan.
Aku memeluk tubuhnya dari belakang dan kurasakan ia menegang. Dan
spatula yang tadi menari dengan cantik terhenti tiba-tiba. Aku mematikan
kompor dan aku mulai menciumi lehernya yang sudah penuh dengan bekas
kissmark ku semalam dan tanganku dengan jahil menekan pinggangnya yang
terdapat memar karena ulahku.
“ssakit Jongin-ahh.. mmpt,” ucapnya sedikit meringis ketika aku semakin kuat meremas memarnya itu.
“apakah sakit Kyungsoo-ah?” ucapku pelan dengan nada
mengintimidasinya. Dan ia mengangguk sambil memejamkan mata menahan rasa
sakit yang semakin menjadi karena aku semakin kuat meremas memar di
pinggangnya itu. Air mata meluncur membasahi pipinya. Dan ia menggigit
bibir bawahnya menahan sakit yang kuyakin semakin menjadi.
“aku tahu kau pasti sangat kesakitan Kyungsoo-ah. Sebaiknya segeralah
kau tandatangani surat perceraian kita. Maka aku berjanji tak akan
pernah menyiksamu lagi.” Ucapku di telinganya
“annia..” Ucapnya pelan. Membuatku semakin sadis menyiksanya. Aku
balikkan tubuhnya dan ku tarik dengan kasar tubuh yang lebih kecil
dariku itu keatas meja makan. Kurobek kaos putih yang dipakainya. Lalu
dengan kasar aku menhisap dan menggigit putingnya kuat hingga ia
berteriak kesakitan karena ulahku. Belum puas sampai disitu aku melepas
celana selutut yang dipakainya serta celanda dalamnya bersamaan hingga
kini ia full naked. Lalu aku melepaskan sabuk celana ku dan mengikat
tangannya kebelakang kakinya yang terkuk. Lalu aku kembali ke kamarku
dan mengambil beberapa sex toy dari kamarku bekas kami bercinta semalam.
Aku memasangkan gag ball ke mulutnya agar ia tak bisa bersuara. Dan
kupasangkan cock ring ke juniornya yang setengah menegang. Lalu
kumasukkan vibrator yang kustel dengan kecepatan max ke holenya yang
kemerahan tanpa melakukan penetrasi terlebih dahulu sehingga membuatnya
kesakitan namun dengan gag ball dimulutnya ia tak dapat berteriak hanya
air mata yang bisa ia keluarkan sebagai respon dari tindakkan kasarku.
Dan aku semakin senang menyiksanya. Lalu aku lepas celanaku dan
mengarahkan juniorku ke holenya. Ia langsung menatapku horror yang sudah
bersiap melakukan double penetration. Ia menggelengkan kepalanya cepat
dan matanya seolah memohon agar aku tak melakukannya. Tapi sayang
tujuanku adalah menyiksamu Kyungsoo-ah.
JLEEBB
Juniorku masuk dengan sempurna ke holenya. Dan ia menggelinjang
tubuhnya maju mundur merasakan sakit yang berkali lipat di bagian
bawahnya. Dan setelah puas aku menjamah tubuhnya serta mengisi nya
dengan cairanku aku melepaskan semua sex toy yang ada dalam tubuhnya dan
kulihat ia mengeluarkan banyak cairan putih kental yang berlomba-lomba
keluar karena sedari tadi ia melakukan ejakulasi kering. Aku melepaskan
milikku dan memakai semua pakaianku dan meninggalkannya dalam keadaan
menyedihkan dengan lebam dan kissmark dimana-mana.
“aku mencintaimu Jongin-ah.”
***
Kyungsoo Pov
Dengan tubuh yang masih terasa lemas dan sakit aku dengan susah payah
turun dari atas meja makan yang cukup tinggi sehingga aku terjatuh ke
lantai karena kaki ku masih belum sanggup menahan beban tubuhku. Aku
merangkak mengambil bajuku yang tercerer dilantai dan aku mengelap
cairan milik Jongin yang bersisa di selangkanganku. Sambil meraba-raba
meja dapur aku berusaha bangkit karena jujur bokongku terasa begitu
sakit. Holeku serta juniorku Nampak memerah dan lecet. Hampir setiap
hari Jongin menggunakan tubuhku sebagai pelampiasan kekesalannya. Aku
melangkah pelan dengan meraba dinding agar tak jatuh ketika berjalan dan
aku rasakan sakit yang mendera bagian bawahku ketika aku berjalan tapi
aku harus kuat.
SSRRRHH
Air shower membasahi tubuhku untuk yang kedua kalinya pagi ini. aku
bersender pada dinding karena kuakui aku sudah tak punya tenaga lagi.
Aku dengan susah payah membersihkan tubuhku dan menyeka leherku dari
bekas merah kami.
Setelah dirasa cukup aku keluar dari kamar mandi kamarku dan menuju
lemari pakaian dan mengambil pakaian yang cukup menutupi seluruh leher
dan lenganku. Dan kuambil celana krem sepanjang kakiku. Dan aku segera
mengeringkan rambut.
Drrtt..drrtt..
Ponselku berbunyi dan ketika kulihat nama yang tertera disana
jantungku seolah-olah hampir berhenti. Dengan panic aku menjawab
telepon dari mertuaku.
“yoboseo kyungsoo-ya,” Ucap mertuaku sumringah diseberang sana.
“yo-yoboseo, eomma,” ucapku pelan
“aish kau ini apakah anakku begitu mencintaimu sampai tak tega
membangunkan istrinya dan malah datang sendiri ke rumah kami.
Kyungsoo-ya maafkan Jongin yang seenaknya tak menunggumu ia hanya malu.
Mm jadi bisakah kau datang kerumah kami sekarang? kau tentunya tak lupa
bahwa hari ini hari pernikahan kami kan sayaaang,” Ucap mertuaku dengan
nada khas nya.
GLEK
Aku menelan ludahku. Aku sungguh lupa tapi aku tak mungkin menolak
ajakan mertuaku. Tapi aku tak mungkin bisa pergi dengan keadaan seperti
ini. aku harus bagaimana?
“Kyungsoo-ya?”
“n-ne eomma. Aku akan segera pergi…. Ne aku mengerti…”
Pip
Aku dengan perlahan melankahkan kaki ku yang sebenarnya sudah tak
bisa berjalan karena setiap getarannya membuat bagian bawahku
bergesekkan dan ini sangat menyakitkan.
Aku meraih kunci mobilku dan melajukan mobil ku menuju kekediaman mertuaku.
***
Jongin pov
“aah kau sudah tiba, Jongin istrimu sudah tiba.” Ucap eomma padaku yang sedang sibuk bermain ipadku.
Aku mengangkat kepalaku dan aku menghampiri eommaku yang mengelus
kepala Kyungsoo sayang . membuatku semakin membecinya karena ia hanya
tersenyum lembut pada eomma dan aku seolah-olah kejadian beberapa jam
yang lalu tak pernah terjadi. Kulihat ia menggunakan pakain yang sangat
tebal dan panjang di cuaca yang cukup panas seperti ini. Membuatku
jengah karena seleranya yang parah.
“Kyungsoo-ya apa kau tak kepanasan dengan pakaian seperti ini?” Tanya
eommaku polos sambil mengajak Kyungsoo masuk. Aku yang segera berdiri
disampingnya dan menyentuh bahu nya seolah memapahnya. Dan kurasakan ia
kembali menegang karena sentuhanku dan aku segera memberinya glare agar
tak berkata macam-macam.
“ti-tidak eomma, aku memang suka memakai pakaian tebal. Hehehe,”
Ucapnya sambil tersenyum membuatku semakin muak dengan tingkah sok anak
baik nya.
“ooh.” Dan aku segera mengajak Kyungsoo berjalan lebih cepat mendahului eomma.
“aaakkh,” ringis Kyungsoo sambil menekuk tubuhnya. SHIT! Aku lupa pasti ia masih merasakan sakit.
Eomma dengan panic menghampiri kami dan sedetik kemudian ia tersenyum menggodaku. Sambil mengambil Kyunsoo dari rangkulanku.
“Kau tega sekali Jongin-ah,” ucap eommaku sambil memberikan death glare padaku. Dan appaku muncul menghampiri kami.
“aah Kyungsoo-ah kau sudah datang, eh kamu kenapa nak?” Ucap Appaku
khawatir melihat Kyungsoo yang Nampak kesakitan. Dan eomma ku dengan
jahil melirik aku dengan tatapan you-knoe-what-i-mean nya.
PLAKK
Appa memukul kepalaku dengan Koran yang dibawanya. Lalu menarik tubuhku menjauh dari Kyunsoo dan eomma.
“Yah! apa salahku,” ucapku sedikit keras pada appa yang menarik baju
belakanku seperti menarik anak kecil. Appa tak menjawab hanya menarikku
menuju ruang kerjanya meninggalakan Kyungsoo yang menatapku khawatir
serta Eomma yang cekikikan.
***
Eomma pov
“eomma apa yang akan appa lakukan pada Jongin-ah?” ucap Kyungsoo
khawatir seolah-olah ia melupakan rasa sakit pada selangkangannya.
Aku menatap mata khawatirnya lembut dan kuusap kepalannya pelan.
Mencoba menenangkannya hanya saja ia langsung menghentikan tanganku dan
menatapku serius.
“aish kau begitu mencintainya ya Kyungsoo-yah? Tenanglah Jongin tak
akan diapa-apakan hanya di beri sedikit pelajaran. Sebaiknya kau ikut
eomma selangkanganmu pasti lecet,” ucapku sedikit menggodanya dan
langsung saja ia blushing karena ucapanku.
Aku memapahnya perlahan yang menurut padaku. Membawanya masuk ke
kamarku. Dan mendudukkannya di ranjang. Aku mengambil obat oles dan
kuberikan padanya. Serta pakaian yang lebih nyaman dipakainya. Ia
menatapku bingung.
“apa? Kau ingin eomma memakaikannya padamu?” ucapku menggodanya dan ia langsung menggeleng keras.
“annia, tapi untuk apa ini?” ucapnya polos. Membuatku semakin sayang pada menantuku ini.
“aduh kau ini sangat polos sayang. Ini semua untuk mengobati itumu.”
Ucapku sambil menunjuk kearah selngkangannya dan ia mengikuti arah
pandangku dan langsung saja semburat merah menghiasi wajah putihnya.
“sudah sana ke kamar mandi,” ucapku sambil merangkul dan memapahnya ke kamar mandi.
Jongin-ah kau beruntung nak
***
Jongin pov
Appa mendudukkanku di kursi kerjanya dan menutup semua tirai dan
hanya menyisakan lampu duduk yang menerangi kami. ia dengan gayanya yang
sok menginterogasiku. Menatapku tajam sambil gulungan Koran yang
dipegangnya menarik daguku agar menatapnya.
“jadi sudah berapa kali kau melakukannya dengan istrimu yang cantik
itu hah?” ucap appaku serius. Membuatku membelalakan mata tak percaya
dengan pertanyaan appaku yang menurutku tak sopan.
“a-apa maksud appa?” ucapku tak suka sambil bangkit dari dudukku dan appa menghentikan aksi bangunku dan mendudukkan ku kembali.
“jawab aku JONGIN-AH,” Ucap Appa penuh penekanan. Dan menatapku
dengan tatapan yang seolah siap menerkamku kapanpun. Aku menundukkan
kepalaku malu harus mengakui privasiku itu.
“hampir setiap hari.. pagi dan malam” ucapku pelan. Dan Appaku menatap tak percaya pada diriku.
“se-setiap hari pagi dan malam??” teriak appa di depan wajahku. Aku
menyampingkan kepalaku berusaha lari dari tatapannya namun sial appa
menarik kepalaku hingga aku terpaksa menatap matanya.
“kau gila jongin-Ah dia masih virgin dan kau menjebol nya hampir
setiap waktu! Dan jangan katakan kau melakukannya tanpa menggunakan Lube?”
aku tak mampu menjawab. Semua yang appa katakana benar. Aku juga tahu
pasti Kyungsoo akan sangat menderita tapi ini semua kulakukan agar ia
mau menceraikanku.
Mengapa semua orang mesti perduli padanya?
Aku menganggukkan kepalaku dan langsung disambun pukulan Koran dari
appaku. Appa menarik kerah kemejaku hingga wajahku terangkat dan menatap
matanya lurus. Dimata appa kulihat kekecewaan besar serta kemarahan
yang tertahan.
“jongin-ah seumur hidupku aku tak pernah mengajarimu untuk menjadi
namja brengsek. Appa kecewa padamu,” dan appa menghempaskan pegangannya
pada kemejaku. Dan berjalan meninggalkan aku.
“appa tahu kau masih mencintai Baekhyun tapi sekarang Kyungsoo lah
istrimu, suka atau tidak kau harus bisa menerima dan menjaganya. Dia
sangat baik padamu. Sudah sepantasnya kau menjaganya bukan malah
menyakitinya. Appa kecewa,” dan setelah mengucapkan hal itu appa
meninggalkanku sendiri di ruangan kerjanya.
Aku memegangi kepalaku yang sakit karena mengingat betapa kejamnya
perbuatanku pada Kyungsoo. Aku merninjukkan tanganku berkali-kali
keatas meja kerja appa ku yang terbuat dari kayu jati itu.
***
Kyungsoo pov
Ketika acara pesta ulang tahun pernikahan appa dan eomma Jongin
berlansung aku tak pernah menyangka ia akan berlaku selembut ini padaku.
Menjagaku, membantuku berjalan, dan selalu setia disampingku. Ia Nampak
tampan dengan jas hitam dan kemeja abunya. Dan karena masalah
selangkanganku aku tidak diperbolehkan menggunakan celana panjang
sehingga terpaksa aku menggunakan baju eomma.
“jongin dia istrimu?” ucap seorang pria bertubuh tinggi yang
menghampiri aku dan jongin yang sedang duduk memperhatikan pesta. Jongin
tersenyum lembut padaku dan ia menarik lelaki tinggi itu ke bagian
minuman dan meninggalkan ku. Aku tak tahu kenapa ia meninggalkanku,
padahal aku sudah sangat senang dengan prilaku lembutnya padaku tadi.
Aku menundukkan kepalaku sedih dan entah mengapa mataku terasa panas
seperti akan menangis. Sampai kurasakan ada yang berdiri di hadapanku.
“Kim Kyungsoo bisakah sehari saja kau tidak menangis? Atau kau lebih
suka aku menyiksamu?” ucap Jongin datar namun aku merasa kelembutan dari
kata-katanya. Dan aku segera menghapus air mataku dan tersenyum lembut
padanya.
Kulihat matanya melebar seperti terkejut? Dan entah mengapa
melihatnya yang seperti ini membuatku malu. Aku segera menundukkan
kembali kepalaku karena malu. Tapi Jongin malah menarik kepalaku hingga
mata kami bertemu. dank au tau dia sangat tampan saat ini. matanya yang
teduh menatapku dan entah karena pengaruh sikapnya yang lembut aku
sedikit terangsang dengan ekspresi wajahnya yang menurutku sangat sexy.
Jongin segera menggenggam tanganku dan memapahku keluar dari ruang hall dan pergi ke kamar kami.
Setelah masuk entah mengapa dadaku bergemuruh dan wajahku memanas.
Lalu jongin yang berdiri dihadapanku berbalik memutar tubuhnya dan
mendekat kearah ku. Ia mengelus wajahku lembut dan menarik daguku
hingga bibirnya dapat menyentuh bibirku. Ia mencium bibirku lembut dan
hangat. Dan dengan lidahnya ia membuka mulutku dan mengajak lidahku
untuk bermain dengannya. Dalam dan bergairah ia menciumku. Hingga aku
terbawa suasana dan membalas semua perlakuannya.
Lembut, pertama kalinya ia beelaku begitu lembut padaku. Ia menyudahi
ciumannya di bibirku. Tubuhku dan tubuhnya memanas nafas kami naik
turun karena gairah kini sudah membanjiri kami berdua.
Ia menatapku seolah meminta izin untuk melakukan lebih. Dan aku
mengangguk padanya. Ia menarik tubuhku kedalam gendongannya dan
membawaku keatas ranjang kami. ia menidurkanku dengan lembut dan kembali
menciumi bibirku sambil mengangkat tubuhnya hingga menghimpitku ia
gunakan kedua tangannya di samping kepalaku untuk menahan berat tubuhnya
dan ia semakin memperdalam ciumannya padaku. Lalu beralih dari bibirku
ke leher jenjang yang entah mengapa sangat disukainya. Ia melepas
pakaianku dengan cekatan lalu ia melepas pakaiannya sendiri. Aku takjub
pada tubuhnya yang memanas dan bergairah. Dia menciumi tiap inchi
tubuhku dan aku mengerang nikmat karena perilaku lembutnya padaku.
Ciuman dari dadaku turun ke perut dan terakhir ke juniorku ia memasukkan
juniorku kemulutnya ia hisap kuat juniorku hingga tegang dan aku
mengerang nikmat saat caranku memenuhi mulutnya. Ia naik dari bagian
bawahku dan mencium bibirku dan membagi cairan kental milikku bersama
ku. Ia menciumiku ganas dan perlahan kurasakan panas dan perih saat
jarinya pemasukki holeku.
“aakkmmppth.” Teriakanku melebur dalam ciumannya. Dan setelah
beberapa saat ia menggerakkan jarinya maju mundur dan ia tampahkan satu
jarinya lagi lalu bergerak sepeerti gunting memperlebar holeku.
Sakit.. tapi lama kelamaan aku menikmatinya juga. hingga empat
jarinya berhasil dimasukkan dan ia mulai memposisikan juniornya yang
besar dan tegang ke holeku. Aku membantunya dengan mengangkang selebar
yang aku bisa lalu tanganku menaikkan pinggangku untuk mempermudahnya
memasukiku.
SLEEBH
Juniornya yang besar, panas dan tegang serasa merobek bagian bawahku.
Aku mengerang dan kepalaku bergerak gelisah ke kiri dan kekanan dengan
kedua tanganku mencakar punnggungnya yang kini memelukku dengan hangat.
Ia menatapku sekilas dan menciumi bibirku serta tangannya yang bebas
mengocok juniorku. Membuatku sedikit teralih dari rasa sakit dibawah
sana.
“moveehh.. jonginnaah,” ucapku lemah dan ia hanya tersenyum dan mulai
menggerakkan pinggulnya maju mundur hingga ia menyentuh sweet spot ku.
Dan aku mengerang keras karenanya. Dan semakin dalam dan lama ia
menyodok titik itu. Hingga cairannya keluar semua memnuhi tubuhku bahkan
kurasa ada sedikit cairan yang keluar besama darahku saat ia
mengeluarkan juniornya dari tubuhku. Jujur aku menikmatinya meski aku
sedikit aneh dengan tingkah lembut dan permainannya yang hanya satu
ronde saja, tapi sudahlah aku bersyukur dia menjadi jongin yang baik dan
lembut bukan jongin yang membeciku selama ini.
Ia kini terbaring di sampingku dan ia menarik selimut menutupi tubuh
kami yang polos. Lalu jemarinya yang lentik menyisir rambut yang lembab
karena keringat dari keningku. Ia mengecup keningku singkat dan
tersenyum lembut padanya aku hanya memejamkan mataku yang menikmati
sentuhannya.
“Kyungsoo-ah saranghae..” ucapnya pelan.
Aku langsung mendongakkan kepalaku dan menatap matanya yang menatapku
lembut. Ia tersenyum tuhan, suamiku Kim Jongin tersenyum tulus hanya
untuk ku.
“kenapa kau menatapku begitu?” ucapnya sedikit kesal karena aku yang diam membatu. Aku panic kumohon jangan salah paham.
“na-nado saranghae yobeo.” Ucapku malu dan aku tak berani menatapnya.
Namun ia tak tinggal diam dan malah menarik daguku hingga kami
berciuman kembali.
“tidurlah, kau pasti sangat lelah.” Ucapnya lembut setelah melepas
ciuman kami. aku mengangguk dan tersenyum lalu menarik tangannya agar
memelukku. Aku juga bingung kenapa aku bisa mendapatkan keberanian
seperti ini tetapi aku bersyukur ia tak menolak dan malah menarikku
lebih erat kearahnya dan memelukku sangat hangat. Dan aku memejamkan
mataku dan tertidur karenanya.
“saranghae..”
***
Jongin Pov
Aku bangkit dari tidurku dan meletakkan hati-hati kepalanya dan
menarik tanganku darinya. Aku turun dari ranjang kami dan mengambil
piyama handukku. Pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhku.
Setelah keluar aku segera melepas kamera yang terpasang di kamarku.
Untung kawanku tadi memberi tahuku perihal keisengan appa yang memasang
sepuluh kamera di kamarku. Sehingga aku dapat memberikan tontonan yang
dia inginkan.
Pintar juga appaku meletakkan kamera di berbagai sudut kamarku
sehingga ia bisa mendapati aksiku dengan Kyungsoo dari berbagai sudut
gambar.
Aku yang sedangsedikit mengedit aksi kami yang bisa disejajarkan
dengan film biru. Saat sedang asik mengedit kulihat Kyungsoo sedikit
bergetar.
“Jongin-ah saranghae..” igaunya jelas kudengar. Dan baru kali ini aku
melihatnya tersenyum dalam tidurnya tidak menangis seperti biasa.
Apakah ia menikmatinya? Molla aku tak perduli. Yang penting selama kami
tinggal di sini aku harus memperlakukannya dengan baik agar namaku tidak
dicoret dari penerima hak waris. Yah lebih bagus lagi jika aku
mencintainya dan bisa melupakan Baekhyun Hyung. Kurasa ini tak rugi.
Aku membuka handphoneku dan aku menghapus seluruh jejak Baekhyun
Hyung disana. Ini berat sungguh tapi aku juga tak bisa terus-terusan
menyiksanya. Tiga tahun lebih aku menyiksanya lahir dan bathin.
Sekaranglah saatnya aku menerima dia. Aku kembali menatap istriku yang
terlelap lalu mencium keningnya lama.
“nado, Kyungsoo-ya,”
***
Baekhyun house
BUGH
BUGH
DUAAKKH
Pintu kamar yang kokoh itu akhirnya berhasil di terobos. Beberapa
orang masuk kedalam kamar yang temaram itu seorang wanita berkepala
empat dengan panic mencari penghuni kamar itu. Ia dengan tergesa-gesa
berlari dari satu sudut ke sudut yang lainnya. Hingga akhirnya ia
membuka pintu kamar mandi di kamar itu.
“aaaaaaaaaahhh,” Teriaknya kencang ketika ia melihat si penghuni
kamar yang ternyata adalah anaknya yang bernama Baekhyun telah bersimbah
darah karena memotong nadi di tangannya.
Orang-orang yang tadi datang bersama wanita itupun segera membawa
Baekhyun ke rumah sakit karena ia masih menunjukkan tanda-tanda
kehidupan.
***
Kim family house
Pip
Pip
Pip
“annyeong, nugu?” ucap jongin lemah
“apa? Baekhyun Hyung mencoba bunuh diri?… dimana dia sekarang?… baik
aku akan segera kesana…” dan Jongin segera mengambil kunci mobilnya dan
berlari dengan kalap. Dalam fikirannya saat ini hanya keselamatan
Baekhyun Hyung. Ia tak memperdulikan panggilan Kyungsoo yang berulang
kali menyerukan namanya.
“Baekhyun Hyung kumohon bertahanlah”
TBC
RCL yaa makin banyak yang RCL makin cepat saya bikin lanjutannya hehe98x
Tidak ada komentar:
Posting Komentar