Pasti, chingu semua bertanya2 koq judulnya kali ini agak aneh... hehehehe.
Sudah lama aq ingin ngepost tulisan ini, tapi baru sekarang ada waktunya. Yuk kita mulai...
Setiap negara yang ada di dunia pasti mempunyai adat dan kebudayaan yang berbeda. Salah satunya pernikahan. Contoh saja di Negara kita ini, Indonesia yang mempunyai banyak suku, bahasa dan adat. Beda kan adat pernikahan orang Jawa, orang Papua dan orang Makassar.
Bagaimana dengan negeri Korea sendiri???
Mereka juga mempunyai cara sendiri dalam melakukan pernikahan, g berbeda jauh dengan kita bahkan bisa dikatakan termasuk unik. Pernah liat g drama Korea Princess Hours , Cinderella Sisters atau Hello miss dimana sang wanita pipinya dikasih bulat2 merah gitu.hihihi...Nah, kalau begitu mari kita bahas sejenak apa saja yang menarik dalam pernikahan tradisional korea.
Sudah lama aq ingin ngepost tulisan ini, tapi baru sekarang ada waktunya. Yuk kita mulai...
Setiap negara yang ada di dunia pasti mempunyai adat dan kebudayaan yang berbeda. Salah satunya pernikahan. Contoh saja di Negara kita ini, Indonesia yang mempunyai banyak suku, bahasa dan adat. Beda kan adat pernikahan orang Jawa, orang Papua dan orang Makassar.
Bagaimana dengan negeri Korea sendiri???
Mereka juga mempunyai cara sendiri dalam melakukan pernikahan, g berbeda jauh dengan kita bahkan bisa dikatakan termasuk unik. Pernah liat g drama Korea Princess Hours , Cinderella Sisters atau Hello miss dimana sang wanita pipinya dikasih bulat2 merah gitu.hihihi...Nah, kalau begitu mari kita bahas sejenak apa saja yang menarik dalam pernikahan tradisional korea.
Pernikahan
di Korea Selatan memiliki keunikan yang tidak dimiliki oleh pernikahan
barat pada umumnya. Contohnya, pengantin perempuan korea tidak
mengadopsi nama keluarga dari sang pengantin pria seperti pengantin
kebanyakan di Barat juga di Indonesia. Pernikahan di korea Selatan
umumnya dilakukan oleh pria dan wanita. Seorang laki-laki dengan umur
diatas 18 tahun dan seorang wanita diatas 16 tahun boleh menikah atas
pengawasan kedua orang tua mereka, dan jika berumur ditas 20 tahun
dibolehkan menikah secra bebas tanpa pengawasan.
Bagaimana
jika perempuan dan laki-laki korea mempunyai nama keluarga yang sama
ingin menikah? Di masa lalu, itu merupakan hal yang tabuh untuk
perempuan dan laki-laki yang ingin menikah jika keduanya memiliki nama
keluarga yang sama. Ada artikel nomor 809 yang menjelaskan regulasi
pernikahan dengan nama clan(nama keluarga) yang sama, pernikahan
tersebut dikategorikan dengan sebutan exogami. Namun telah telah
diajukan untuk direvisi oleh legislative korea pada tahun 1997 dan pada
akhir tahun 1998 diamandemen, pengadilan kosntitusi memutuskan,
mengizinkan dua orang yang memiliki nama clan yang sama untuk menikah
satu sama lain.
Pernikahan
tradisional Korea disebut dengan Honrye. Pada zaman dahulu kala,
pernikahan diadakan di rumah keluarga pengantin wanita. Pengantin pria
mengendarai kuda menuju ke kediaman pengantin wanita dan setelah upacara
selesai membawa istrinya dalam sebuah palanquin (kendaraan berbentuk
kursi) ke rumah orang tua sang pria untuk tinggal di sana. Pengantin
pria dan wanita menggunakan busana formal untuk upacara pernikahan.
Orang biasa dalam upacara tersebut diharuskan untuk mengenakan busana
yang mewah hanya pada saat hari pernikahan mereka. Lentera tangan
digunakan untuk menerangi jalanan dari arah rumah pengantin pria sampai
ke rumah pengantin wanita dimalam sebelum pernikahan diselenggarakan.
Secara tradisional, keluarga pengantin pria harus membawa sekeranjang
penuh hadiah untuk keluarga pengantin wanita. Bebek dalam pernikahan
merupakan symbol untuk pernikahan yang lama dan bahagia. Burung bangau
merupakan symbol dari kehidupan yang panjang direpresentasi dari ikat
pinggang si wanita.
Busana pengantin
Dalam
upacara pernikahan tradisional korea, sipengantin pria dan wanita
menggunakan busana tradisional yang mewah. Busana pengantin wanita
terdiri dari sebuah jeogori (저고리; jaket pendek dengan lengan baju yang panjang) dengan 2 pita panjang yang terikat membentuk otgereum( 옷고름). Sebuah chima(ㅊ마).
Sepatu yang mirip seperti perahu yang terbuat dari sutra, dipakai
sesudah menggunakan kaos kaki katun. Busana pengantin wanita mungkin
mencakup ikat pinggang putih dengan aksen symbol bunga-bunga. Digunakan
pula sebuah mahkota hiasan kepala. Tidak ketinggalan pula dipakainya
sebuah hiasan hanbok, norigae(노리개) yang dipakai oleh hampir semua tingkatan wanita korea dari berabad-abad yang lalu hingga saat ini.
Busana pengantin pria yang digunakan, terdiri dari sebuah jaket( jeogori, 저고리)
dan celana panjang serta mantel. Jaketnya memiliki lengan yang panjang,
celana panjang yang longgar dan pada angkel bawah diikat dengan tali
pengikat. Sebuah rompi digunakan setelah memakai kemeja. Digunakan pula
topi hitam tradisional. Kostum pengantin untuk pria disebut gwanbok untuk pengantin pria.
Wah…benar-benar
unik yah upacara tradisional pernikahan di korea, gak jauh beda dengan
beberapa daerah di Indonesia yang menggunakan pakaian tradisional dan
berbagai symbol yang mencerminkan harapan akan pernikahan yang
berlangsung lama dan bahagia. Hmm..lalu bagaimana dengan di kota-kota
besar di korea?! Hotel-hotel menyediakan ruangan besar atau ballroom
khusus untuk pernikahan yang dihiasi berbagai pernik sesuai dengan
kenginginan pengantin. Saat ini banyak pasangan muda korea yang memilih
pernikahan ala barat yang tidak lagi menggunakan pakaian tradisional,
namun diganti dengan tuxedo dan gaun pernikahan yang modern, lalu
setelah itu dilakukan upacara tradisional skala kecil.
Berbagai macam tipe pernikahan
- Pernikahan yang diatur(perjodohan)
Jenis
pernikahan yang diatur sangat popular di korea selatan. Orang-orang
korea menyebut tipe pernikahan ini dengan sebutan Seon(선).
Umumnya, orangtua mengatur sebuah pertemuan, namun keputusan untuk
menikah atau tidak diserahkan sepenuhnya oleh pasangan tersebut.
- Pernikahan berdasarkan cinta
Pernikahan
karena cinta, yang disebut di korea, dan merupakan hal yang umum dalam
beberapa decade ini. Suatu expresi dari dua orang manusi yang bertemu
dan jatuh cinta tanpa melalui agen makcomblang atau pertemuan yang
diatur oleh orangtua. Sering kali, pengantin wanita dan pria bertemu
dalam sebuah kencan buta yang diatur oleh teman mereka, dalam sebuah
grup kencan, di tempat kerja mereka, atau pada saat mereka di perguruan
tinggi atau universitas. Keluarga-keluarga korea menerima jenis
pernikahan seperti ini dengan siap dari yang umum mereka lakukan,
walaupun tidak umum hubungan yang romantis tersebut berakhir tanpa
sampai ke tahap ke pernikahan karena adanya pertentangan dari keluarga.
Survey mengindikasikan bahwa banyak pasangan muda Korea memilih untuk
mengakhiri hubungan mereka daripada harus menikah dibawah pertentangan
keluarga.
- Makcomblang
adalah umum di Korea Selatan. Keluarga menyertakan anak laki-laki atau
perempuan mereka ke makcomblang, atau pria lajang atau wanita ke dalam
sebuah pertemuan yang ditaur oleh makcomblang, si orang tua juga harus
memeriksa apakah yang dijodohkan dengan anaknya sesuai dengan status dan
sepadan keluarganya. Mak comblang mendapatkan biaya atas perjodohan
tersebut.
Atau baca juga yang ini :
Awalnya, para teman dekat pengantin pria akan beramai-ramai membawakan hadiah pertunangan ke rumah calon pengantin wanita. Hadiah itu dimasukkan ke dalam kotak yang diberi nama hahm.
Para pengantar hadiah pertunangan ini akan tiba di rumah sang pengantin
wanita, lengkap dengan kostum dan wajah yang dipoles menajdi hitam,
lalu meraka akan bernyanyi.
Para pembawa hadiah ini akan berhenti di depan rumah sang calon pengantin wanita, dan meneriakkan “Hahm untuk dijual, hahm
untuk dijual!”. Lalu keluarga sang calon pengantin wanita akan
menghampiri mereka sambil menawarkan uang. Kegiatan ini bisa disebut
sebuah negosiasi, dan tentunya negosiasi yang menyenangkan juga penuh
tawa.
Pesta
pertunangan sendiri sekarang ini lebih sering diadakan di rumah makan.
Dan sang calon pengantin wanita mungkin akan mengenakan hanbok (pakaian tradisional untuk acara pertunangan). Untuk hiburan, biasanya anggota keluarga akan berkaroke ria.
Sebelum
pernikahan dilangsungkan, calon pengantin pria akan memberikan sebuah
hadiah pada calon ibu mertuanya berupa sebuah angsa liar yang masih
hidup. Namun sekarang ini lebih sering memberikan boneka angsa yang
terbuat dari kayu. Angsa ini menandakan sang calon pengantin pria akan
merawat anak perempuannnya seumur hidup.
Pernikahan
tradisional Korea diselenggarakan di rumah sang pengantin wanita.
Sedangkan sumpah pernikahan dilakukan dalam upacara yang dinamakan kunbere.
Kedua pengantin akan saling membungkuk lalu meminum anggur khusus dari
sebuah labu yang ditanam oleh ibu sang pengantin wanita.
Beberapa
hari seteleh upacara pernikahan, kedua pengantin akan mengunjungi
keluarga sang pengantin pria untuk menjalani upacara pernikahan lainnya
yang disebut p’ye-baek. Sang pengantin wanita akan menawarkan korma dan chestnuts
kepada orangtua pengantin pria. Hal ini melambangkan anak-anak.Lalu
orangtua akan menawarkan sake, dilanjutkan melempar korma dan chestnuts pada sang pengantin wanita yang mencoba menangkap keduanya mengunakan pakaian pengantinnya.Di Amerika, upacara p’ye-baek dilakukan pada hari pernikahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar