Author: Nakashima Ayuma
Cast :
-Cho Kyuhyun
-Park Hyejin
-Lee Sungmin
Genre : Angst, Romance, Sad
Length: Chapter
Rated: PG-13
Annyeong ^^ I’m back
Mianhae kalo alur ceritanya gaje sama kata katanya gaje-_-v. Saya kembali dengan ff angst terbaru saya hohoho. Ini sepenuhnya hasil pemikiran saya sendiri. Happy Reading ^^ Kamsahamnida buat yang mau baca dan jangan lupa untuk comment^^ *bow*
—
Melihat sosok itu, Kyuhyun langsung bernapas lega. “Hyejin-ah?” ujar Kyuhyun. Tiba tiba ada seseorang yang menghampiri sosok itu lalu memeluk sosok itu. Langkah kaki Kyuhyun pun terhenti melihat pemandangan itu.
Kyuhyun mendengar suara orang tertawa. Mereka tertawa?, batin Kyuhyun. Setelah beberapa lama kemudian Hyejin dan entah siapa sosok itu berdiri dan mulai melangkahkan kaki mereka untuk pergi dari taman ini. “Hyejin-ah!” teriak Kyuhyun. Hyejin tidak meghiraukan teriakan itu.
Sosok mereka lama perlahan hilang dari pandangan Kyuhyun. Siapa namja itu?
—-
Hubungan Hyejin dengan Kyuhyun akhir akhir ini tidak membaik, bisa dibilang sedikit memburuk. Kini Kyuhyun makin sibuk dengan pekerjaannya, proyek yang dipercayakan oleh Appanya kepada Kyuhyun.
Kini, mereka jarang sekali berbicara. Kyuhyun jarang menghubungi nya karena ia tidak mau berdebat atau bertengkar dengan Hyejin.
Pukul 9 malam, ia baru saja selesai meeting dengan para client-nya itu.
Ia memainkan jari jarinya di atas telepon selulernya, mulai menekan satu persatu nomor untuk menghubungi Hyejin. Ia berencana untuk mengajak kekasihnya makan malam bersama dan meminta maaf atas kejadian waktu itu. Tidak ada jawaban sama sekali dari yeoja itu.
Apakah ia sudah tidur? Mengapa ia tidak menjawab teleponku? Ah, mungkin ia sudah tidur, batin Kyuhyun.
Kyuhyun pun memutuskan untuk makan malam sendirian. Ia memutuskan untuk makan malam di sebuah restoran yang letaknya tidak jauh dari restoran dimana ia dan client-nya bertemu. Ia pun memarkirkan audinya di depan sebuah restoran.
Ia pun mematikan mesin mobil audi hitam miliknya itu lalu turun dari audi miliknya itu. Tiba tiba saja langkah kakinya terhenti ketika melihat suatu pemandangan yang mengejutkan. Ia lihat sosok seorang yeoja dengan sosok seorang namja sedang makan malam.
Matanya terbelak ketika mengetahui sosok yeoja itu. Hyejin? Sedang apa dia disini malam larut begini, batin Kyuhyun.
Tanpa banyak omong lagi, Kyuhyun langsung memasuki restoran itu dan menghampiri kekasihnya itu. “Park Hyejin-ssi!” seru Kyuhyun yang menghampiri meja yang ditempati oleh Hyejin. Hyejin menghentikan aktivitasnya berbicara dengan namja yang sedang duduk di hadapannya itu, lalu mendongkak ke arah kyuhyun, “Kyuhyun oppa?”
“Sedang apa kau disini? Oh jadi ini namja yang berpelukan denganmu?” tanya Kyuhyun dingin. “Aku hanya makan malam. Mengapa kau berada disini? Namja yang mana?” Hyejin berbalik tanya. “Ayo kita pulang. Kajja!” ajak Kyuhyun yang lalu menggenggam lengan Hyejin. Hyejin memberontak, “Jawab pertanyaanku dulu. Mengapa kau bisa berada disini?”
“Mengapa aku harus menjawab pertanyaanmu?” jawab Kyuhyun dingin. “Ayo aku antar kau pulang. Kajja!” ajak Kyuhyun yang mulai menarik kasar lengan hyejin. “Kyaaa lepaskan.. Sakit.” ringis Hyejin.
“Aku mohon.. Jangan memperlakukan yeoja dengan kasar!” seru namja yang sedari tadi melihat pertengkaran kecil di antara Hyejin dan Kyuhyun. “Siapa kau? Bukan urusanmu, tuan.” ujar Kyuhyun sinis kepada namja yang tidak ia kenalitu. “Lepaskan Hyejin!” ujar namja itu. “Sungmin oppa..” ringis Hyejin.
Namja yang bernama Sungmin itu tidak tahan mendengar ringisan Hyejin akibat genggaman Kyuhyun yang kasar. Sungmin pun berusaha untuk melepaskan genggaman Kyuhyun pada lengan Hyejin.
“Jangan ikut campur dalam urusan aku dan Hyejin, Sungmin-ssi.” pinta Kyuhyun. “Baiklah aku tidak akan ikut campur dalam urusan kalian berdua. Tapi karena kau telah kasar terhadap yeoja dan aku tidak bisa untuk tidak ikut campur dalam hal ini.” ucap Sungmin yang masih memegang tangan kyuhyun untuk melepaskan genggamannya pada lengan Hyejin.
“Lepaskan..” perintah Sungmin. Pada akhirnya genggaman itu lepas pada lengan Hyejin. “Neo gwenchana?” tanya Sungmin pada Hyejin. “Cih berusaha untuk mejadi pahlawan?”
BRUK!
“Sungmin oppa!”
Tiba tiba saja Kyuhyun mendaratkan sebuah pukulan keras di wajah Sungmin. Tubuh Sungmin pun terjatuh akibat pukulan Kyuhyun itu. Sungmin rasakan setetes darah mengalir dari sudut bibirnya.
Mendengar suara Hyejin tadi, perhatian para pengunjung restoran itu pun menuju ke arah mereka –Hyejin, Kyuhyun, dan Sungmin.Tak mau kalah, tanpa banyak omong, Sungmin langsung bangkit lalu mendaratkan pukulan keras di wajah Kyuhyun. Kini tubuh Kyuhyunlah yang jatuh tersungkur.
“Tolong leraikan mereka!” teriak Hyejin histeris ketika melihat kedua namja itu berkelahi. Para pegawai restoranpun mulai berlari kecil ke arah mereka. Melihat perkelahian kedua namja itu, Hyejin pun langsung berlari dan berdiri di antara Sungmin dan Kyuhyun untuk melerai mereka.
BRUK!
“Hyejin-ah..”
Secara tidak sengaja, Kyuhyun mendaratkan sebuah pukulan yang lumayan keras di wajah Hyejin. Tadinya ia bermaksud untuk mendaratkan pukulan itu di wajah Sungmin, tetapi justru Hyejin lah yang terkena pukulan itu karena Hyejin berusaha melerai mereka berdua.
Pada akhirnya perkelahian kedua namja itu berakhir. “Hyejin-ah!” ujar Kyuhyun yang lalu melangkahkan kakinya menuju tempat dimana Hyejin duduk sambil meringis kesakitan akibat pukulan Kyuhyun tadi.
Kyuhyun lihat setetes darah mengalir dari sudut bibir tipis milik Hyejin. “Hyejin-ah..aku tidak bermak-“ ucapan Kyuhyun dipotong oleh Sungmin, “Hyejin-ah, neo gwenchana?”
Kyuhyun bisa lihat raut wajah Sungmin yang begitu ketika melihat setetes darah mengalir dari sudut milik Hyejin. Hyejin yang meringis kesakitan mengangguk lalu tersenyum ke arah namja itu, “Nan gwechana..”
“Hyejin-ah..” panggil Kyuhyun. “Hyejin-ah, mianhaeyo..seharusnya aku tidak memukul kau seperti tadi.. aku..-“ lagi lagi ucapan Kyuhyun dipotong oleh Hyejin, “Gwenchana… Aku yang salah, seharusnya aku tidak melerai kalian dengan cara tadi.”
“Hyejin-ah, ayo aku antarkan kau pulang.” ajak Sungmin. “Hmm.. ne Gomawo, oppa.” ujar Hyejin. “Kyuhyun oppa, sebaiknya kau pulang saja sana. Biar aku diantarkan oleh Sungmin oppa.”
“Hyejin-ah?” panggil Kyuhyun. “Sudahlah Kyuhyun oppa. Lebih baik kau pulang saja.”
—
Yeoja itu terus saja mengetuk-ngetuk ponselnya dengan kukunya yang dicat warna pastel mengilap itu untuk menghilangkan kebosanannya. Ia lirik jam swatch putih yang melingkar di tangan kanannya. Sudah 30 menit ia menunggu Kyuhyun tetapi ia tidak juga kunjung datang.
“Mianhae, aku membuatmu menunggu.” ujar Kyuhyun dengan wajah datar yang membuyarkan lamunan yeoja itu. Kyuhyun langsung duduk di dedapnnya dan mengangkat tangannya untuk memanggil seorang pelayan untuk memesan minuman.
“Hmm. Gwenchana,” ujar Hyejin yang terbuyar dari lamunannya. “Ada apa kau meminta kau menemuiku? Kau tau aku sangat sibuk bukan?” tanya Kyuhyun datar. “Ini pesanannya ahjussi.” ujar seorang pelayan yang mengantarkan pesanan Kyuhyun. “Kamsahamnida.”ujar Kyuhyun berterima kasih.
Ia langsung menyesap vanila latte yang ia pesan. “Kyuhyun..,” ujar Hyejin. “Hmm?” tanyanya ringan. Hyejin menggingit bagian bawah bibirnya, lalu menghela napas berat, “Aku tidak bisa melanjutkan hubungan ini.”
Kyuhyun menghentikan aktivitasnya –menyesap vanila latte yang ia pesan, lalu menatap yeoja di hadapannya. “Mwo?” tanya Kyuhyun. Kini keheningan yang terjadi diantara Hyejin dan Kyuhyun. Tawaan Kyuhyun tiba tiba memecah keheningan di antara mereka.
“Mengapa kau malah tertawa?” Hyejin menatap namja yang berada dihadapannya heran. “Apakah hari ini adalah tanggal 1 April? Ini bukan aprilmop, Hyejin-ah. Gurauanmu tidak lucu.” ujar Kyuhyun lalu tertawa.
“Aku serius…” ujar Hyejin menatap Kyuhyun dengan wajah datar. Senyuman yang tersungging diwajah Kyuhyun langsung memudar. “Tetapi kenapa?” tanya Kyuhyun. “Kau percaya aku mencintaimu, Kyuhyun?” Hyejin berbalik tanya. “Maksud-?”
“Chagiya..,” panggil seseorang. Hyejin langsung menoleh lalu tersenyum lebar, “Oppa?”
Kyuhyun langsung menatap arah namja itu. Bukankah dia namja yang waktu itu bersama dengan Hyejin di restoran malam itu? Ah, siapa namanya? Sungmin?, batin Kyuhyun.
“Kau sudah menunggu lama, hmm?” tanya namja itu lalu mecium pipi milik Hyejin sekilas sedangkan Hyejin hanya tertawa. Kyuhyun hanya tercengang melihat kejadian tadi. Namja mana yang tidak tercengang ketika melihat pipi milik kekasihnya dicium oleh namja lain. Apa maksud semua ini?, batin Kyuhyun.
“Hyejin-ah, mengapa dia ada disini?” tanya Kyuhyun. Hyejin tersenyum tipis –lebih tepat nya senyuman sinis.
Hyejin merungguh sesuatu yang berada di tas channel putih miliknya itu. Lalu ia menyodorkan selembar kepada Kyuhyun. Kyuhyun mengalihkan pandangannya ke arah selembar foto yang Hyejin sodorkan tadi.
“Mengapa kau menunjukkan foto ini?” tanya Kyuhyun. “Kau tidak tau siapa yeoja yang berada di foto ini?” Hyejin berbalik tanya. “Lee Minji…Kau mengenalnya…? Atau kau masih ingat dia?” kali ini Sungmin mengangkat suara.
DEG!
Mendengar perkataan Sungmin, Kyuhyun langsung mebelakkan matanya. Bagaimana mereka bisa tau tentang Minji?, batin Kyuhyun. Kyuhyun hanya terdiam mendengar perkataan kedua orang yang berada di hadapannya.
“Kau tau kalau ia sudah meninggal dunia?” tanya Hyejin. “Dia bunuh diri..” kini Kyuhyun mendengar suara parau milik Hyejin.
Lee Minji.., adalah salah satu mantan kekasih Kyuhyun ketika Kyuhyun ketika di sekolah menengah atas. Ketika itu, Kyuhyun adalah salah satu namja populer karena ketampanannya di sekolahnya.
Semua yeoja di sekolah bahkan di luar sekolah pun menggilai Kyuhyun dan mereka pun tau bahwa Kyuhyun adalah namja suka memainkan perasaan yeoja.
Tapi hal itu tetap saja tidak menyurutkan niat para yeoja di sekolah itu untuk tidak mengejar ngejar Kyuhyun. Mereka berlomba-lomba untuk mendapatkan perhatian Kyuhyun.
Ketika itu banyak sekali yeoja yang mengejar ngejar Kyuhyun, termasuk.. Minji. Dan pada saat itu Minji adalah salah satu yeoja yang menarik perhatian Kyuhyun. Karena ia ‘tertarik’ pada Minji, ia pun meminta Minji untuk menjadi kekasihnya.Yeoja mana yang bisa menolak Kyuhyun?
Minji juga adalah salah satu yeoja populer di sekolah itu. Ia populer karena ia pintar, baik, dan juga lembut. Banyak namja yang juga mengejar ia. Tapi tidak ada yang pernah ia terima satu pun. Tetapi, ketika Kyuhyun meminta nya untuk menjadi ‘kekasih’ nya, Minjipun menerima Kyuhyun.
Ketika itu banyak sekali murid yang iri dengan keserasian mereka. Namun keserasian mereka itu tidak berlangsung lama. Setelah kelulusan, Kyuhyun meninggalkan Minji tanpa sebab. Dan semenjak itupun mereka tidak mengetahui kabar satu sama lain.
“Mengapa kau menceritakan ini semua padaku?” tanya Kyuhyun yang berusaha untuk memandang Hyejin dengan tatapan datar. “Baiklah aku akan menjelaskan satu per satu kepadamu.” ujar Hyejin. “Aku tidak pernah mencintaimu, Cho Kyuhyun-ssi.” Hyejin menatap Kyuhyun dengan tatapan acuk tidak acuh.
“A…Apa maksudmu, Hyejin-ah?” Kyuhyun kini tercengang dengan apa yang Hyejin katakan barusan. “Selama ini aku hanya berpura pura mencintaimu. Aktingku sangat bagus, bukan?” Hyejin menatap Kyuhyun tajam. “Mwo?” Kyuhyun membelakkan matanya.
“Mengapa kau lakukan ini semua padaku?” tanya Kyuhyun. “Kau masih ingat jelas Lee Minji bukan?” Hyejin berbalik tanya. “Tentu saja aku masih ingat dia.” jawab Kyuhyun.
“Syukurlah, kau masih mengingat adik perempuanku.” Sungmin memainkan gelas yang berada dihadapannya sekarang lalu menatap Kyuhyun dengan tatapan sinis. Sungmin adalah kakak dari Minji?, batin Kyuhyun.
“Oh ya, belum bilang bahwa Minji bunuh diri karena ditinggal tanpa sebab oleh kau, kan?” tanya Hyejin tenang lalu menyesap cappucino miliknya. “Mwo?”
“Baiklah, kembali ke permasalahan tadi. Kau pasti penasaran mengapa aku melakukan hal ini, bukan?” tanya Hyejin. “Mengapa kau melakukan hal ini kepadaku?” tanya Kyuhyun dengan dingin.“Karena aku ingin membalas dendam padamu.” jawab Hyejin. “Mwo?” tanya Kyuhyun.
”Aku ingin membalaskan dendam Sungmin oppa dan juga Minji. Aku ingin kau merasakan apa yang Sungmin oppa, dan Minjirasakan. Sungmin oppa selama ini menderita karena kehilangan Minji yang bunuh diri karena namja sepertimu. Kau membuat orang yang begitu penting bagi hidupnya pergi meninggalkannya! Yang sungmin oppa rasakan juga aku rasakan! Miliksungmin oppa juga milikku juga! Minji adalah adik Sungmin oppa, berarti Minji juga adalah adikku. Dendam Sungmin oppa berarti dendamku juga!”
“Hyejin-ah..” ujar Sungmin yang lalu menggenggam lengan milik Hyejin. “Aigoo.., padahal aku ingin membokar semua penyamaran dan rahasia ini ketika kau dan aku berada di depan altar. Tapi karena aku tidak tahan lagi dengan semua ini, makadari itu aku memberi tahumu sekarang.” gumam Hyejin.
“Sudahlah.., dendamku, kau, dan Minji sudah terbalaskan kan? Kau puaskan?”tanya Sungmin menenangkan Hyejin.
Kyuhyun hanya menatap tidak percaya ke arah yeoja yang berada di hadapannya itu. Hyejin tersenyum sinis, “Tentu saja aku puas, oppa. Kini aku yakin Minji tenang di alam sana. Gomawo Kyuhyun-ssi.”
—
Kyuhyun langsung menghempaskan tubuhnya ke sofa kulit berwarna hitam
itu dengan malasnya. Tanpa ia sadari, air mata keluar dari pelupuk
matanya. Bagaimana ia bisa melakukan hal ini padaku? Padahal aku sudah sangat mencintainya. Aku sudah sangat mempercayainya, batin Kyuhyun.“Kau baru sampai, Kyuhyun-a?” tanya seorang wanita tua yang berjalan menuju dapur. “Eomma, batalkan saja pernikahannya.” jawab Kyuhyun yang sedang memijat pelan pelipisnya. “Mwo? Batalkan pernikahannya? Bagaimana dengan semudah itu kau membatalkan pernikahanmu? Apa yang terjadi?”
“Ceritanya panjang.” jawab Kyuhyun datar. “Ceritakan saja lah. Ini eomma,bukan orang lain.” pinta nyonya Cho. “Intinya, Hyejin tidak mencintaiku, dia berpura pura mencintaiku dan mau menikah denganku. Ia bilang padahal ia ingin membokar semua penyamaran dan rahasia itu ketika aku dan dia berada di depan altar. Tapi karena ia tidak tahan lagi dengan semua ini, makadari itu ia memberi tahuku sekarang.”
“Mengapa ia melakukan hal ini?” Nyonya Cho menatap anak lelakinya yang sedang memejamkan mata itu. “Ia mencintai namja lain dan dia melakukan ini karena dendam. Karena aku membuat adik perempuannya, maksudku adik perempuan dari namja yang ia cintai itu bunuh diri. Yeoja itu bunuh diri menurut orang orang karena aku meninggalkannya tanpa sebab.”
“Sudahlah.. lupakan saja dia… Masih banyak yeoja di luar sana , kyu.” komen Nyonya Cho. Kyuhyun mengusap wajahnya dengan kedua telapaknya itu.
“Bersiap-siapalah. Malam ini kita akan ke Jepang untuk menemani appa disana.” pinta Nyonya Cho. “Jepang? Aku tidak mau ikut!” tolak Kyuhyun.
“Kau harus ikut, Kyuhyun-a! Kau harus ikut karena, Appa mu sudah berjanji dengan rekan kerjanya untuk memperkenalkan kau dengan mereka. Lagipula ini juga bisa dijadikan kesempatan untuk kau melupakan Hyejin, bukan?” jelas Nyonya Cho.
“Tapi eomma..-“ Kyuhyun berdiri dari sofanya. “Tidak ada alasan! Sekarang kau harus menemani eomma dan appa ke Jepang!”
—
TING! TONG!Mendengar suara bel itu ia langsung melangkahkan kakinya menuju pintu apartemennya untuk melihat siapa yang datang. “Nugu?” gumam Kyuhyun. Ia melihat seorang namja berada di depan apartemennya melalu interkom. “Sedang apa kau disini?” tanya Kyuhyun. “Biarkan aku masuk dulu, Kyuhyun-ssi.” jawab namja itu.
Kyuhyun pun membukakan pintu apartemennya. “Gomawo.” ujar namja itu singkat lalu masuk ke dalam apartemen milik Kyuhyun. “Darimana kau tau dimana apartemenku?” tanya Kyuhyun sinis. “Hyejin..”
“Darimana saja kau, Kyuhyun-ssi? Sudah 1 bulan akhir ini aku sering mengunjungi apartemenmu tetapi ternyata kau tidak muncul muncul juga.” Sungmin langsung menghempaskan tubuhnya di atas soda berwarna hitam milik Kyuhyun itu seolah apartemen itu juga miliknya.
Sudah 1 setengah bulan ini Kyuhyun menghilang seolah di telan bumi. Semua orang berppikir ia menghilang begitu saja. Pada kenyataannya, dalam 1 setengah bulan ini ia pergi bersama orang tuanya ke Jepang.
“Bukan urusanmu, Sungmin-ssi. Langsung saja ke intinya. Apa yang membuatmu kesini, Sungmin-ssi? Bukan kah kalian sudah selesai membalaskan dendam kalian kepadaku? Mengapa kau datang kesini lagi?” tanya Kyuhyun dengan tatapan sinis.
“Hyejin ingin bertemu denganmu.” ujar Sungmin. “Untuk apa ia ingin bertemu denganku? Ia belum puas setelah membalas dendam padaku?” tubuh Kyuhyun yang membelakangi Sungmin pun memutar balikkan tubuhnya untuk menatap Sungmin. “Karena ia ingin membicarakan suatu hal denganmu.” jawab Sungmin datar.
“Kenapa tidak dia saja yang kesini menemuiku? Kenapa harus kau?” tanya Kyuhyun. “Karena ia tidak bisa datang kesini.” jawab Sungmin. “Ah, apakah ini salah satu cara kalian untuk menjebak ku lagi, huh?” tanya Kyuhyun.
“Kau pikir ini jebakan?” tanya Sungmin menatap Kyuhyun dengan raut wajah yang datar. Kyuhyun hanya menatap Sungmin dengan tatapan tajam. “Hmm.. Baiklah kalau kau pikir ini jebakan.. Ternyata kau orangnya cepat curiga terhadap orang ya?” Sungmin bangkit dari sofa lalu berjalan menuju ke pintu apartemen milik Kyuhyun.
Langkah kakinya terhenti tepat di dekat pintu apartemen milik Kyuhyun, “Luangkan waktumu untuk bertemu Hyejin, Kyuhyun-ssi. Kau tidak punya banyak waktu, Kyuhyun-ssii.”
Sungmin pun mulai melangkahkan kakinya untuk meninggalkan apartemen milik Kyuhyun. Tiba-tiba saja telepon seluler milik Kyuhyun berbunyi, ia langsung menuju ke kamarnya untuk mengambil telepon seluler miliknya yang tergeletak begitu saja di atas nakas. ‘Ah Ra Noona’
Kyuhyun mengerutkan alisnya, “Ada apa noona menelepon? Tumben sekali.” gumamnya. Tanpa banyak omong Kyuhyun langsung mengangkat panggilan itu. “Yeoboseyo?” sahutnya. “Kyuhyun-ah!” seru girang yeoja di seberang sana.
“Noona, apa kabar?” tanya Kyuhyun yang memulai pembicaraan. “Baik. Kau sendiri?” jawab Ahra yang merupakan kakak perempuan Kyuhyun.
“Hmm.. Aku juga baik.” Kyuhyun mulai melangkahkan kakinya menuju jendela besar yang menghadap ke kota itu. “Oh ya, ngomong ngomong aku sudah dengar tentang Hyejin, mantan calon istrimu..” ujar noona Kyuhyun di seberang sana.
“Noona menghubungiku karena kau ingin membicarakan tentang dia?” tanya Kyuhyun sambil melipatkan tangannya di depan dadanya. “Kenapa kau tidak mengunjunginya lalu berbicara dengannya lagi?” tanya Ahra.
Mengapa noona malah menyuruhku mengunjunginya dan berbicara dengan yeoja itu lagi? Toh sudah jelas semuanya. Tidak ada yang perlu dibicarakan dengannya lagi, batin Kyuhyun.
“Tidak ada yang perlu dibicarakan dengannya lagi. Noona sudah mengetahui masalahnya, bukan? Dia melakukan ini semua karena balas dendam.” jawab Kyuhyun. “Kau tau? Aku mengenal Hyejin lebih dekat dan lebih lama dari mu. Tidak mungkin ia seperti itu, Kyuhyun-ah. Baiklah aku hanya ingin bilang mungkin kau bisa berbicara baik baik dengannya.”
—
Hari ini Kyuhyun memutuskan untuk menghabiskan Minggu sore nya dengan
berjalan jalan menghirup udara segar Seoul. Ia terus melangkahkan
kakinya menelusuri jalan. Tiba tiba saja wangi harum kopi menarik
perhatiannya yang membuatnya ingin mencicipinya. Ia berhenti di depan
sebuah kafe lalu masuk.Ia memesan pesanannya lalu, ia melangkahkan kakinya menuju meja yang berdekatan dengan kaca besar yang menghadap ke jalan. Ia mulai menyesap capucino pesanannya sambil memainkan jari jarinya di atas telepon selulernya.
“Kyuhyun?” panggil seseorang. Mendengar suara itu lalu ia mendongkak ke arah suara itu. Ia dapati seorang namja sedang berdiri menatapnya, “Jungsoo hyung?”
“Kau sendirian?” tanya namja itu yang ternyata bernama Jungsso. “Iya, Hyung. Kau sendirian? Bagaimana kalau kau berbabung denganku?” tawar Kyuhyun sambil tersenyum. “Gomawo..” ujar namja itu yang lalu duduk di kursi yang berada di hadapan Kyuhyun.
Park JungSoo adalah salah satu teman Kyuhyun yang juga merupakan salah satu teman dekat Hyejin dan sudah dianggap seperti kakak sendiri oleh Hyejin. “Bagaimana kabarmu?” tanya Jungsoo memulai pembicaraan. “Baik. Kau sendiri, Hyung? Oh ya, kapan kau kembali ke Seoul?” Kyuhyun mulai menyesap kembali cappucino pesanannya itu.
“Baik juga. Kemarin baru saja aku kembali ke Seoul.” jawab namja itu datar. “Oh.,” gumam Kyuhyun. “Omong-omong, bagaimana hubunganmu dengan Hyejin?”
Kyuhyun menatap Jungsoo seolah-olah berkata Hyung-belum-tahu. “Ada apa?” tanya Jungsoo. “Kau belum tau, hyung..? Aku dan Hyejin sudah tidak berhubungan lagi. Kami membatalkan pernikahannya…” jawab Kyuhyun.
“Mwo?!” Jungsoo tatap namja yang dihadapannya itu tidak percaya. “Bagaimana aku tidak bisa tau berita ini?” lanjutnya. “Kau itu terlalu lama berada di Cina. Berita seperti ini saja kau tidak tau.” sindir Kyuhyun.
“Mengapa Hyejin tidak menceritakan kepadaku soal ini?” gumam Jungsoo. Kyuhyun hanya diam lalu menyesap cappucinonya lagi. “Kenapa kalian …-?”
Tiba tiba saja telepon seluler milik Jungsoo berdering. “Tunggu sebentar, oke?” tanya Jungsoo dan lalu hanya diikuti oleh anggukan Kyuhyun. Tanpa banyak omong, ia langsung menjawab panggilan itu.
“Yeoboseyo?…. sungmin-ssi.. ada apa ?….Mwo?! Kau tidak bercanda kan… Mengapa kau baru memberitahuku tentang ini….Hmm.. Arraseo, aku akan segera kesana, ne?”
Jungsoo menatap Kyuhyun ragu, “Kyuhyun-ah, Aku ada urusan. Aku duluan ne?”
Namja itu bangkit lalu melangkahkan kakinya menuju pintu kafe. Lama kelamaan sosok itu mulai hilang dari pandangan Kyuhyun. “Jungsoo Hyung mengenal Sungmin? Mereka saling mengenal?”
—
From : 001-0446-xxxIngat, jika kau memilik waktu.Temuilah dia Kyuhyun-ssi. Ada yang ingin ia bicarakan. Ia tidak bisa datang ke apartemenmu karena ia ada urusan. Luangkanlah waktumu, Kyuhyun-ssi.
Sudah seminggu ini, Kyuhyun mendapatkan pesan singkat yang isinya pesis dengan seperti itu.
Kalau ia ingin berbicara denganku, mengapa harus aku yang mengunjunginya sih? Mengapa ia tidak bisa mengunjungiku?Ada urusan sampai tidak bisa kemana mana?Memangnya ia berada di penjara? Cih, batin Kyuhun.
Tetapi hari ini tidak pesan singkat yang persis seperti itu sama sekali.Hari ini Sungmin tidak mengirimkan pesan singkat yang berisi seperti itu lagi. Untunglah, ia sudah lelah mengirimkan pesan singkat seperti itu mungkin, batin Kyuhyun.
Kyuhyun mulai melangkahkan kakinya menuju dapur miliknya itu. Tiba tiba saja ia teringat kenangan ia dan Hyejin… Ketika Hyejin memasakan makan malam untuknya.. Jauh di lubuk hatinya yang paling dalam, ia sangat merindukan situasi itu..
TING! TONG!
Mendengar suara bel itu, iamenghentikan aktivitas memasakannya, lalu ia melangkahkan kakinya menuju pintu apartemennya untuk melihat siapa yang datang. “Nugu?” gumam Kyuhyun. Ia melihat seorang namja berada di depan apartemennya melalu interkom. “Aishh.. Jinja..” gumam Kyuhyun.
“Mengapa kau kesini lagi?” tanya Kyuhyun. “Biarkan aku masuk dulu, Kyuhyun-ssi.” jawab namja itu.
Kyuhyun pun membukakan pintu apartemennya. “Gomawo.” ujar namja itu singkat lalu masuk ke dalam apartemen milik Kyuhyun.
“Hyejin sungguh ingin bertemu denganmu, Kyuhyun-ssi.” ujar Sungmin. “Cih.., setelah apa yang ia perbuat terhadapku?” Kyuhyun menatap Sungmin dengan tatapan tajam. “Temuilah dia, Kyuhyun-ssi.” pinta Sungmin yang lalu duduk di sofa hitam yang berada di ruang keluarga milik Kyuhyun itu.
“Mengapa harus aku yang menemuinya, mengapa tidak dia saja yang menemuiku? Toh, dia yang ingin berbicara denganku… “ protes Kyuhyun yang lalu duduk di sofa yang berada di hadapan Sungmin. “Sudah ku katakan dia tidak bisa, bukan?” Sungmin menatap Kyuhyun datar.
“Memangnya kenapa ia tidak saja yang menemui aku saja? Memangnya ia sedang terbaring tidak berdaya dengan selang selang dan alat alat yang membantunya hidup di rumah sakit dan sedang berjuang untuk melawan maut, huh?” gumam Kyuhyun yang lalu beranjak dari sofanya malas, lalu menuju jendela besar yang menghadap ke jalan.
Tidak ada jawaban dari Sungmin.
“Mengapa kau hanya diam saja? Kau tidak bisa mengatakan alasan mengapa ia tidak saja yang menemui aku?” Kyuhyun menoleh ke arah Sungmin. Kyuhyun pandangi Sungmin menundukkan kepalanya. “Ucapan mu benar, Kyuhyun-ssi.” ujar Sungmin lalu menghela napas berat.
“Apanya yang benar?” Kyuhyun menatap Sungmin bingung. “Ucapanmu benar…,” kini Kyuhyun dengan suara lirih yang keluar dari pita suara milik Sungmin. Sungmin menatap Kyuhyun dengan tatapan datar, “ia sekarang sakit, Kyuhyun-ssi.”
—
Kini ia berada di depan ruangan yang tidak pernah ia ingin kunjungi.
Kini ia berada di depan kamar rawat yeojanya itu. Ia hanya diam membeku
memandang nama yang tertempel di depan kamar rawat itu. Jantungnya
berdebar-debar tidak karuan.Tiba tiba terdengar suara langkahan kaki, ia menoleh dan mendapati sosok eommanya sedang berjalan menuju ke arahnya.
Kyuhyun mengerutkan dahinya. “Eomma, mengapa eomma berada disini?” selidik Kyuhyun. “Maafkan eomma, Kyuhyun. Sebenarnya eomma sudah mengetahui ini semua sejak lama..” jawab nyonya Cho. “Eotto..-“
“Jauh sebelum hari dimana kau meminta untuk membatalkan pernikahan itu…, Hyejin menemui eomma dan berbicara semuanya kepada eomma. Ia meminta maaf karena ia tidak bisa melanjutkan hubungan dengan mu lagi. Ia tidak memberitahu alasannya pada awalnya.
Tapi eomma terus mendesaknya untuk memberitahu alasannya. Dan pada akhirnya ia memberitahu eomma bahwa ia…,” Nyonya Cho mulai menceritakan semuanya satu persatu.
“mengidap leukimia stadium akhir dan hidupnya tidak akan lama lagi…” lanjutnya. Kyuhyun hanya menatap eommanya nanar.
“Eomma…” panggil Kyuhyun. “Maafkan eomma, Kyuhyun-a..awalnya eomma sudah meminta Hyejin untuk mengatakan semuanya kepadamu atau tidak mengijinkan eomma untuk memberitahumu. Tapi Hyejin memohon eomma untuk tidak membertitahumu yang sebenarnya..” ujar nyonya Cho.
Kaki Kyuhyun mulai tidak kuat menompang tubuh Kyuhyun itu. Ia langsung merosot jatuh, lalu ia memeluk kakinya dan menundukkan kepalanya sambil menyembunyikan tangisannya.
“Kyuhyun-a..” ujar nyonya Cho.
“Kyuhyun-ah..” panggil seseorang. Ia mendongkakan kepalanya lalu mendapati Jungsoo dihadapannya. “Hyung..” ujar Kyuhyun lirih. “Kau harus temui dia, Kyuhyun-ah.” pinta Jungsoo.
“Hyung.., bagaimana ia bisa…-“ ia tidak sanggup untuk berbicara lagi. “Temui ia sekarang.” Jungsoo menepuk bahu milik Kyuhyun itu. “Dia sudah menunggumu. Kau ingin menyiksanya, huh?” tanya Jungsoo. Kyuhyun hanya menggeleng. “Kalau begitu temui ia sekarang juga..”
—
Pegangan pintu itu terasa dingin dalam cengkeraman Kyuhyun. Butuh
keberanian besar untuk masuk ke kamar rawat yeojanya itu. “Masuklah..”
ujar Jungsoo sambil menepuk pundak namja yang berada di dekatnya itu.
Kyuhyun mulai menyentuh pegangan pintu itu lalu membuka pintu itu.Ia membuka pintu dan melangkah masuk. Ia hirup bau rumah sakit yang begitu menusuk… Dingin.
Pertama-tama matanya melihat sosok gadisnya itu yang terbaring lemah di ranjang, lalu berbagai selang dan kabel yang menghubungkan tubuh Hyejin ke semua mesin dan peralatan yang ada di sekitar ranjang.
Langkah Kyuhyun terasa berat ketika ia menghampiri sisi ranjang. Mata Hyejin terpejam. Terlihat tenang. Seolah yeoja itu sedang berada di alam mimpi.
Kyuhyun duduk di kursi yang berada di samping ranjang milik Hyejin.
“Ada banyak hal yang ingin aku katakan kepadamu. Salah satunya adalah Aku mencintaimu dari apapun di dunia ini selain Appaku dan Eommaku.”
“Yak Bocah.., Kau bukan putri tidur bukan? Kenapa kau tidak bangun, berteriak-teriak memanggilku ‘evil’, dan menggangguku ?” Kyuhyun menggenggam tangan dingin milik Hyejin.
“Kau sedang menungguku, bukan?” tanya Kyuhyun.
“Kau memotong rambutmu ya? Kau tetap terlihat cantik seperti dulu Hyejin-ah.” Kyuhyun kini membelai pelan rambut cokelat milik Hyejin.
Kini tenggorokannya terasa tercekat.
“Kau tau? Ketika kau mengatakan hal hal itu, aku percaya kau benar benar mengatakan hal itu. Kau membuat aku percaya dengan semua ini. Kau membuat aku percaya bahwa kau dan Sugmin mempunyai hubungan di belakangku..harus aku akui bakat akting mu sungguh bagus, Hyejin-ah. Aku yakin jika kau menjadi artis kau lah yang akan memenangkan piala oscar.” gurau Kyuhyun sambil tertawa paksa.
“Kau sungguh jahat sekali kepada ku.” gumam Kyuhyun. “Mengapa kau tidak mengatakan ini semua dari awal? Mengapa kau membuat aku berpikir kau jahat kepadaku? Mengapa kau membuat aku ingin membencimu?” Pertahanan Kyuhyun runtuh, ia mulai menangis di hadapan Hyejin.
“Mengapa kau melakukan ini semua?” tanya Kyuhyun seolah-olah hyejin akan menjawab pertanyaannya itu.
Tiba tiba saja Kyuhyun merasakan bahwa tangan milik Hyejin yang ia genggam itu bergerak. “Hyejin-ah?” panggil Kyuhyun. Hyejin mulai mebuka matanya. “Hyejin-ah..” lirih Kyuhyun. Hyejin hanya tersenyum kecil melihat Kyuhyun kini berada di hadapannya.
“M..mian..hae..” ujar Hyejin dengan suaranya yang lirih dan tangannya berusaha untuk menyentuh pipi putih milik Kyuhyun. Kyuhyun pun menyambut tangan yeojanya itu. “Husshh..” Kyuhyun meletakkan jari telunjuknya di depan masker milk Hyejin.
“Kau tidak usah berbicara banyak..” ujar Kyuhyun. “Oppa.. mianhae.”
Hyejin hanya menatap wajah Kyuhyun nanar. Melihat tatapan itu, air mata Kyuhyun mulai mendesak untuk keluar. “Mengapa kau menatapku seperti itu?” ujar Hyejin dengan suara kecilnya yang tertatih tatih lalu tersenyum.
Pertahanan Kyuhyun mulai runtuh kembali melihat senyuman lemah yang terukir di wajah gadisnya itu. “Ya! Pa..bo! Kenapa kau malah menangis?” tanya Hyejin yang berusaha untuk menyentuh pipi milik Kyuhyun lembut. Tangannya pun menyambut tangan milik Hyejin itu.
“Oppa, jaga dirimu baik baik, arraseo?” tanya Hyejin. Aku mohon jangan sekarang. “Aku akan jaga diriku baik-baik. Aku ini sudah besar. Aku bukan anak keil lagi.” ujar Kyuhyun yang berusaha untuk bergurau.
—
Hyejin kini tidur dengan tenangnya… dan tidak akan pernah
terbangun dari tidurnya lagi. Tidak akan pernah bangun dan menyapa aku
lagi dengan senyuman manisnya yang menular itu. Tidak ada lagi pelukannya yang hangat membuat semua rasa lelah di tubuhku pergi dengan begitu saja. Suara lembutnya yang inginku dengarkan sebelum aku tertidur dan setelah aku terbangun dari tidurku. Genggamannya yang hangat itu membuat aku nyaman dan tentram. Tidak ada lagi tawanya yang menular..
Hari ini adalah hari dimana Hyejin dimakamkan. Bunga krisan bertebaran. Air mata berjatuhan. Pundak bergetar.
Hyejin-ah…
Pemakaman selesai, semua orang mulai meninggalkan Hyejin terkecuali Kyuhyun. Ia masih ingin menemani gadisnya itu, tidak mau pergi meninggalkan gadisnya itu sendirian.
Nyonya Park yang masih menangis mulai melangkah menghampiri Kyuhyun. “Ahjumma..” ujar Kyuhyun. Nyonya Park mulai memeluk tubuh Kyuhyun. “Relakan dia, Kyuhyun-ssi.” Kyuhyun bisa dengar suara Nyonya Park yang parau setelah menangis.
“Biarkan dia tenang disana.” ujar Nyonya Park. Entah mengapa rasanya ia tidak ingin melepas yeoja yang ia cintai. Entah ia masih belum percaya bahwa gadis yang ia cintai selama ini sudah tidak ada berada disisinya. Sudah pergi dari sisinya untuk selama-lamanya.
“Ne.. Ahjumma..” ujar Kyuhyun. Lalu nyonya Park melepas pelukannya itu lalu pergi meninggalkan Kyuhyun.
Sungmin menepuk pundak milik Kyuhyun, “Relakan dia Kyuhyun..”
Kyuhyun hanya diam terpaku, menatap kosong nisan milik gadisnya itu. Masih tidak percaya bahwa nisan yang berada di hadapannya merupakan milik gadis yang ia cintai itu. Tidak percaya bahwa nama gadisnya yang terukir di batu nisan itu.
“Kyu..,” ujar Sungmin menepuk pundak milik Kyuhyun. “Lebih baik kau pergi ke apartemen miliknya.”
—
Kyuhyun perlahan-lahan mulai melangkahkan kakinya memasuki apartemen
milik yeojanya itu. Kyuhyun hirup aroma cherry yang merupkan wangi yang
disukai oleh pemilik apartemen itu. Tidak ada yang berubah, pikir Kyuhyun. Pandangan Kyuhyun tidak secara sengaja tertuju pada sofa berwarna pastel itu.Itu adalah sofa dimana biasanya mereka duduk sambil menonton TV, bergurau canda, dan mengobrol. Kyuhyun melangkahkan kakinya menuju sofa itu lalu duduk di atas sofa itu. Ia menyandarkan kepalanya itu di sofa berwarna pastel itu lalu memejamkan matanya untuk menghilangkan rasa lelahnya.
Flashback
TING! TONG!
“Neogu?” gumam yeoja itu yang baru saja selesai memasak di dapur. Ia melepaskan celemek yang masih tergantung di lehernya itu lalu melangkahkan kakinya menuju pintu apartemennya itu. “Oppa!” serunya riang ketika melihat namja yang ia tunggu tunggu sudah berada di depan apartemennya melalu interkomnya itu.
“Oppa!” seru yeoja itu riang ketika namja itu sudah berada di dalam apartemennya. Namja itu hanya tertawa kecil mendengar seruan yeoja itu. “Naneun bogoshipo, chagi.” ujar namja itu yang lalu menarik tubuh yeoja yang berada di hadapannya ke dalam pelukannya.
“Kekekeke. Kau merindukanku? Sayangnya aku tidak merindukanmu.” ujar Hyejin yang berada di dalam pelukan namja itu. “Kau tidak merindukanku, huh?” tanya namja itu dengan wajah yang kusut lalu melepaskan pelukannya itu.
“Aigoo…, aku hanya bergurau saja Tuan Cho. Aku juga sangat menrindukanmu..” kini Hyejin yang memeluk tubuh namja berperawakan tinggi itu.
“Oh ya, kau belum makan malam, kan?” tanya Hyejin. Namja itu hanya mengangguk. “Aku baru saja selesai memasak pasta. Kau mau?” tawar Hyejin. “Ne.., tentu saja.” jawab Kyuhyun yang lalu melepaskan pelukan yeoja itu lalu duduk di sofa berwarna pastel yang berada di ruang keluarga itu.
“Tada…” ujar Hyejin dengan dua piring yang berada di tangannya lalu meletakkan kedua piring itu di meja yang berada di meja makan. “Ayo makan..” pinta Hyejin. “Aku tidak mau makan di meja makan. Aku mau makan disini sambil menonton televisi.” Kyuhyun menatap Hyejin manja.
“Baiklah.. arraseo..” gumam Hyejin yang lalu membawa kedua piring itu lalu meletakkannya di atas meja yang letaknya dekat dengan sofa berwarna pastel itu. “Ayo makan.” Pinta Hyejin yang mulai menyantap pastanya itu.
Kyuhyun hanya menatap Hyejin yang sedang menyantap makanannya itu. “Kenapa kau tidak mau makan?” tanya Hyejin. “Suapin…” ujar Kyuhyun. “Kau bukan anak kecil lagi, tuan Cho.” Hyejin menatap Kyuhyun tajam.
Kyuhyun memalingkan wajah seolah mengatakan ya-sudah-aku-tidak-mau-makan. Gemas melihat sikap Kyuhyun, akhirnya Hyejin mengalah. “Baiklah aku suapi..” pinta Hyejin yang lalu mengambil piring yang merupakan bagian Kyuhyun.
“Aa….” ujar Kyuhyun membuka mulutnya. Hyejin pun mulai menyuapi Kyuhyun layaknya Kyuhyun adalah seorang pasien di rumah sakit. Mereka pun saling bergantian menyuapi makanan satu sama lain.
Kyuhyun hanya tertawa kecil melihat saus mengotori sudut bibir yeojanya itu. “Wae?” Hyejin menatap Kyuhyun heran. “Ada saus mengotori sudut bibir mu.” jawab Kyuhyun. “Ne?” sontak Hyejin membersihkan saus mengotori sudut bibirnya itu.
“Bukan yang itu…” ujar Kyuhyun. “Terus yang-“ perkataan Hyejin terhenti ketika bibir Kyuhyun menyentuh bibir tipis miliknya itu.
Hyejin hanya terdiam ketika bibir milik Kyuhyun menyentuh bibirnya itu. Tak lama kemudian Kyuhyun melepaskan bibirnya itu. “Saranghae…Jeongmal saranghae..Mianhae aku terlalu sibuk dengan pekerjaanku.” gumam Kyuhyun.
Hyejin hanya tertawa kecil mendengar perkataan namjanya itu. “Aniya… Gwenchana, oppa.”
“Kau tidak membalas perkataanku tadi?” tanya Kyuhyun. “Perkataan yang mana?”Hyejin berbalik tanya kepada Kyuhyun. “Saranghae.. Jeongmal Saranghae..” jawab Kyuhyun.
“Haruskah aku mengatakan hal ini kepadamu? Bukankah kau sudah tau? Baiklah.. Nado Saranghae.”
Flashback End
Kyuhyun mulai menjalajahi seluruh isi apartemen milik Hyejin itu. Rapih.. masih sama seperti dulu. Apartemen milik Hyejin sangat bersih dan rapih.
Kini ia mulai memasuki kamar pribadi milik yeoja nya itu. Ia ingat betapa lucunya ketika ia melihat wajah Hyejin ketika tidur.
“Oppa… Aku masih mengantuk.. Jangan mengganggu acaraku hari ini untuk bangun siang.”
Tiba tiba saja mata Kyuhyun secara tidak sengaja tertuju pada sebuah kotak merah yang letaknya tidak jauh dari ranjang milik Hyejin. Kotak itu…, batin Kyuhyun.
“Eo, apa ini?”
“Kyaa… jangan buka kotak itu…”
Kyuhyun pun merungguh kotak itu lalu membukanya. Ia dapati beberapa lembar foto hasil kamera polaroid di kotak itu.
Foto pertama… adalah foto dirinya yang sedang membaca sebuah buku. Kyuhyun melihat sebaris tulisan dibawah foto itu “Betapa tampannya dirimu, Evil..”
Kapan dia memotretku? Kenapa aku tidak sadar? Kau baru sadar kalau namjachingumu ini tampan, Hyejin-ah?, pikir Kyuhyun.
Kini Kyuhyun beralih ke foto selanjutnya. Foto itu menujukan dirinya yang sedang tertidur lelap. Kyuhyun melihat tulisan di bawah foto itu, “Ia sakit.. Ia terlalu sibuk bekerja..Kau bukan robot!”. Kyuhyun ingat, foto ini diambil ketika ia jatuh sakit.
Foto selanjutnya adalah foto dirinya yang menoleh ke depan, foto itu diambil ketika ia dan Hyejin pergi ke Pantai. “Gomawo.. Kau tidak menyerah padaku, Kyuhyun-ah”
Kini foto selanjutnya adalah foto dirinya dan yeojanya tersenyum ke arah kamera. “Aku pasti akan merindukan senyumannya itu..” Tiba tiba saja Kyuhyun menemukan sebuah kotak kecil panjang di dalam kotak itu. Kyuhyun pun merungguh kotak kecil itu.
Sebuah kotak CD…, gumam Kyuhyun dalam hati. Kyuhyun genggam kotak CD itu lalu pergi menuju ruang keluarga. Tanpa banyak omong ia langsung menyetel CD itu lalu duduk di sofa berwarna pastel itu.
Kyuhyun pun memejamkan matanya untuk menghilangkan rasa penat yang menghampiri kepalanya itu.
“Kyuhyun Oppa..”
Suara itu…
Mendengar suara itu, Kyuhyun membuka matanya lalu menatap televisi yang berada di depannya. “Apa kabar, Oppa? Kau sehat sehat saja kan?”
“Aku yakin, ketika kau menonton video ini, aku sudah tidak berada di sisimu lagi.” gumamnya. “Oppa.. Mianhae.. Jeongmal Mianhae.. Aku tidak mengatakan hal ini sebelumnya. Aku tidak mau membuatmu sedih karena kau tau penyakitku…”
“Akting ku sangat bagus bukan? Aku berhasil membuatmu percaya bukan? Aku berhasil membuat kau percaya bahwa aku dan Sugmin oppa mempunyai hubungan di belakangmu, bukan? Kini harus kau akui bakat akting ku sungguh bagus, oppa.”
“Oh ya, aku lupa untuk bercerita kepadamu. Sungmin oppa adalah salah satu sepupu dari keluarga ibuku. Maka dari itu aku dan ia mempunyai marga yang berbeda. Kau tidak cemburu dan marah kepada Sungmin oppa, bukan?” guraunya.
Ia tersenyum, “Oppa.. relakan aku.. relakan aku pergi, eo?”
“Oppa, jaga dirimu baik baik. Makanlah dengan teratur, tidurlah dengan nyenyak, dan jangan terlalu lelah bekerja. Ingatlah, kau itu manusia bukan robot. Carilah penggantiku.. Aku akan selalu mengunjungimu melalui mimpimu. Arraseo?”
“Gomawo untuk membuat aku bahagia.. Kau telah membuat aku menjadi salah satu wanita paling beruntung di dunia ini karena pernah memiliki kekasih seperti dirimu.. Gomawo untuk tidak menyerah padaku… Saranghae Cho Kyuhyun. Jeongmal saranghaeyo, oppa..” ujarnya sambil tersenyum lepas lalu merentangkan tangannya seakan ingin memeluk kamera.
“Sudah selesai. Matikan sekarang Sungmin.” pinta Hyejin kepada Sungmin dalam video itu.
Kini hanya keheingan yang ada setelah rekaman itu diputar. “Saranghae..”
—
Kyuhyun buka perlahan-lahan kedua matanya. Ia dimana? Ia rasakan angin berhembus dengan lembutnya. Apakah ia sedang berada di dunia mimpi? Aku rasakan rumput hijau bergerak gerak mengikuti angin. Tiba tiba saja matanya teruju pada sosok yang sangat ia rindukan 2 tahun belakangan ini.
“Hyejin-ah?”
Ia memutar balikan tubuhnya lalu tersenyum, “Oppa!” Kyuhyun pandangi sosoknya dengan dress selutut berwarna putih, warna kesukaannya. “Hyejin-ah… Naneun Bogosippo..”
“Nado Bogosippo..” ujarnya. Kyuhyun langsung menarik tubuh mungilnya ke pelukannya. Betapa rindunya ia melakukan hal ini.., memeluk tubuh mungil gadisnya itu.
“Oppa… Saranghae… Jeongmal saranghae..”
Tuhan… Aku tau ini hanyalah mimpi. Tetapi bolehkan aku memintamu untuk memperlambat waktu? Atau bolehkah aku memintamu untuk tidak membangunkan aku dari mimpi ini? Aku sangat merindukannya… Sangat..
—
Tuhan, mengapa kau membiarkan semua ini terjadi kepadaku?Mengapa kau tidak mengijinkan aku untuk hidup berbahagia dengannya? Aku ingin sekali menghabiskan waktuku bersamanya lebih lama lagi.
Aku harus mensyukuri hal ini atau tidak, hmm? Kau telah menurunkan salah satu malaikatmu ini untuk menjadi pendamping hidupku hingga akhirnya aku meninggalkan dirinya bersama dunia ini.
Tetapi mengapa kau malah membuatku harus meninggalkannya?
Aku harus katakan bahwa aku tetap sangat berterima kasih kepadamu dan bersyukur kepadamu. Kau telah mempertemukan aku dengannya dan menjadikan aku salah satu wanita paling beruntung di dunia ini. Ketika pertama kali aku bertemu dan sampai saat ini aku sangat berterima kasih kepadamu.. betapa beruntungnya aku yang telah dipertemukan dengannya.
Tetapi…, mengapa kau tidak mengijinkan aku untuk menepati janjiku padanya?
Oppa, kau pasti berpikir bahwa aku jahat kepadamu, bukan? Mianhae.. Aku melakukan ini semua kepadamu. Kau tau alasan kenapa aku melakukan ini semua? Karena aku mencintaimu… Sangat mencintaimu…
Kyuhyun oppa, kau baik baik disana kan? Kau hidup dengan teratur bukan? Kau hidup dengan bahagia, bukan? Selama kau bahagia.. aku ikut bahagia dan tenang disini. Aku akan mengawasi mu dari atas sini, oppa.
Gomawo untuk semuanya, oppa. Gomawo karena kau telah mengisi hari hariku. Gomawo karena kau telah memberikan perhatian kepadaku. Gomawo karena kau telah membuat ku menjadi wanita paling beruntung di dunia ini…
Gomawo karena kau tidak menyerah padaku. Dan gomawo… karena kau telah mencintaiku.. Oppa.. Berbahagialah bersama yeoja lain, oppa.
Aku, Park Hyejin, mencintaimu…. Saranghae.. Jeongmal Saranghae..
—
Kyuhyun’s POVTuhan, apakah di dunia ini ada mesin waktu beserta remotnya? Jika ada, aku ingin sekali memutar waktu. Kembali ke masa masa aku bersamanya.
Tuhan mengapa kau tidak memberikan isyarat kepadaku bahwa tidak ada yang beres dengannya? Tuhan.. mengapa harus dia? Mengapa harus dia yang kau ambil dari pelukanku?
Sekarang..kau tau aku sangat merindukannya, kan?
Aku rindu dengan pelukannya itu.. pelukan hangat yang bisa menghilangkan rasa lelah yang menghampiri tubuhku dan membuat ku merasa tenang. Aku rindu dengan suara lembutnya.. yang ingin aku dengarkan sebelum aku tertidur dan setelah aku terbangun dari tidurku.
Aku rindu genggaman tangannya yang hangat itu membuat aku nyaman dan tentram. Aku rindu dengan tingkah lakunya yang konyol itu.. Aku rindu dengan wajah lucunya itu..
Aku rindu dengan gurauannya yang membuat aku terhibur meskipun kadang kadang gurauannya tidak lucu sama sekali. Aku rindu bagaimana ia memanggilku ‘Yeobo’, ‘Jagiya’, ‘Oppa’, bahkan ‘Evil’.
Aku rindu bertengkar kecil dengannya. Dan aku…rindu dengan kehadirannya.
Aku rindu dengan semua hal yang berkaitan dengannya. Kenangan dibenakku tentangnya tidak terhapus satu pun. Aku masih menginat semua tentangnya.
Tuhan..
Mengapa kau tidak mengijinkan aku untuk hidup bersamanya untuk lebih lama lagi?
Hyejin-ah.., kau tenang di sana bukan? Kau pasti mengkhawatirkanku, bukan? Aku hidup dengan teratur, Hyejin-ah.. meskipun tidak sama persis ketika kau masih di sisiku. Selama kau bahagia disana.. Aku ikut bahagia…
Aku akan berusaha untuk berbahagia dengan yeoja lain, meskipun tidak sebahagia ketika kau disisiku. Aku,Cho Kyuhyun, mencintaimu selamanya. Saranghae.. Jeongmal saranghae.. Hyejin-ah..
-fin-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar