Pengikut

Kamis, 25 Oktober 2012

"Kyuhyun Love Story" "Pregnancy"

"Kyuhyun Love Story" ch 4
Main Cast : Cho Kyuhyun as Uke
Pairing : HanKyu (Hankyung X Kyuhyun)
Slight! YunJae, SiChul, HaeHyuk as twins
Rate : T
Warn : Uke!Kyu, Mpreg! TYPOs
.
Ini adalah kumpulan fanfic oneshoot yang terinspirasi dari wajah dan sifat Uke Kyuhyun, dan juga dari banyaknya Seme dari seorang Cho Kyuhyun
.
"Pregnancy"
.

'Cepat pulang sekarang atau kau mati!'
Hankyung mengerutkan kedua alisnya saat ia meraih handphonenya dan mendapati sebuah pesan dari kekasihnya itu. Tanpa berpikir lebih lama, namja yang masih berada di dalam mobilnya—yang baru saja ia parkirkan di basement kantornya—itu langsung menghidupkan kembali mobilnya dan bertolak ke rumahnya.
"Hey, Kyu, ada apa?" tanya Hankyung ketika ia menelepon kekesihnya itu.
"..hiks.."
CKIITT!
Hankyung merasakan tubuhnya sedikit tersentak ke depan ketika dengan tanpa sadarnya ia menginjak pedal rem saat mendengar isak tangis kekasihnya di line seberang.
"Kyu? Kyu baby? Ada apa?" tanya Hankyung panik. Bagaimana mungkin ia tidak panik ketika mendapati kekasihnya yang biasanya bersikap cuek dan semena-mena—meskipun baginya sikapnya itu begitu manis dan menggemaskan—itu tiba-tiba saja menangis setelah mengirimkan pesan seperti itu.
"Kyu? Kyu baby? Jawab aku baby. Kau kenapa?" tanya Hankyung—lagi—saat tak mendengar jawaban dari kekasihnya itu.
"..hiks.. cepat pulang..atau kau mati..!"
Cklek! Tutt.. Tutt.. Tutt..
Hankyung menatap ponselnya tak percaya saat ia hanya melihat layar hitam karena kekasihnya itu mematikan panggilannya secara sepihak dengan kata-kata yang kurang lebih sama blur-nya dengan pesan yang ia kirimkan padanya.
Tak ingin membuang waktu lebih banyak, Hankyung kembali menginjal pedal gasnya, dan langsung melesat cepat menuju arah rumahnya.
'Kyu. Semoga tak terjadi apa-apa denganmu..'
.
.oOHanKyuOo.
.
Cklek! Brak! Tap! Tap! Tap!
"Kyu? Kyu baby? Kau tak apa, baby?" tanya Hankyung ketika ia sampai di rumahnya dan cepat-cepat menyerbu masuk untuk menemui kekasihnya—
PUK! PUK! PUK!
—hanya untuk mendapati lemparan bantal ke arahnya secara bertubi-tubi.
"Yah! Yah! Kyu! Hentikan!" seru Hankyung sambil berusaha menghindari lemparan bantal dari kekasih manisnya itu.
"Kau menyebalkan Tan Hankyung! Kau sangat menyebalkan! Bagaimana bisa kau melakukannya padaku?" seru kekasihnya itu sambil terus melemparkan bantal-bantal yang entah ia kumpulkan dari mana hingga sampai sebanyak itu.
"Y-Yah! Choi Kyuhyun! Hentikan ini semua!" seru Hankyung dengan nada tinggi karena sedari tadi kekasihnya itu tak berhenti melemparkan bantal kepadanya, tanpa memberi penjelasan sedikitpun. Sedari tadi ia sudah khawatir setengah mati pada kekasihnya itu, tapi kekasihnya itu malah terus melemparinya bantal dan marah-marah tak jelas padanya. Siapa yang tidak terbawa emosi kalau begitu caranya?
Tubuh Kyuhyun—kekasih Hankyung—tersentak kaget saat mendengar seruan kekasihnya itu. Ia menatap Hankyung tak percaya, dan kemudian, tanpa bisa ia tahan, air mata mengalir dari kedua orbs beningnya.
"..hiks.. ke-kenapa kau.. hiks.. marah..hiks..huweee.."
Hankyung hanya bisa menatap tak percaya pada tingkah kekasihnya itu. Sedetik tadi namja manisnya itu marah-marah dan melemparinya dengan bantal tanpa henti, dan sedetik kemudian namja itu malah menangis tersedu-sedu.
Namja tampan itu menghela nafas pelan untuk menenangkan dirinya, dan berjalan menuju kekasih manisnya yang kini mengusap kedua matanya yang terus mengalirkan air mata.
"Ssshh.. aku tak marah padamu, Kyu..sshhh... uljimma..uljimma.."
"..hiks..ka-kau..membentak..dan memarahiku..hiks..a-aku..hiks..aku benci padamu!..hiks.."
Hankyung merasa jantungnya tertohok dengan keras saat mendengar ucapan Kyuhyun di tengah isak tangisnya. Seketika saja ia merasa sangat bersalah karena sudah membentak kekasihnya itu.
"Mianhae Kyu..sshhh..uljimma.." ucap Hankyung sambil memeluk tubuh ringkih Kyuhyun yang masih terus bergetar karena tangisnya. Namja itu terus saja mengelus punggung Kyuhyun dan membisikkan kata-kata lembut untuk menenangkan sang kekasih.
.
Hankyung melirik sebentar ke arah Kyuhyun, dan namja itu hanya bisa facepalm melihat kekasihnya yang sekarang malah tertidur dengan damai dalam pelukannya, lagi-lagi tanpa memberikan penjelasan apapun kepadanya.
"Huufth.." Hankyung menghela nafasnya sebentar, dan kemudian mengangkat tubuh ringan Kyuhyun ke arah kamar mereka berdua, dan menurunkan kekasihnya itu dengan hati-hati ke atas ranjang. Setelah melirik sebentar ke arah jam di dinding, namja itu melepas sepatu dan dasinya, untuk ikut bergabung dengan Kyuhyun, dan memeluknya, untuk kemudian ikut memejamkan mata.
.
.oOHanKyuOo.
.
"K-kyu? Ap-apa..ini?" tanya Hankyung ketika ahkirnya ia membuka mata, dan tiba-tiba saja kekasihnya itu menyodorkan suatu benda kecil pipih ke arahnya.
"Lihat saja sendiri!" ketus Kyuhyun pada Hankyung yang masih bertampang bingung.
Hankyung yang sudah terbiasa dengan sikap ketus Kyuhyun kembali mengamati benda pipih kecil berwarna biru itu dan menemukan adanya dua buah garis merah pada tengah-tengah benda itu—
tunggu! Dua garis merah?
"K-kyu.. i-ini..." Hankyung menatap tak percaya ke arah Kyuhyun yang hanya menganggukkan kepalanya malu-malu. Inikah.. Inikah alasan mengapa selama dua minggu ini kekasihnya selalu mual dan muntah-muntah di pagi hari?
GREPP!
"Gomawo Kyu..! Gomawo..!" ucap Hankyung yang lantas mengangkat Kyuhyun dalam gendongannya, dan memutar-mutar tubuh kekasihnya dengan penuh kebahagiaan.
"Yeayy! Aku akan jadi appa!" seru Hankyung senang sambil menciumi wajah Kyuhyun dan terus berputar-putar di dalam rumahnya.
"Y-Yah! Tu-turunkan aku!" seru Kyuhyun yang merasa malu dengan tingkah Hankyung yang di luar perkiraannya itu.
"A-ah, mian.. Apa..apa aku membuatmu pusing Kyu? Apa kau merasa mual? Apa kau merasa ada yang aneh pada tubuhmu?" tanya Hankyung bertubi setelah ia menurunkan Kyuhyun, meskipun ia masih memeluk tubuh namja yang akan menjadi umma dari anaknya itu.
"P-pabbo! Kalau mual kan hanya waktu pagi hari! La-lagipula ini juga belum pasti. Siapa tahu saja alat itu salah." ucap Kyuhyun sambil berusaha melepaskan diri dari pelukan Hankyung yang cukup erat itu—meskipun sebenarnya dalam hati ia merasa begitu senang dengan reaksi Hankyung itu.
"Kalau begitu, ayo kita ke dokter sekarang juga!" ucap Hankyung sambil kembali menggendong Kyuhyun.
"Y-Yah! Turunkan aku! Aku bisa berjalan sendiri! Turunkan aku Tan Hankyung!" jerit Kyuhyun saat Hankyung tetap saja menggendongnya.
"Aniya. Aku tak akan membiarkan calon umma dan calon anakku kecapaian karena berjalan," sahut Hankyung santai.
"Yah! Aku ini bukan namja lemah! Turunkan aku!"
Dan seruan Kyuhyunpun berakhir sia-sia karena sampai akhirnya ia masuk ke dalam mobil saja, baru Hankyung menurunkan tubuh Kyuhyun.
.
.oOHanKyuOo.
.
"Jadi dok?" tanya Hankyung saat akhirnya dokter yang mengambil sampel urin dari Kyuhyun kembali ke dalam ruang periksa.
Dokter ber-nametag Shin itu tersenyum ramah pada keduanya, dan menyodorkan sebuah surat. "Selamat, anda akan menjadi appa dalam waktu kurang-lebih 36 minggu lagi."
Raut sumringah langsung memenuhi wajah Hankyung, dan ia meremas tangan Kyuhyun penuh kebahagiaan. "Gomawo, Kyu. Saranghae~" bisik Hankyung ketika mendengar kabar gembira itu.
"Apakah anda ingin melihat janinnya?" tawar Dokter Shin pada keduanya.
"Bisakah?"
Dokter Shin mengangguk. "Disini menyediakan USG, dan karena kehamilan tuan Choi sudah memasuki minggu ke-empatnya, janinnya sudah bisa dilihat melalui USG."
Hankyung menatap Kyuhyun sebentar, sebelum kembali menatap sang dokter dengan mata yang berbinar-binar. "Bisakah kami mencobanya?"
"Tentu saja," sahut Dokter Shin sambil berdiri dan berjalan masuk ke ruangan yang berada di sebelah ruang periksa itu, diikuti oleh pasangan HanKyu.
"Berbaringlah di sana," perintah Dokter Shin.
Kyuhyun dengan ragu-ragu berjalan menuju ke arah bed itu, dan menidurkan dirinya di sana. Dokter Shin mendekat dan menaikkan kaus yang di pakai Kyuhyun sampai memperlihatkan perut telanjangnya. Kyuhyun berjengit geli saat kemudian dokter Shin membubuhkan gel berwarna hijau kebiruan ke atas perutnya, dan memberikan sensasi dingin di sana.
"Nah, anda bisa melihatnya melalui monitor ini," ucap sang dokter saat ia akhirnya menyalakan alat USG itu, dan tiba-tiba saja pada monitor berukuran 11 inchi itu muncul gambar yang membuat Hankyung ingin menangis karena bahagia.
"Anda bisa melihatnya? Bagian yang ini," dokter Shin menunjuk pada sebuah bagian di monitor itu. "adalah bagian yang akan menjadi kepalanya. Dibawahnya ada leher, dan bagian dada dan perutnya masih terhubung dengan plasentanya."
Hankyung menatap dengan penuh kekaguman pada gambar yang ada di monitor itu.
Anaknya!
"Lalu yang ini bagian apanya,dok?" tanya Hankyung sambil menunjuk gambar tonjolan kecil-kecil pada empat bagian tubuh janin itu.
"Ah, itu adalah cikal bakal dari tangan dan kakinya," sahut Dokter Shin sambil tersenyum.
"Mana? Mana?" tanya Kyuhyun yang berusaha bangkit untuk ikut melihat monitor. Tapi gambar itu langsung bergoyang begitu tubuh Kyuhyun bergerak, membuat Dokter Shin menyuruhnya untuk berdiam saja, sementara Hankyung masih sangat bersemangat melihat calon anaknya itu.
"Nah, cukup untuk sekarang. Silahkan gunakan tissue itu untuk membersihkan gel-nya," ucap Dokter Shin, yang langsung di turuti oleh Hankyung.
"Gomawo Kyu," ucap Hankyung sambil berhati-hati membersihkan perut Kyuhyun. Namja yang lebih tua itu mengecup lembut perut Kyuhyun, dan akhirnya mencumbu bibir Kyuhyun saat mereka bertemu pandang.
"Saranghae Kyu," desah Hankyung di sela ciuman panas mereka, sedangkan Kyuhyun sendiri sudah melingkarkan tangannya di leher Hankyung, membuat akses ciuman mereka semakin dalam.
"Ehemm!"
Kyuhyun sontak mendorong tubuh Hankyung menjauh dan melepaskan ciuman mereka. Namja yang tengah hamil itu menunduk malu dan tak berani menatap dokter Shin yang kini tersenyum menggoda padanya.
Hankyung akhirnya membantu Kyuhyun turun dari bed periksa, dan memapah namja itu ke arah kursi. Kyuhyun memberikan deathglare saat melihat betapa Hankyung memperlakukannya seperti namja yang lemah, tapi Hankyung membalasnya dengan senyuman dan terus memapah kekasihnya itu.
"Seperti yang anda lihat, janin berada dalam keadaan sehat. Dan kalau mau, anda bisa mendapatkan foto hasil USGnya," ucap doker Shin sambil menuliskan sesutau di atas kertas. "Ada hal yang ingin anda tanyakan?"
"Uhm.. Apakah tidak ada pantangan atau hal lain yang membahayakan untuk bayi kami dan juga Kyuhyun? Bagaimana dengan keadaan Kyuhyun sendiri sebagai namja?" tanya Hankyung sambil satu tangannya mengelus-elus perut datar Kyuhyun.
"Ah, memang sekarang ini sudah banyak kasus namja yang hamil. Dan efeknya akan berbeda pada setiap orang. Sebagian besar, karena memang tuan Choi masih akan mengalami mual-mual, dan nutrisinya harus terpenuhi, saya sangat menyarankan untuk menunjang nutrisi bagi keduanya dengan susu formula. Selain itu, apakah tuan Choi ini merokok?"
Hankyung dan Kyuhyun menggeleng.
"Coffee addict?"
Lagi, keduanya menggeleng serempak.
"Alkoholic?"
Hankyung langsung menatap Kyuhyun yang menundukkan wajahnya. Dokter Shin mengangkat satu alisnya melihat hal itu.
"Ehmm, sebenarnya tidak bisa dibilang alkoholic, hanya saja, memang Kyu biasa minum alkohol ketika berkumpul bersama temannya, dan toleransi alkoholnya cukup tinggi." Hankyung menyahut menggantikan Kyuhyun.
"Ah, begitu ya.. kurasa semenjak sekarang, anda harus mengurangi—ah, bukan, anda harus berhenti total dalam mengkonsumsi alkohol, karena itu akan berakibat buruk bagi janin."
Hankyung dan Kyuhyun mengangguk mendengar penjelasan dari Dokter Shin.
"Ah, ne. Lalu dok, kalau mengenai makanan, apakah nantinya, jika saja Kyuhyun mengidam—" Hankyung harus berhenti sejenak karena mendapat cubitan pelan dari Kyuhyun pada lengannya. "-apakah semua makanan yang ia inginkan harus tersedia? Apakah tak apa-apa jika nantinya nafsu makannya melonjak tinggi?"
"Kalau soal mengidam, sebisa mungkin anda harus menuruti apa yang tuan Choi mau. Dan sekali lagi, anda harus bisa bersabar dengan mood tuan Choi yang akan naik-turun selama kehamilannya. Kalau soal nafsu makan, sebisa mungkin jangan sampai tuan Choi makan hingga berlebihan. Cukup tiga kali sehari dengan porsi normalnya, dan bisa di selipkan camilan bernutrisi jika memang ia lapar sebelum waktu makan," jelas Dokter Shin panjang lebar, karena memang pertanyaan yang di ajukan Hankyung tadi merupakan pertanyaan sepele namun sangat krusial bagi seseorang yang tengah hamil.
Hankyung mengangguk-angguk mengerti, dan seperti teringat sesuatu, ia kembali bersuara. "Dokter, apakah Kyuhyun harus keluar dari pekerjaannya? Aku tak ingin dia kelelahan." tanya Hankyung, yang kembali harus mendapat deathglare dan juga sikutan maut dari Kyuhyun.
"Kalau boleh tahu, apa pekerjaan tuan Choi cukup menguras tenaga dan pikiran?"
"Kalau tenaga sih tidak. Tapi sebagai programmer, kurasa itu cukup menyita pikirannya," sahut Hankyung kalem, mengabaikan tatapan tak terima dari Kyuhyun karena ia sangat menyukai pekerjaannya itu.
"Kurasa tidak perlu. Hanya saja, pada trimester pertama ini, jangan sampai merasa kelelahan karena itu bisa mengakibatkan keguguran. Begitu memasuki trimester kedua, janin sudah akan lebih kuat hingga anda bisa bekerja seperti biasanya. Dan memasuki trimester ketiga, sudah waktunya anda mengambil cuti karena kita tak akan tahu kapan bayi itu akan lahir."
Hankyung mengangguk-anggukkan kepalanya, dan kemudian memberikan pendapatnya, "Jadi lebih baik pada trimester pertama dan trimester terakhir ini Kyuhyun mengambil cuti saja kan? Untuk menghindari hal buruk yang akan terjadi."
"Hankyung!" seru Kyuhyun kesal karena namja itu mengambil kesimpulan dan pendapat seenaknya. Yang hamil kan dia, kenapa malah Hankyung yang memutuskan seenaknya!
"Begitu juga bisa. Dan saya akan memberikan resep vitamin yang bisa anda tebus pada bagian farmasi di lantai paling dasar."
.
.oOHanKyuOo.
.
BUAGH!
"Hankyung!" seru Kyuhyun keras ketika ia mendengar suara pukulan dari arah pintu rumahnya. Dan kedua irisnya melebar ketika mendapati Yunho—hyungnya—berdiri dengan tangan terkepal erat dan Hankyung yang jatuh terduduk. Namja manis itu segera menghampiri kekasihnya, dan berlutut di sampingnya.
"What the hell you've done hyung!" marah Kyuhyun pada hyung-nya yang sudah memukul Hankyung dengan tiba-tiba.
"Aw! Kau sudah melakukannya duluan, hyung? Kalau kau begitu, aku jadi tak punya kesempatan untuk turut serta memukul bajingan itu, kan?" . Sebuah suara yang familiar terdengar dari arah belakang Yunho, dan tak perlu waktu lama bagi Siwon untuk menampakkan diri.
"Siwon-hyung!" seru Kyuhyun ketika kakak keduanya menampakkan dirinya.
"Nah, you're here, BabyKyu. Sekarang ijinkan aku memukulnya juga, Ok?"
Kyuhyun makin melebarkan kedua orbs beningnya saat mendengar ucapan Siwon itu. "Hyung! Apa maksud kalian?" tanya Kyuhyun sambil memeluk Hankyung erat.
"Kenapa kau masih melindunginya, Baby? Dia sudah berani-beraninya menghamilimu!" seru Yunho marah.
"Jae-hyung! Chullie-hyung!" teriak Kyuhyun panik saat ia melihat kalau kedua hyungnya itu sudah kembali berjalan mendekat ke arah keduanya. Dan untung saja saat itu perkiraan Kyuhyun kalau kedua 'istri' hyungnya itu ikut datang bersama mereka itu benar, dan berhasil kedua 'istri' kakaknya itu benar-benar sanggup menghentikan keduanya.
"Hyunnie-hyung!" Seruan keras dari suara cadel itu memenuhi ruangan dan Kyuhyun harus terdorong ke belakang ketika ia mendapatkan serangan berupa pelukan dari kedua keponakannya.
Kedua mata Hankyung melebar karena terkejut, dan namja itu cepat-cepat menjauhkan dua bocah kecil itu dari tubuh Kyuhyun, dan membantu kekasihnya itu untuk berdiri.
"Hae! Hyuk! Jangan menerjang Kyuhyun seperti itu!" marah Heechul saat kedua anak kembarnya bertingkah nakal.
"Wae?" tanya keduanya sambil mempoutkan bibirnya lucu.
"Hae-ya, Hyukkie-ya, hati-hati dengan perut Kyuhyun-hyung, karena di perut Kyuhyun-hyung sekarang ada Baby-nya," jelas Hankyung lembut sambil mengelus lembut perut Kyuhyun—yang mendatangkan dengusan keras dari Yunho dan Siwon di ujung sana.
"Eh? Di peyut Hyunnie-hyung ada adik baby?" tanya Eunhyuk yang kini melebarkan matanya polos, sambil ikut mengelus perut datar Kyuhyun.
"Adik baby? Hae akan jadi hyung?"
"Hyuk juga akan jadi hyung?"
Kyuhyun mengangguk malu-malu saat merasakan tangan-tangan kecil itu mengelus-elus perut datarnya. Dan senyumnya semakin merekah saat ia membayangkan kalau ia akan memiliki bayi mungilnya sendiri.
.
.oOHanKyuOo.
.
Hankyung merasa dirinya tengah di adili saat akhirnya Kyuhyun pergi ke dalam kamarnya untuk bermain dengan si kembar HaeHyuk, dan meninggalkannya sendiri bersama dua macan lapar dan—untungnya—bersama pawangnya masing-masing.
"Jadi, apa yang akan kau lakukan setelah ini?" tanya Jaejoong yang duduk di samping suaminya—Yunho.
"Ne, kau sudah membuat Kyuhyunnie kami hamil, lalu apa maksudmu mengundang kami kemari?" Kali ini giliran Heechul yang bertanya sambil menyilangkan tangannya di depan dada.
"Kurasa sudah jelas kalau ia harus kami hajar sampai setengah mati dulu karena sudah berani-beraninya meyentuh BabyKyu kami," ujar Yunho dengan penekanan pada setiap katanya, yang di amini oleh Siwon yang sedari tadi sudah gatal ingin menyarangkan pukulannya pada Hankyung yang sudah berani menyentuh adik kesayangan mereka.
Hankyung tersenyum samar ketika melihat betapa di sayangnya kekasihnya itu oleh hyung-nya. Dengan keadaannya dan Kyuhyun yang sudah tak memiliki orang tua, perhatian hyungdeul Kyuhyun pada kekasihnya itu benar-benar menghangatkan hatinya.
"Aku menelepon kalian semua untuk meminta restu agar aku bisa menikahi Kyuhyun," jawab Hankyung mantap sambil menatap yakin pada masing-masing personal yang ada di sana.
Keempat namja lain disana terdiam sejenak, sebelum akhirnya Jaejoong dan Heechul tersenyum ke arahnya.
"Kalau kau memang berniat untuk bertanggung jawab pada adik kami, kami akan memberikan restu kami padamu. Iya kan, Yunnie? Siwonnie?" ucap Jaejoong lembut sambil memberikan 'senyuman penuh arti'nya pada suami dan adik iparnya itu.
Yunho tertegun sejenak sebelum akhirnya namja itu mengangguk dengan sangat tidak rela.
"Siwonnie?" Kali ini Heechul angkat bicara dan menatap suaminya itu, hingga akhirnya mau tak mau Siwon harus menganggukkan kepalanya jika memang nantinya ia tak ingin mendapatkan masalah dengan istrinya itu di rumah.
"Tetapi dengan keadaan Kyuhyun yang sekarang, aku tak bisa membawanya ke luar negeri untuk menikah secara resmi. Karena itu sebelum kalian berpikir kalau aku tak ingin bertanggung jawab dengan tidak menikahi Kyuhyun sekarang juga, aku meminta ijin untuk melaksanakan pernikahan itu setelah Kyuhyun melahirkan dan cukup kuat untuk terbang ke luar negeri," jelas Hankyung panjang lebar.
Ya, Hankyung sudah memikirkannya dengan seksama. Dengan keadaan Kyuhyun yang tengah hamil, sangat tidak di anjurkan baginya untuk bepergian dengan pesawat. Padahal pernikahan sesama jenis hanya bisa di akui secara resmi di luar negeri. Jadi satu-satunya jalan adalah dengan menikahi Kyuhyun setelah ia melahirkan.
Yunho dan Siwon berpandangan sejenak, sebelum keduanya bangkit dan berjalan ke arah Hankyung. Masing-masing namja itu meletakkan tangannya di bahu kanan-kiri Hankyung dan berbisik pelan, "Jika kau tak menikahi Kyuhyun setelah ia melahirkan, jangan harap kau bisa melihat matahari untuk kedua kalinya," ancam Yunho.
"Dan jangan harap kau mendapatkan kematian yang mudah, karena kami akan menghajarmu berulang kali sampai kau setengah mati, membiarkanmu, dan menghajarmu lagi dan lagi," ancam Siwon sambil meremat bahu Hankyung dengan kuat.
"Stop it, boys!" Jaejoong menepukkan kedua tangannya setelah ia melihat kalau keduanya sudah selesai mengancam calon adik iparnya itu.
Heechul meraih lengan Siwon dan menatap Hankyung sebelum ia berbicara dengan nada lembutnya,"Nah, kau dengar sendiri kan Hankyung. Jika kau tak menepati ucapanmu, maka Kyuhyunnie akan kami minta kembali, dan kau tak akan bisa lari dari kedua hyungnya."
.
.oOHanKyuOo.
.
"Kyungie~" panggil Kyuhyun pada kekasihnya yang tengah terlelap di sampingnya.
"Hankyungie~" rengek Kyuhyun lagi sambil menggoyang-goyangkan tubuh kekasihnya itu. "..hiks.. Hankyungie~..hiks.."
"Mmhh.. Waeyo, Kyu?" tanya Hankyung yang langsung terjaga karena suara Kyuhyun yang mulai berganti dengan isak tangis.
"..hiks.. Aku ingin makan jjangmyun buatan Jae-hyuung~" rengek Kyuhyun sambil mempoutkan bibir plumpnya, dan membuat pipi chubbynya menggembung lucu.
"Haup!"
"Kyungie!" seru Kyuhyun kaget saat tiba-tiba saja Hankyung menggigit pipinya tanpa aba-aba. Hankyung sendiri hanya bisa terkekeh melihat Kyuhyun yang kini wajahnya memerah sambil memegang pipi gembilnya yang barusan tadi ia gigit.
Yah, jangan sepenuhnya menyalahkan Hankyung yang tiba-tiba saja menjadi pervert begitu, karena percaya ataupun tidak, sekarang ini, Kyuhyun menjadi semakin terlihat cantik di matanya. Kehamilannya yang sudah menginjak bulan ke enam membuat namja itu menjadi lebih berisi, hingga membuat Hankyung seringkali tak bisa menahan dirinya untuk tidak 'menyentuh' kekasihnya itu.
Dan faktor lainnya adalah dengan sifat Kyuhyun yang berubah seratus delapan puluh derajat menjadi pribadi yang sensitif dan mudah sekali menangis. Jika selama ini ia sering kali di hadapkan pada Kyuhyun yang bersikap jutek dan pemarah, mendapati sisi lain Kyuhyun yang sekarang ini sungguh membuatnya tak tahan. Jadi jangan salahkan ia jika setiap kali melihat Kyuhyun menangis atau merajuk manja, membuatnya ingin melumat bibir plump itu.
Selain itu, di tambah dengan semakin cantik dan halusnya kulit Kyuhyun, terutama di daerah pipinya yang semakin chubby benar-benar membuat Hankyung semakin menggilai kekasihnya itu.
Hankyung menghentikan kekehannya ketika ia melihat Kyuhyun yang mengerucut sebal ke arahnya. "Ne, ne. Jadi, tadi kau minta apa, Kyu baby?" tanya Hankyung sambil kembali mengusap pipi chubby Kyuhyun dan tangan satunya mengelus perut Kyuhyun yang mulai membuncit.
"Aku ingin jjangmyun buatan Jae-hyung~" rengek Kyuhyun yang membuat Hankyung menautkan alisnya. Kalau soal meminta jjangmyun saja sih,tak masalah. Tapi kalau meminta yang buatan Jaejoong..ukh..itu masalah besar!
"Bukannya tak mau, tapi ini sudah tengah malam, Kyu baby. Kalau kita ke rumah Jaejoong sekarang, itu aka mengganggu tidurnya," '—dan tidur Yunho tentunya', tambah Hankyung dalam hati.
"Aku tak peduli! Kalau kita kesana, Yunho-hyung dan Jae-hyung pasti tak akan menolakku!" kukuh Kyuhyun sambil mempoutkan bibirnya lagi.
"Bukannya begitu, Kyu baby. Tapi apa Kyu baby tak merasa kasihan dengan Jae-hyung yang kau suruh bangun tengah malam hanya untuk membuatkanmu jjangmyun? Besok pagi saja bisa kan?" bujuk Hankyung lagi.
Kyuhyun terdiam beberapa saat untuk mencerna kata-kata Hankyung, dan kemudian akhirnya namja itu membalikkan tubuhnya, dan meraih selimut untuk menutupi tubuhnya sampai ke ujung kepalanya.
Hankyung terkekeh lembut melihat tingkah Kyuhyun yang tak se-keras kepala biasanya.
"..hiks.."
Namun senyum itu langsung berganti dengan wajah horor ketika ia mendengar isakan kecil Kyuhyun.
"Kyu? Baby?" panggil Hankyung perlahan, sambil berusaha membuka selimut yang menutupi tubuh kekasihnya itu.
"Kyu baby.. Kumohon jangan menangis.." ucap Hankyung saat akhirnya ia melihat wajah Kyuhyun sudah basah oleh air mata.
"A-aku..benar-benar ingin makan jjangmyun buatan Jae-hyung..hiks..t-tapi..tapi aku tak ingin mengganggunya..d-dan aku..sudah berusaha menahan diri..hiks..tapi..tapi a-aku..hiks..aku benar-benar ingin makan jjangmyun-nya.." jelas Kyuhyun terbata sambil menenggelamkan diri dalam pelukan hangat kekasihnya itu.
Hati Hankyung menghangat mendengar ucapan Kyuhyun, dan ia benar-benar merasa merasa jatuh cinta lagi, dan lagi pada sosok yang akan menjadi umma dari anak-anaknya itu.
"Tunggu sebentar, Kyu baby," ucap Hankyung sambil meraih ponselnya yang berada di nakas, dan mendial nomor Jaejoong.
"Yoboseyo, Jaejoong-ah?"
".."
"Ne, mianhae mengganggumu, bisakah aku minta tolong?"
".."
"Kyuhyun sedang mengidam, dan ia ingin makan jjangmyun buatanmu. Bisakah?"
"..."
"Gomawoyo, Jaejoong-ah. Aku akan kesana sekarang bersama Kyu."
Hankyung menatap Kyuhyun dan secara refleks tangannya terulur ke arah pipi chubby Kyuhyun yang masih basah karena air mata. "Nah, kau dengan Kyu baby? Jaejoong-ah akan membuatkanmu jjangmyun. Dan aku sudah meneleponnya untuk memastikan kalau ia tak terganggu dengan kedatangan kita nanti. Jadi ayo kita kesana," ajak Hankyung.
Kyuhyun kembali menangis dan memeluk leher Hankyung erat-erat.
.
.oOHanKyuOo.
.
"Kyu baby.. kenapa kau masih saja menangis?" tanya Hankyung begitu mereka sampai di depan rumah YunJae, dan entah kenapa, sedari tadi tangisan Kyuhyun belum juga berhenti.
"..hiks..A-aku juga tak tahu..hiks..a-aku ingin berhenti menangis..hiks..t-tapi tak bisa.." ucap Kyuhyun sambil terus berusaha menyeka air matanya yang tak kunjung berhenti.
Demi Tuhan, Kyuhyun benar-benar merasa konyol karena terus-terusan menangis tanpa henti. Dan ia sepenuhnya menyalahkan hormonnya yang bergejolak tak jelas hingga membuatnya sangat melankolis dan mudah sekali menangis.
Hankyung hanya menggelengkan kepalanya tak percaya melihat Kyu baby-nya berubah menjadi sangat cengeng seperti ini. Namun bagaimanapun juga, seperti apapun juga perubahan emosi Kyuhyun, ia tak akan pernah bisa merasa sebal atau marah padanya.
Hankyung akhirnya meraih tubuh Kyuhyun dan menggendongnya a'la bridal style—karena perut Kyuhyun yang sudah membuncit membuatnya tak bisa ia gendong a'la koala— dan membawanya ke depan pintu rumah pasangan YunJae itu, sedangkan Kyuhyun melingkarkan lengannya dengan erat pada leher Hankyung, dan terus terisak di pudak kekasihnya itu.
"Omona! Kyunnie!" seru Jaejoong saat akhirnya Hankyung mengetuk pintu rumah YunJae menggunakan kakinya, dan Jaejoong-lah yang menyambut kedatangan mereka berdua.
Kyuhyun melepaskan pelukan eratnya pada leher Hankyung, dan air matanya malah semakin mengalir dengan deras saat ia melihat Jaejoong."...hiks..Jae-hyuung~"
"Omona! Kyunnie kenapa Hankyung-ah?" tanya Jaejoong yang ikut panik melihat adik iparnya menangis seperti itu.
"Hehehe.. Dia sedang mengidam dan benar-benar menginginkan masakanmu, Jaejoong-ah," sahut Hankyung yang membuat Jaejoong langsung mengajak keduanya masuk, dan menyiapkan jjangmyun yang sudah ia buat selama pasangan HanKyu itu dalam perjalanan ke rumahnya.
Dengan perlahan dan penuh kasih Hankyung menyuapi Kyuhyun yang—entah bagaimana caranya—masih saja menangis meskipun ia sedang makan.
"Sudah, relakan saja Kyunnie untuk Hankyung, Yunnie," bisik Jaejoong saat ia merasakan sepasang lengan kekar melingkari pinggangnya.
Yunho hanya menggumam tak jelas menanggapi ucapan istrinya itu.
"Lihatlah mereka. Pasangan yang serasi kan? Dan aku yakin kalau Hankyung akan menjaga Kyunnie kita dengan baik," ucap Jaejoongyang kini tersenyum lembut saat melihat Hankyung yang terus menyuapi Kyuhyun dengan sabar, sambil sesekali terkekeh geli dan mengusap air mata Kyuhyun yang masih saja terus mengalir.
"Aku akan merestui mereka kalau namja itu bisa bertahan di samping BabyKyu sampai ia melahirkan keponakanku dengan selamat."
.
.oOHanKyuOo.
.
"Yoboseyo, Kyu baby? Ada apa?" tanya Hankyung ketika ia mendapatkan panggilan dari kekasihnya itu.
"Aku ingin perutku di elus oleh Siwon-hyung," ucap Kyuhyun dengan nada manjanya.
Hankyung segera mengingat-ingat dimana Siwon sekarang berada. Dan kedua iris gelapnya melebar tatkala ia ingat bahwa sekarang ini Siwon sedang melakukan syutingnya di Cina bersama dengan Andy Lau!
"T-tapi Kyu baby, apa kau tak ingat kalau sekarang ini Siwon-ah sedang syuting film layar lebarnya di Cina?"
"Aku tak peduli! Aku hanya ingin perutku di elus oleh Siwon-hyung!" kukuh Kyuhyun seperti biasanya.
"Tapi Kyu baby, kalau sekarang kita menyusulnya kesana, itu tidak bisa. Usia kandunganmu sudah memasuki bulan ke-delapan, dan aku tak mau terjadi apa-apa denganmu," bujuk Hankyung sambil dirinya bersiap-siap untuk pulang menemui kekasihnya itu. Soal pekerjaan? Itu tak masalah karena perusahaan ini adalah miliknya, dan ia mempunyai anak buah yang bisa bekerja dengan baik tanpa perlu ia awasi setiap waktunya.
"Aku tak peduli! Kalau memang kita tak bisa menyusulnya ke Cina, aku mau Siwon-hyung yang pulang ke Korea!" seru Kyuhyun sambil melempar ponselnya, karena setelah terdengar bunyi 'Prakk!' yang keras, sambungan telepon mereka terhenti secara tiba-tiba.
Hankyung mengacak surai raven-nya frustasi, dan dengan segera ia menghubungi satu-satunya orang yang bisa membantunya saat ini.
"Yoboseyo, Chullie-ah?"
.
.oOHanKyuOo.
.
"Baby..ini Hyukkie-hyung~"
"Baby, Baby, kalau ini Hae-hyung~"
Kyuhyun tersenyum kecil saat ia merasakan tangan-tangan kecil itu bergantian mengelus perutnya. Dan sepertinya pearsaan senang itu ikut tertularpada anak yang berada dalam kandungannya.
"Kya~! Kya~! Baby menendang!" seru HaeHyuk itu dengan bersemangat.
Hankyung yang mendengar celotehan sepasang balita kembar itu berjalan menghampiri kekasihnya—
"jangan mendekat!"
—dan harus rela untuk kembali duduk agak jauh dari mereka, dan memasang senyum kecutnya. Rupanya Kyuhyun-nya benar-benar tak ingin berada dekat dengannya selama ia belum membawa Siwon untuk mengelus perut buncit Kyuhyun.
"Sabarlah, Hankyung-ah, sebentar lagi Siwon sampai ke Korea kok," hibur Heechul yang melihat Hankyung bersedih karena di cuekin oleh Kyuhyun.
"Ne, gomawo Chullie-ah. Kalau bukan karena kau yang membujuk Siwon, ia pasti tak akan mau menunda acara syutingnya dan pulang ke Korea," ucap Hankyung penuh terima kasih.
"Jangan begitu. Kalau bukan karena aku bilang bahwa Kyuhyun mengidam dan ingin agar ia menelus perutnya, namja pabbo itu pasti juga tak akan mau pulang saat ini juga," sungut Heechul yang terkadang merasa sebal sendiri dengan suaminya yang begitu brother complex. Untung saja ia sendiri juga sudah jatuh hati dan menyayangi Kyuhyun-meski dengan caranya sendiri-sehingga akhirnya ia bisa menerima kalau terkadang suaminya itu benar-benar mementingkan adiknya itu. "Selain itu, kau sendiri juga sudah mau mengeluarkan cukup banyak uang untuk membiayai perjalanan pulang Siwon ke Korea, serta mau membayar ganti rugi jika nantinya syuting tak bisa selesai tepat pada waktunya," tambah Heechul.
"Ah, itu tak ada apa-apanya jika di bandingkan aku harus melihat Kyu baby tersiksa karena keinginannya yang tak terpenuhi," sahut Hankyung sambil tersenyum penuh sayang ke arah Kyuhyun.
"Umma! Umma! Lihat ini! Kalau Hae meletakkan tangan di peyut Hyunnie-hyung, adik baby langcung menendang!" seru Donghae dengan senang.
Eunhyuk akhirnya turun dari tempat tidur, dan menarik tangan Heechul agar ikut merasakan tendangan dari bayi di dalam perut Kyuhyun.
.
"Aku pulang! BabyKyu? Kau dimana?" seru Siwon ketika akhirnya ia pulang ke rumah.
"Siwon-hyung!" jawab Kyuhyun sambil ikut berseru senang dari dalam kamar utama.
Siwon segera melesat masuk, dan menemukan adiknya berada dalam lingkaran dimana istri dan kedua anak kembarnya mengelillinginya. Dalam sekejap saja Siwon sudah mengecup istri dan kedua anaknya, untuk kemudian ikut bergabung bersama semuanya dan mengelus-elus perut buncit Kyuhyun.
Kyuhyun tersenyum senang, dan ketika ia mendongak, ia mendapati Hankyung yang menatapnya dengan senyuman lembut dari ujung sana.
Kyuhyun membuka mulutnya, dan ia mengucapkan 'Sa-rang-hae' pada Hankyung tanpa bersuara.
.
.oOHanKyuOo.
.
Kyuhyun tiba-tiba saja terbangun dari tidur siangnya saat ia merasakan remasan kuat dari dalam perutnya. Namja manis itu kemudian berusaha bangkit dan mengambil nafasnya perlahan—yang kemudian menjadi tak beraturan ketika ia merasakan ada cairan bening yang mengalir dari bawah tubuhnya.
'Hankyung!' jerit Kyuhyun dalam hati ketika ia menyadari bahwa itu adalah air ketubannya yang sudah pecah.
Kyuhyun meraih ponsel yang selalu berada di bawah bantalnya, dan mendial angka satu yang segera tersambung ke nomor ponsel Hankyung.
"Yoboseyo, Kyu baby. Waeyo?" sahut Hankyung di seberang sana.
"Kyungie..hhh..Kyungie.." ucap Kyuhyun terbata di sela kontraksi perutnya yang terasa sangat menyakitkan.
"Kyu? Baby? Waeyo?" tanya Hankyung sarat kekhawatiran.
"Kyungie..hhh..ketuban..pecah..ukhh.."
"MWO? Aku sedang dalam perjalanan pulang kesana! Sebentar lagi aku akan sampai," ucap Hankyung yang ternyata memang akan pulang ketika ia merasakan sebuah firasat yang diikuti dengan bayangan Kyuhyun terus terngiang-ngiang di kepalanya.
"Kyu? Bisakah kau mendengarku?
"N-ne?" tanya Kyuhyun sambil berusaha mengambil nafas di sela remasan kuat dari dalam perutnya.
"Berusahalah tenang, dan ambil nafas dalam-dalam begitu kontraksinya berhenti sekejap," ucap Hankyung sembari mengingat seluruh buku yang sudah ia baca menngenai penangan pertama ketika air tuban pecah.
Kyuhyun mematuhi petunjuk Hankyung, dan selama perjalanan pulang itu Hankyung terus memberikan petunjuk-petunjuk dan ucapan-ucapan penyemangat sehingga Kyuhyun tidak merasakan panik yang berlebihan.
.
.oOHanKyuOo.
.
"Kyu..baby..berjuanglah.." bisik Hankyung ketika ia menemani Kyuhyun dalam operasi untuk melahirkan anak mereka berdua. Tangan Hankyung meremas lembut tangan Kyuhyun untuk mengalirkan semangatnya.
Sementara di luar sana pasangan YunJae dan SiChul tengah mondar-mandir di luar sana dengan tak sabar. Sebenarnya Yunho dan Siwon memaksa ingin masuk dan menemani adik mereka dalam keadaan seperti ini. Namun dengan tegas 'istri-istri' mereka melarang, karena saat seperti ini adalah cobaan bagi keduanya. Cobaan bagi Kyuhyun yang harus siap meregang nyawa demi melahirkan anaknya. Dan cobaan bagi Hankyung untuk terus melihat dan menemani Kyuhyun yang tengah di operasi demi kelahiran anak mereka.
Keempatnya tertegun ketika mendengar suara tangisan bayi dari dalam kamar operasi itu. Sedangkan di dalam sendiri, Hankyung tak bisa menahan air matanya ketika ia melihat sesosok bayi mungil merah yang di angkat oleh sang dokter.
"Kyu..gomawo Kyu baby...itu aegya kita.." bisik Hankyung sambil terus mengecupi wajah Kyuhyun yang agak pucat.
"Selamat, putra anda lahir dengan selamat," ucap sang dokter sambil menunjukkan bayi yang mash merah itu pada Hankyung dan Kyuhyun yang menangis haru.
Baru sebentar keduanya mengagumi bayi mereka, dokter itu sudah menjauhkan bayi itu. "Bayi ini akan kami serahkan dulu pada suster yang akan memandikannya. Satu jam lagi kami akan mengantarkannya ke kamar anda."
.
.oOHanKyuOo.
.
Tiga bulan sudah berlalu semenjak kelahiran Tan Henry. Sama seperti Umma-nya, Tan Henry mewarisi pipi putih yang chubby milik Kyuhyun. Dan karena sekarang ini Kyuhyun sudah hampir sembuh sepenuhnya dari sakit akibat operasi itu, Hankyung akan memenuhi janjinya malam ini juga.
.
"Kyunnie, maukah malam ini kau ikut makan malam bersama kami? Kami sedang merayakan kesuksesan filmnya Siwon, dan Siwon benar-benar ingin kau datang," tanya Heechul pagi itu.
"Eh? Tapi Chullie-hyung, bagaimana dengan Henry?" cemas Kyuhyun karena biasanya makan malam itu di adakan di restaurant, dan ia yakin ia tak bisa membawa bayi 3 bulan ke dalam restaurant umum tanpa membahayakan bayinya.
"Kalau itu tenang saja. Aku sudah menelepon Hankyung, dan ia akan menjaga Henry saat kau makan malam dengan kami. Aku menunggumu di rumah kami tepat jam 7 malam, Kyunnie. Jangan sampai terlambat."
Dan Heechul langsung menutup teleponnya tanpa menunggu jawaban Kyuhyun.
.
Tepat jam tujuh malam akhirnya Kyuhyun sampai d rumah SiChul, dan ia mendapati Heechul segera menariknya, dan menyuruhnya berganti baju dengan sebuah setelan resmi berupa kemeja hitam yang di padukan dengan celana dan jas putih. Membuat Kyuhyun terlihat begitu bercahaya karena kulit putihnya semakin bersinar.
"Nah, ayo berangkat!" seru Heechul semangat sambil mengambil alih mobil Kyuhyun dan mengemudikannya ke Grand Chez Ma restaurant yang terletak di lantai dasar Chez Ma Hotel.
"Keluarlah," ucap Heechul ketika ia membukakan pintu penumpang untuk Kyuhyun. "Masuklah kesana," ucap Heechul lagi sambil menunjuk ke Grand Chez Ma restaurant yang sekarang terlihat gelap gulita.
"T-tapi, hyung—" Ucapan Kyuhyun terpotong ketika Heechul mendorongnya pelan, dan tiba-tiba saja kakak iparnya itu melarikan diri bersama dengan mobilnya—meninggalkannya sendirian di depan restaurant yang gelap gulita dan tak ada tanda-anda kehidupan.
Merasa tak ada jalan lain lagi, akhirnya Kyuhyunpun memberanikan dirinya untuk memasuki pintu masuk restaurant itu.
.
Kyuhyun memejamkan matanya secara refleks ketika tiba-tiba saja seluruh cahaya di restaurant itu menyala terang begitu ia melangkahkan kaki ke dalamnya. Dan lantunan intro lagu My Heart Will Go on milik Celine Dion mengalun merdu dari seluru penjuru ruangan.
"Choi Kyuhyun," panggil sebuah suara yang membuat Kyuhyun langsung memperlihatkan orbs coklatnya.
"H-Hankyung? Henry?" panggil Kyuhyun tak percaya ketika ia melihat kekasih dan bayinya sekarang berada tepat di depannya.
"Choi Kyuhyun, kekasih serta Umma dari anakku, mungkin aku keterlaluan karena baru mengatakan ini kepadamu. Mengatakan hal yang sudah seharusnya ku katakan kepadamu begitu kau mulai memasuki hatiku hingga kau melahirkan putraku." Hankyung menarik nafasnya untuk menetralisir rasa gugupnya, dan merekahkan senyum lembutnya. "Choi Kyuhyun.. Would you marry me?"
Kyuhyun tak bisa membendung air matanya ketika ia mendengar lamaran dari Hankyung, dan hatinya semakin berbahagia ketika ia melihat bahwa saat ini Henry-nya tengah menautkan kedua tangannyadi dada, dengan sebuah kotak berisika cincin bertatahkan berlian di dalamnya.
"I.. I do.. I do, Hankyung."
.
.
.
~END~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar