Cast : Cho Kyuhyun, Choi Siwon, Lee Sungmin, Kim Heechul, Choi Sooyoung
Rated : M
Disclaimer : It’s contains gay, Boys Love, yaoi, toys! Don’t like? Then just don’t read it!
R-17+
NORMAL POV
Pernahkah kau merasa harimu berubah menjadi cerah hanya dengan mendengar suara tawanya? Itulah yang ia rasakan saat ini. Siwon melonggarkan pelukannya dari tubuh kecil Kyuhyun. Sepasang mata hazelnut menatapnya heran. Mimik wajah tak berdosa itu membuat Siwon sulit untuk mengendalikan dirinya. Didorongnya tengkuk namja yang lebih kecil, mengeliminasi jarak kedua bibir mereka. Cukup 1 dorongan lagi agar mereka bisa berciuman. Tapi keduanya melupakan sesuatu yang lebih penting. “Siwon? Apa yang kalian lakukan?” suara yeoja cantik itu mau tak mau memaksa Kyuhyun untuk menghentikan Hyungnya sebelum ciuman itu terjadi. Siwon tersadar. Yang barusan dilakukannya adalah hal bodoh. Dengan cepat ia membalikkan badannya. “tidak, aku hanya mau memeriksa panas tubuhnya,” ucapnya sok tenang. “kukira.. kalian.. ah, lupakan saja! Makanannya keburu dingin, lekaslah.” Wanita itu tersenyum ramah. Syukurlah ia bisa menipu Sooyoung.
Siwon mendekatkan wajahnya lagi ke arah Kyuhyun setelah Sooyoung pergi. Tangan namja mungil itu agak berkeringat. Dipejamkan matanya erat—menunggu apa yang akan Hyungnya lakukan . Cup. Kecupan singkat mendarat di pipinya yang sakit. Kyuhyun membuka matanya begitu langkah kaki Siwon tidak terdengar lagi. Disentuhnya bekas ciuman dari Siwon. Wajahnya memerah seperti kulit apel. Dijambaknya sejumput rambut di dahinya. Sakit. Ini bukan mimpi. “hehehe.. buff! Hyung!” ia membenamkan wajahnya yang merah di bantal. Kyu merasa besok akan ada hal baik menantinya.
“.. won! Apa kau mendengarkanku?!” Sooyoung mengguncang bahu Siwon yang sedang melamun. “i, iya. Kenapa?” tandasnya belepotan. Dengan wajah cemberutnya yang manis, Sooyoung berkata, “aku mau pulang!”. Siwon tahu yeoja itu ingin diantarkan pulang, tapi ia justru bilang “baiklah, sampai jumpa!”. Akhirnya wanita itu pulang sendirian dengan geram. Dipijatnya pelipisnya perlahan. Pening. Mana mungkin namja berlesung pipi itu sempat memikirkan Sooyoung jika pikirannya sendiri sedang kacau. Bisa-bisanya tanpa pikir panjang ia hampir mencium adiknya. Tanpa sadar Siwon membayangkan bibir plum Kyuhyun. Sangat menggairahkan dan errr sexy? Digelengkan kepalanya cepat.
Ada apa dengannya akhir-akhir ini? Gelisah tak jelas jika Kyuhyun bersikap aneh, bahagia seketika jika pemuda itu tersenyum manis. “Hyung..” bahkan sekarang suaranya terngiang-ngiang di telinganya. Ahh.. caranya memanggil Siwon terasa istimewa. “HYUNG!” Siwon terperanjat. Ternyata suara itu asli! “a, ahemm.. kenapa?” tanyanya gugup. Kyuhyun meremas ujung kaos yang dipakainya. “itu, apa Hyung mau menemaniku berbelanja besok Minggu?” ia menengadahkan kepalanya. Tatapan mereka bertemu. Cepat-cepat namja mungil itu mengalihkan pandangannya. Jarinya semakin kuat meremas kaos. “Ya,” tanpa sadar Siwon mengiyakan permintaan adiknya. Mau bagaimana lagi, tingkah Kyu sangat menggemaskan sih! Tidak mungkin ditolak kan? “ee.. terima kasih. Selamat tidur!” namja mungil itu berlari ke kamarnya. Lagi-lagi Siwon memijat pelipisnya. Dia sudah gila.
Seringaian evil Kyuhyun melekat di wajahnya. Modus. Alasan tadi cuma modus belaka. Sejujurnya ia ingin kencan seharian bersama Hyung-nya. Ingin lebih tahu seperti apa Hyung-nya di luar rumah. Toh, sama saja kan. Nanti dia juga pasti belanja sesuatu.
.
.
.
(Minggu, 11.23 a.m.)
“Hyaaaa! Aku mau main itu!” Kyu berteriak kegirangan. Siwon tersenyum kecil sambil menggandeng tangan adiknya untuk masuk ke sana. Dung. Dum. Dung. Namja kecil itu mengerutkan alisnya. “aneh, kenapa score ku rendah terus?” gumamnya. Yup, ini adalah game center. Kyuhyun belum pernah ke tempat begini apalagi main ‘mesin tabuh drum’. Siwon menggenggam pergelangan tangan Kyu yang terdapat stick drum. “pukul sesuai irama,” digerakkannya tangan namja bersurai coklat. Kyuhyun bergidik saat nafas Hyung-nya menerpa lehernya. TEEEETTTT! Score 35! Siwon menghela nafas sedangkan Kyu menunduk lesu. Pemuda ini benar-benar bebal terhadap irama. Pantas saja nilai musiknya selalu jelek.
Karena lapar, kakak- adik itu berhenti di sebuah kafe kecil. Waiter menanyakan pesanan mereka. Siwon hendak menjawab tapi Kyuhyun mendahuluinya, “2 paket sandwitch dan 2 coffe blend!”. Namja yang lebih muda tersenyum menampilkan gigi-giginya. Wah, adiknya tahu betul apa kesukaannya. Mereka makan dengan lahap, diselingi lelucon-lelucon ringan. Tiba-tiba Kyuhyun mengambil sepotong roti dan berkata, “aaa…”. Pria yang lebih tua terbatuk. Tak ingin membuat Kyu kecewa, diterimanya suapan itu suka rela. Namja yang lebih muda terkikik sambil memegangi perutnya.
Hari semakin sore dan pusat kota semakin ramai saja. “uff.. Hyung, tunggu aku, aww,” susah payah Kyuhyun mengejar Siwon dari himpunan manusia yang berlalu-lalang. Namja berlesung pipi itu terus melangkah tanpa tahu Kyu tertinggal di belakang. Sebuah tangan mencuat dan menarik lengan Kyuhyun. Ia bernafas lega. Tunggu, tangan kasar ini bukan tangan Hyung-nya! Dengan sigap ditariknya kembali lengannya. Sesosok pria tinggi dan kekar muncul dan mencengkram bahunya. “si, siapa kau?! Dasar orang mesum, lepaskan ahmpp,” mulutnya dibekap oleh tangan pria itu. Tangannya diikat seutas tali. Ia terus memberontak. Jantungnya berdebar-debar. Apa ia akan diculik? Digigitnya jari si penculik. Mulutnya yang terbebas dipakai untuk berteriak, “SIWON HYUNG!! TOLONG!!”. Siwon mendengar teriakan Kyuhyun dan segera berlari melawan arah, menerobos apapun yang menghalanginya.
Tubuh mungil Kyu dimasukkan paksa ke dalam sebuah mobil. Matanya diikat dengan selembar kain hitam dan mulutnya diplester lakban. Ia berusaha menjerit walaupun semuanya sia-sia. Dirinya merasakan jika mobil itu mulai melaju. Air matanya tumpah membasahi kain penutup mata. Apakah ia akan selamat? Di lain pihak, Hyung-nya sedang menyetop taksi,“ikuti mobil itu, Pak!”. Kedua mobil itu saling mengebut seakan jalanan adalah arena balap. Ciitt.. Kyuhyun terjengkang ke depan. Apa sudah sampai? Sang penculik menggiringnya kasar. Ia tak bisa melawan saat tubuhnya dijatuhkan paksa dan diikat jadi satu ke sebuah kursi kayu. Peluh menjalar di lehernya. Ia bisa mendengar suara samar-samar dan derap langkah di seberangnya.
Seluruh penutup wajahnya di buka. Matanya mengerjap-ngerjap merasakan cahaya yang kembali muncul. Nafasnya tercekat. “Sungmin.. kau..” Kyuhyun tak dapat melanjutkan perkataannya. Dalang di balik penculikan ini adalah Sungmin?! “Kyu, lama tak jumpa.” ucapnya dingin. “lepaskan aku! Kenapa kau jadi seperti ini?!” dengan kasar namja bergigi kelinci menjambak rambut Kyuhyun. Sontak ia berteriak kesakitan. Sungmin tersenyum puas, “kau yang menjadikanku seperti ini. Bertanggung jawablah, Kyu.” Sungmin menciumi bibir namja bermata coklat dengan membabi buta. Kyuhyun menggeleng-gelengkan kepalanya menolak ciuman itu. Lidah Sungmin menjilati bibir bawahnya, tapi ia tetap mengunci rapat mulutnya. Marah, Sungmin menggigit bibir Kyuhyun hingga berdarah. Lidahnya berhasil masuk dan mengeksploitasi isi mulutnya.
Beberapa saat kemudian Siwon sampai di gudang aneh itu. 3 penjaga telah siap menghajarnya. Melihat ketiga pria itu tak membuatnya gentar. Hanya satu yang harus ia lakukan, menyelamatkan Kyuhyun. Sebuah pukulan dilayangkan ke mukanya, secepat kilat ia mengelak dan balik memukul perut si penjaga. Kedua pria lainnya ikut meninju dirinya habis-habisan. Darah mengucur dari sudut bibirnya. Tidak. Ia tidak boleh menyerah, adiknya membutuhkan dirinya. Hal itu menguatkan hatinya. Dipukul sebanyak apapun, Siwon terus berusaha untuk bertahan.
.
.
Tubuhnya gemetar ketakutan tatkala Sungmin menyobek baju yang dikenakannya. “Kau.” WREEEKK—bunyi sobekan, “sangat hina, Kyu!! Makhluk terkotor yang pernah kukenal!!” SREEEK! Pakaian namja kecil itu berubah menjadi kain rombeng. Hatinya bagai tersayat sembilu mendengar makian Sungmin. Sebegitu bencinya ia pada Kyuhyun. BRAKK!! Siwon berhasil mengalahkan para penjaga dan mendobrak pintu besi itu. “Hyung!” Kyuhyun terkejut melihat keadaan Hyung-nya. Tubuhnya penuh lebam, dan darah di sudut bibirnya tak berhenti mengalir. Sungmin berdecak. Disuntikkannya semacam cairan ke nadi Kyuhyun. Pandangannya mengabur, kaki-kakinya melemas. Kyu tertidur.
“Apa yang kau suntikkan?!” Siwon mencengkram kerah pemuda bergigi kelinci itu. “HAHAHA Aku telah membiusnya!! Dia akan jadi milikku!!” tawanya renyah. Ini mimpi buruk. “Kau psikopat gila!” ditinjunya pipi Sungmin hingga mereka berdua terjatuh ke lantai. Sekalipun dihajar, Sungmin masih tertawa.
“Ha.. ha..ha.. hiks..” Siwon berhenti memukuli Sungmin saat namja itu mulai menitikkan air mata. Ada apa ini? Tadi dia tertawa setan, sekarang malah menangis. “hiks.. Apa kau tahu kenapa kulakukan ini padanya?” Siwon membiarkan ocehan Sungmin berlanjut. “KARENA DIA TIDAK MENCINTAIKU!! DIA LEBIH MEMILIHMU, MENCINTAI ORANG SEPERTIMU!!!” Siwon membeku. Nafasnya memburu, apa yang diocehkannya itu benar? Kenapa ia merasa takut mengetahui kebenaran ini? Rasa takut pada apa yang sekarang merambati dadanya?
.
.
.
~~~To Be Continued~~~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar