Title : Gyeoureun Namja
Author : Han Airen
Length : Chaptered (4 of 5)
Main Cast : Lee Sungmin; Cho Kyuhyun; Eunhyuk; Kim Ryeowook
Genre : Romance (Genderswitch)
Warnings : Typo and OOC
Summary : Waktuku terhenti, musimku tak berganti, dan sepanjang aku meraba yang ada adalah Dingin
.
.
.
“Kyu-ya, aku menyukaimu. Jadilah namchin-ku.” Pintamu.
“Kau bercanda, Ming?” Tanya Kyu bingung.
“Tidak, aku serius. Jadilah pacarku, ne?” Pintamu lagi sedikit memaksa.
“Aku juga menyukaimu, tapi kupikir kau …”
“Kau tidak ingin jadi pacarku, eoh?” Tanyamu sendu.
“Aniyo, bukan seperti itu Ming.” Ucap Kyuhyun
gugup sambil melambaikan kedua tangannya di depanmu. “Aku juga
menyukaimu, Ming. Bahkan sejak pertama kita bertemu. Aku hanya tidak
percaya kau memintaku untuk menjadi kekasihmu.” Ucap Kyuhyun menjelaskan
kepadamu.
“Jadi mulai sekarang kita pacaran?” Tanyamu sambil tersenyum dan memiringkan kepala.
Kau melihat Kyuhyun tersenyum dan mendekatimu, menghapus
jarak di antara kalian. Kau sedikit tersentak saat menyadari dia
memelukmu. Kau membiarkan Kyuhyun menghirup aroma vanilla yang selalu
menguar dari tubuhmu. Perlahan dengan sedikit keraguan, kau membalas
pelukan Kyuhyun.
“Aku mencintaimu, Ming. Dan karena kau telah menyerahkan
dirimu, aku tidak akan pernah melepaskanmu. Ingat itu.” Ucapan Kyuhyun
memang sangat pelan, tetapi kau bisa merasakan ketegasan di dalamnya.
Dan entah kenapa kau merasa sedikit, errrr– menyesal.
Kau membiarkan Kyuhyun memelukmu lama, sangat lama
hingga membiarkan seseorang melihat semua kejadian itu dengan pandangan
terluka.
.
.
.
.
.
.
“Jadi kau benar-benar berpacaran dengan Kyu?” Tanya Hyukie dengan nada kecewa yang tertangkap oleh gendangmu.
Kini kalian sedang berada di halaman belakang Kirin Arts High School. Kau yang sedang menunggu Kyuhyun menyelesaikan kegiatan klubnya, secara paksa dibawa oleh Hyukie.
“Seperti yang kau inginkan.” Ucapmu tegas tanpa melepaskan tatapan yang menusuk di iris hitam Hyukie.
“Ming, mianhae. Jangan seperti ini.” Mohon Hyukie kepadamu.
“Kau tidak ingin memberiku selamat?” Tanyamu tak acuh, menghiraukan permohonan Hyukie.
“Ming …”
“Kalau tidak ada yang ingin dibicarakan lagi, aku pergi.
Aku tidak ingin membuat kekasihku mencariku.” Ucapmu menekankan pada
kata ‘kekasih’. Dan tanpa menunggu kau langsung membalik tubuhmu untuk
kembali kepada Kyuhyun.
“Ming …” Kau merasakan tangan hangat Hyukie menahanmu. Kau segera menghadapkan kembali tubuhmu ke arah Hyukie.
“Aku hanya ingin memberitahumu satu hal.” Kau sengaja
memotong kalimatmu untuk memastikan Hyukie dapat mendengar kalimat
selanjutnya dengan jelas.
“Gyeoureun namja-ku adalah seseorang yang
sangat menyukai musim dingin hingga tanpa sadar berlari menuju sebuah
taman hanya untuk menikmati salju pertama.” Kau kembali memotong
kalimat, sekedar menikmati wajah terkejut Hyukie.
“Bahkan salju pertama membuatnya terlalu girang hingga dia tak sadar hanya menggunakan kaos belel di udara musim dingin yang begitu menusuk kulitnya.” Lanjutmu.
“Tapi apa kau tahu yang membuatku jatuh cinta padanya?” Tanyamu menuntut.
Kau memalingkan wajahmu dari Hyukie berusaha menarik
kembali ingatan saat perkama kali kalian bertemu. Sebuah senyuman
tercetak jelas di bibir cherry-mu kala ingatan itu mulai memenuhi pikiranmu.
“Senyumnya begitu hangat dan ceria, benar-benar
mempesona hingga menggetarkan hatiku.” Kau tersenyum mengakhiri sebuah
penjelasan yang sukses membuat jantungmu berdegup kencang dan mata
memanas karena butiran air yang berontak ingin keluar, tetapi kau
menahannya– tak ingin terlihat lemah.
Sementara kalimat terakhirmu telah sukses membuat Hyukie
kehilangan kesadaran, pandangannya kosong dan tubuhnya bergeming.
Dengan perlahan kau melepaskan pegangan Hyukie yang sempat menahanmu.
Sebelum pergi, kau sempat membisikkan kalimat yang mampu menghancurkan
perasaan namja yang kau cintai itu.
“Aku akan bahagia dengan Kyu.” Ucapmu kemudian berlalu meninggalkan Hyukie dengan air mata yang mengalir dari mata kelamnya.
OoooOoooOoooO
Kau merapikan penampilanmu melalui cermin, dress soft pink
selutut dan tanpa lengan melekat sempurna di tubuh mungilmu. Tak
ketinggalan mengikat rambut lurus panjangmu ke belakang menggunakan pita
yang juga berwarna pink– terang. Setelah selesai dengan semua itu kau mengenakan sepatu kets yang berwarna senada dengan pita yang kau kenakan. Style yang pas dan sangat girlie di musim yang cukup panas ini.
Kau bergegas turun ke lantai satu rumahmu untuk menemui
Kyuhyun. Hari ini adalah tepat tiga bulan kebersamaan kalian sebagai
sepasang kekasih sehingga kalian berencana menghabiskan akhir pekan
dengan kencan bersama.
Senyummu mengembang ketika mendapati Kyuhyun sedang
menatapmu dengan senyum yang menghiasi bibir tebalnya. Namun senyummu
menghilang seketika saat menyadari ada seorang namja yang tengah duduk di sebelah Kyuhyun.
“Kenapa Hyukie ada di sini?” Tanyamu tanpa berniat mendudukkan tubuhmu di sofa ruang tamu.
“Hari ini kita akan double date, jagi. Setelah ini kita akan menjemput Wookie.” Jawab Kyuhyun masih dengan senyum sembari mendekatimu.
“Aku tidak mau. Aku hanya ingin pergi berdua denganmu.”
Ucapmu tegas dengan pandangan tajam ke arah Hyukie, sementara yang kau
pandang hanya mampu menundukkan kepalanya lemah.
“Jangan begitu, jagiya. Kita sudah lama tidak pergi berempat bukan?” Bujuk Kyuhyun yang kini sedang memegang kedua bahumu dan menatap lembut.
Kau terdiam sejenak merasa aneh dengan kalimat Kyuhyun
karena seingatmu dua minggu yang lalu kalian berempat pergi bersama ke
sebuah mall untuk bermain ice skating. Lagipula ini
perayaan tiga bulan kalian jadian, mana mungkin menghabiskan waktu
bersama orang lain, terlebih orang itu adalah sumber kesakitanmu.
Kau menghela nafas dan mengalihkan pandanganmu kepada onyx Kyuhyun, “Terserahlah.”
“Baiklah, ayo kita berangkat.” Ajak Kyuhyun sembari menuntun tangan kananmu untuk mengikutinya.
Saat kau melewati Hyukie, ekor matamu dengan jelas
menangkap wajah cemburu darinya. Hatimu bergemuruh, tak mampu menyangkal
letupan bahagia karena kecemburuan Hyukie. Namun dengan cepat kau
menepis semua perasaan itu karena yang kau tahu, Hyukie menyukai Kim
Ryeowook, sahabatmu.
.
.
.
Lotte World pukul 10am KST
“Wuuahhhh, ramai. Kita mau naik apa sekarang?” Kau
tersenyum melihat Wookie penuh semangat. Tak ingin kalah kaupun dengan
semangat menunjuk permainan pertama yang ingin dinaiki.
“Yang itu.” “Aku mau itu.”
“Eh?” Kau dan Hyukie menoleh bersamaan saat menyadari kalian memilih permainan yang sama, jet coaster.
“Aiiissshhh, aku tidak mau permainan ekstrim itu, jagiya.” Ucap Kyuhyun memutus kontak matamu dan Hyukie.
“Ini masih pagi Ming, Hyukie. Cari permainan yang lebih tenang sedikit.” Wookie berusaha mendukung keinginan Kyuhyun.
“Tapi …” Lagi-lagi kalian bicara bersamaan.
“Gaja! Kita cari permainan yang lebih tenang.” Ajak Kyuhyun sembari menarik tanganmu.
Kau mencelos kecewa, bukan hanya karena keinginan
permainan ektrim yang tertunda, tetapi juga karena tanpa sengaja kau
melihat Hyukie menggenggam tangan Wookie– cemburu.
.
.
.
Kau kelelahan setelah puas bermain selama enam jam
dengan wahana-wahana yang ada di Lotte World. Kini kau memilih
menyandarkan tubuhmu di salah satu bangku taman bermain sambil menunggu
kekasihmu membeli minuman. Kau ingin memejamkan matamu untuk mendapatkan
sedikit ketenangan, tetapi matamu terlanjur menangkap pemandangan yang
cukup menyakitkan, Wookie dan Hyukie sedang bercanda sambil sekali-kali
saling memeluk.
Kau begitu serius memperhatikan interaksi Wookie dan
Hyukie hingga tak menyadari kehadiran Kyuhyun yang kini tengah memelukmu
dari belakang.
“Jangan melihatnya terus, Ming. Kau sudah memilikiku.” Ucap Kyuhyun pelan, namun tegas.
Kau tersentak, tetapi mampu segera mengembalikan ketenanganmu, “Aku tidak mengerti maksudmu, Kyu.”
“Jangan kau pikir selama ini aku tak menyadarinya, Ming.
Kau selalu mencuri pandang ke arah Hyukie, aku tidak suka.” Ucap
Kyuhyun penuh penekanan.
Kau masih bergeming, “Aku masih tidak mengerti maksudmu, Kyu.”
“Kau yang menyerahkan dirimu kepadaku, Ming. Dan aku
tidak akan mudah melepaskan apa yang telah menjadi milikku. Ingatlah itu
baik-baik.” Kyuhyun menegaskanmu kembali sembari mengecup mesra pipi chubby-mu.
“Terserah.” Ucapmu dingin.
“Saranghae, Lee Sungmin.” Kini Kyuhyun mengecup mesra lehermu.
Kau tetap bergeming tak mempedulikan pengakuan maupun
aksi Kyuhyun, yang ada di benakmu saat ini adalah rasa bahagia saat
melihat Eunhyuk memalingkan wajahnya darimu. Sekali lagi tampak di iris foxy-mu gurat cemburu seorang Lee Hyukjae. Kau menarik tangan Kyuhyun untuk mengikutimu tanpa berniat menjawab pengakuan cintanya.
“Ayo kita menyusul mereka.” Ajakmu tanpa menyadari tatapan terluka dari kekasihmu.
OoooOoooOoooO
Asia Pacific International High School pukul 4pm KST
Waktu berakhirnya jam sekolahmu telah berlangsung dua
jam yang lalu, tetapi kau tak kunjung beranjak dari area parkir sekolah.
Matamu sibuk mencari seseorang yang sudah berjanji ingin menjemputmu.
Andaikan tanda-tanda kehadirannya belum muncul kau mungkin hanya akan
menunggunya di kelas atau kantin sekolah tanpa harus bersusah payah
mengelilingi area parkir untuk mencarinya. Kenyataannya tidak seperti
itu.
Dia yang ingin menjemputmu telah mengabari bahwa dia
sudah sampai 10 menit yang lalu, bahkan Audi Sport Putih-nya tengah
bertengger mewah di area parkir sekolahmu. Namun, 10 menit pencarianmu
kau tak kunjung menemukan sosoknya hingga sebuah sileut yang kau kenal
sebagai sahabat mengalihkan pencarianmu. Segera kau menghampiri
sahabatmu, Wookie, yang tengah berada di rest room area parkir.
“Tidak bisakah kau hentikan sikap kekanakanmu itu?” Kau
mendengar perkataan Wookie, meskipun samar kau bisa menangkap emosi
dalam perkataannya.
Kau penasaran dengan siapa Wookie berbicara sehingga
mendekatinya sambil mengendap, tak ingin mengganggu. Kini kau
bersembunyi dekat jendela di balik dinding yang memisahkan kau dengan
Wookie. Sekalipun kau belum bisa melihat dengan siapa Wookie bicara,
namun itu cukup untuk sekedar mendengar pembicaraan mereka.
“Kau terlalu ikut campur.” Sebuah suara yang tak asing
menyusup ke telingamu, namun suara itu dingin dan tak hangat seperti
biasanya.
“Aku tak akan ikut campur jika kalian bukan sahabat yang kusayang.” Ucap Wookie masih dengan emosi.
Rasa penasaran menuntutmu mengintip untuk sekedar
memastikan seseorang yang menjadi lawan bicara Wookie. Kedua alismu
mengernyit ketika mendapati siluet kekasihmu yang menjadi lawan bicara
sekaligus penyebab naiknya emosi Wookie.
‘Apa yang mereka bicarakan? Kenapa Wookie terlihat begitu tegang dan emosi?’ pikirmu. Belum selesai keherananmu atas kejadian ini, kalimat Wookie selanjutnya mampu membuatmu ikut menegang.
“Kau tahu Hyukie sangat menyukai Ming bukan? Bahkan dia
mencintai Ming, tapi kenapa kau selalu mengumbar kemesraan dengan Ming
dihadapannya. Tak tahukah kau itu menyakitinya?” Ucap Wookie memburu.
Kau yang terkejut mendengar itu hanya bisa tertegun, berusaha mencerna maksud perkataan Wookie.
“Aku hanya ingin menunjukkan kenyataan padanya kalau
Ming adalah milikku. Jadi dia tidak boleh berharap lagi.” Jawab Kyuhyun
dengan nada yang kau dengar begitu dingin dan menusuk.
“Dia sepupumu Kyu, dari kecil kalian menghabiskan waktu
bersama layaknya saudara, tak bisakah kau mengerti perasaannya sedikit
saja? Hyukie telah memilih untuk mencintai Ming dalam hati, dia tidak
akan merebut Ming darimu. Haruskah kau menyakitinya lebih dalam lagi?”
Kini suara Wookie terdengar memelas di telingamu.
“Salahkan dirinya yang memilih menjadi orang lemah. Aku
tidak akan berhenti sampai Hyukie berhenti mencintai Ming karena aku
tidak ingin menjadi pihak yang terluka. Ming milikku, dan selamanya akan
tetap begitu.” Ucap Kyuhyun tegas.
Perkataan Kyuhyun sukses membuatmu membebaskan air mata
yang sejak tadi kau tahan. Kau memilih pergi dari tempat itu karena
sudah tak sanggup mendengar lebih banyak lagi mengenai kenyataan yang
semakin membuatmu bodoh, merutuki keputusan lalumu yang didasari
cemburu. Kecemburuanmu kepada Wookie membuat orang yang kau cintai
terluka sangat dalam, begitu pikirmu.
‘Baboya. Babon yeoja. Babo.’ Kau mengumpat dirimu, merasa benar-benar bodoh dan– jahat.
“Mianhae, hiks… Jeongmal Mianhae, Hyukie-ah… Mianhae,
hiks…” Kau menangis semampumu sambil mengucapkan maaf yang bergaung di
salah satu bilik toilet. Kau benar-benar menyesalinya, menyesali
tindakanmu yang telah menyakiti namja yang kau cintai.
.
.
.
To Be Continue
.
.
.
Prok.Prok.Prok. Kasih selamat buat Hyukie yang berhasil
buat Ming jatuh hati, keke.. Dan kabar baiknya Ming gak bertepuk sebelah
tangan, hoho.. Dan Kyu di sini gak jahat kok, Kyu cuma mau
mempertahankan hak-nya. Sekalipun sahabat ataupun saudara, kadang kita
bisa egois kan hanya untuk mempertahankan hak kita? ~^^
Satu chapter lagi bakal beres, mudah-mudahan masih pada semangat bacanya dan nunggu kelanjutan kisahnya ~^^
.
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar