Pengikut

Selasa, 06 Maret 2012

Kyuhyun Gonna Be Daddy

Kyuhyun Gonna Be Daddy
Autor: Carmen
Annyeong chinguddeul. Author  balik lagi kali ini coba bikin oneshoot, maaf kalo cerita dan judulnya nggak singkron.  Jangan lupa kritiknya ya chingu. Happy Reading!
~AUTHOR POV~
Kyuhyun dan Ahra sedang duduk di halaman belakang rumah  orang tua mereka, Schedulenya dengan Super Junior sedang kosong dan kakaknya sedang berkunjung ke rumah orang tua mereka.
“Bagaimana kehidupanmu?” Tanya ahra.
“Jauh lebih baik, fansku sudah mulai menerima Chaeri walaupun masih banyak yang belum bisa menerima kalau aku sudah menikah” ujar Kyuhyun tenang.

Magnae dari Super Junior ini memang sudah menikah sejak enam bulan yang lalu, menyusul Choi Siwon yang menikahi kakaknya sendiri. Pada awalnya keputusan Siwon untuk menikah mendapatkan reaksi yang sangat buruk, tapi ketika elf mengetahui kalau Siwon menikahi Ahra yang tidak lain kakak dari Kyuhyun, banyak elf yang merestui mereka. Dan tiga tahun kemudian Kyuhyun memutuskan untuk menikahi kekasihnya Hwang Chaeri, dan Kyuhyun meyakini kalau elf akan memberikan restunya sama seperti mereka merestui Hyung dan Noonanya.
Namun semuanya tidak semudah itu, Kyuhyun yang merupakan member dengan fans terbanyak hanya berhasil mendapatkan amarah dari elf terutama sparkyu. Tapi itu semua tidak mengurungkan niatnya, Kyu tetap menikahi gadis yang selama ini selalu mendukungnya. Kyuhyun sangat mencintai Chaeri begitupun sebaliknya, Chaeri selalu berada di samping Kyuhyun untuk mendukungnya . Gadis itu bahkan tetap bertahan meskipun banyak mendapatkan hujatan dari fans Kyuhyun yang tidak rela idola mereka menikahinya. Itulah Chaeri, ia selalu mendukung semua yang Kyuhyun lakukan tanpa pernah mengeluh atau cemburu dengan semua gossip yang menerpa kekasihnya, ia bahkan selalu menyuntikkan semangat ketika Kyuhyun terjatuh atau merasa lelah dengan pekerjaanya dan itu pula yang membuat Kyuhyun mantap untuk memperistrinya, Kyuhyun ingin Chaeri selalu ada disampingnya.
“Kau bahagia?” Tanya Ahra lagi, Kyuhyun langsung mengangguk tanpa berfikir lama.
“Aku mempunyai istri yang sempurna, Super Junior masih bersinar, dan keluargaku juga bahagia. Sepertinya semua sudah lengkap” Kyuhyun tersenyum memandangi Chaeri yang sedang bermain dengan bocah perempuan berumur hampir 3 tahun.
“Masih belum lengkap sampai kau memberikanku keponakan” Ahra tersenyum memandangi putri kecilnya. Sedangkan Kyuhyun mendengus mendengar noonanya membahas tentang masalah ini lagi.
“Kami baru menikah enam bulan yang lalu, aku masih ingin pacaran dengannya. Dan noona tau kan kalau aku tidak suka anak kecil.”
“Tapi kau menyukai Hye Eun, kau juga menyanginya” Ahra masih memandangi putrinya yang asik bermain.
“Itu karena dia keponakanku, kurasa Chaeri juga belum menginginkannya. Kami masih terlalu muda untuk menanggung tanggung jawab sebesar itu” Kyuhyun belum siap menjadi seorang ayah, ia takut kalau ia tidak dapat menghabiskan waktu dengan buah hatinya karena kegiatan Super Junior yang super padat. Ia tidak ingin buah hatinya nanti kekurangan kasih sayang seorang ayah karena terlalu sering ditinggal bekerja.
“Uncle Kyu, let’s play with us” Suara mungil itu menghampiri Kyuhyun dan menarik tangannya. Kyuhyun langsung menuruti keinginan keponakannya.
“Kau tau hidupmu akan terasa semakin lengkap kalau kau memiliki anak Kyu” Ahra hanya memandangi adiknya kini ikut bermain dengan Hye Eun dan Chaeri.
~Chaeri’s POV~
Seperti biasa Kyuhyun selalu disibukkan dengan schedule Super Junior, apalagi mereka sedang mempersiapkan album ke 5 mereka. Dan Kyuhyun semakin sering meninggalkanku di apartment ini sendirian, walaupun tidak jarang juga member suju yang lain main ke apartment kami. Ya, aku dan kyuhyun sengaja membeli apartment yang masih satu gedung dengan dorm suju, ini supaya Kyu bisa lebih efektiv kalau-kalau mereka berkumpul.
Malam ini Kyu ada siaran radio bersama semua hyungnya di sukira, dan berpesan padaku untuk tidak menunggunya pulang, tapi tetap saja aku tidak bisa. Aku sudah mencoba untuk tidur tapi mataku tetap terjaga, akhir-akhir ini jadwalnya terlalu sibuk dan aku takut kalau dia sakit. Berhubung aku tidak bisa tidur, jadi kuputuskan untuk menonton dvd. Di pertengahan film bell berbunyi, itu pasti Kyuhyun, siapa lagi yang bertamu tengah malam begini kalau bukan dia. Kubukakan pintu untuknya dan melemparkan senyum pada suamiku.
“Kau belum tidur?” tanyanya sambil mengganti sneakernya dengan sandal rumah.
“Tidak bisa tidur, sudah makan?” ku bawa tasnya dan menaruhnya di kamar. Lalu menyiapkan air hangat untuk mandinya.
“Sudah, tadi Yesung hyung mentraktir makan di cafenya” ia menelungkupkan tubuhnya di kasur.
“Mandilah dulu, setelah itu kau bisa istirahat sampai puas” aku duduk di tepi ranjang dan memijat punggungnya, berharap ini bisa sedikit menghilangkan rasa letihnya. Lalu ia berbalik dan bangun, kini dia duduk terdiam dihadapanku.
“Gumawo Jagi” ia kemudian mendekapku hangat.
“Cheonmaneyo, Sudah sana mandi aku tidak mau kau tertular bau seperti Hyukkie oppa” kulepas pelukannya dan mendapati Kyu yang sedang cemberut, persis seperti anak kecil.
“Cepat  mandi Kyu, kalau tidak…”
“Arasso nyonya Cho” ia lalu masuk ke kamar mandi.
Aku bersandar pada kepala tempat tidur sambil membaca buku ketika Kyuhyun selesai mandi, dia hanya berdiri di depan pintu kamar mandi menggunakan training panjang abu-abu dan kaus oblong. Kemudian ia naik ke tempat tidur dan berbaring di sampingku.
“Kau tidak mengantuk?” ia memiringkan tubuhnya sehingga dia bisa menatapku.
“Tidak. Aku tidak bisa tidur” aku tetap terfokus pada buku yang kubaca. Tiba-tiba dia menarik bukuku dan menaruhnya di buffet yang ada di sampingnya.
“Tidak baik membaca malam-malam” ia menarikku sehingga aku ikut berbaring.
“Tapi aku tidak bisa tidur Kyu” kuhadapkan tubuhku ke samping dan kini aku bisa melihat jelas wajah tampan suamiku.
“Aku bisa menemanimu sampai pagi” ia menyingkap rambut panjangku ke belakang kupingku.
“Kau butuh istirahat, tidurlah. Aku juga mau tidur” ia tersenyum lalu aku membelakanginya berusaha untuk memejamkan mata, sudah sepuluh menit tapi tetap saja aku tidak bisa tidur. Tiba-tiba saja Kyuhyun memelukku dari belakang.
“Bogoshippo” ia membisikkan kalimat itu di kupingku, membuatku bergidig.
“Na do Kyunnie” gumamku pelan. Lalu ia membalikkan tubuhku dan mengurungku di pelukannya.
“Kenapa kau jadi manja begini?” kuusap dada bidangnya, tumben sekali magnae yang tidak bisa diam ini menjadi manja.
“Hanya merindukan istriku, apa tidak boleh?” bisa kurasakan ia mengecup puncak kepalaku.
“Bukan begitu, hanya saja hhmmfft” ia sudah melumat bibirku dengan lembut dan aku tidak memiliki alasan untuk tidak membalasnya, ciuman lembut itu kini berubah menjadi French kiss.
Kyuhyun terlalu bernafsu menciumiku dan sekarang ia menopang tubuhnya yang sudah berada di atasku dengan kedua tangannya. Aku mulai kehabisan nafas dan mendorong tubuhnya agar aku bisa bernafas sejenak, dan ia menyunggingkan senyum termanisnya dengan nafas yang memburu. Baru beberapa detik aku merasakan udara di paru-paruku ia sudah kembali menciumiku dengan ganas.
“Kyu hhmmffftt kau hhmmffftt harus hhmmffftt istira..” aku tidak sanggup lagi meneruskan kalimat itu karena Kyuhyun terus melumat bibirku, dan akupun tidak keberatan dengan perlakuannya toh aku juga menginginkannya. Kemudian ia mulai menciumi leherku dan melepaskan semua rasa rindunya.
Matahari pagi menyengat mataku, aku mengerjap pelan berusaha menyesuaikan pandanganku. Bisa kurasakan deru nafas Kyuhyun yang teratur menerpa bahuku yang tidak tertutup selimut, tangannya melingkari perutku, aku bangkit perlahan supaya Kyu tidak terbangun dan beranjak ke kamar mandi.
Setelah membersihkan tubuh dan berpakaian, kulihat Kyuhyun masih nyenyak dibawah selimut dan memeluk guling. Kupunguti pakaian yang berserakan di lantai dan memasukkannya ke dalam mesin cuci. Dan aku mulai memasak, menu sarapan kali ini hanya nasi goreng. Aku terlalu malas untuk membuatkannya sarapan, ketika sedang mengaduk nasi tiba-tiba Kyuhyun memelukku dari belakang dan menciumi leherku, membuatku kembali  bergidig.
“Sabarlah sedikit tuan muda, sarapanmu sebentar lagi selesai”  aku mematikan kompor dan berusaha mengambil piring tapi Kyuhyun membuat konsentrasiku terpecah. Tangannya mulai menjalar di dalam kausku yang kebesaran. Aku berusaha melepaskan pelukannya secepat mungkin sebelum Kyuhyun melanjutkan aksinya. Dan akhirnya aku bisa membuatnya mengentikan kegiatannya, aku mulai menyajikan sarapan untuk kami tapi Kyuhyun hanya duduk terdiam di kursi wajahnya terlihat murung. Kuletakkan dua piring yang ada di tanganku dan menghampirinya.
“Kenapa murung Kyu?” Aku membelai rambutnya pelan. Tapi dia hanya diam, memelukku dan menyandarkan kepalanya di perutku. Dia selalu ngambek kalau keinginannya tidak dipenuhi, lebih parah dari donghae oppa. “Kau kan harus sarapan. Apa kau tidak lapar?” ujarku setenang mungkin sambil memainkan rambut coklatnya, ia kembali menggeleng lalu menarikku ke pangkuannya. “Kau harus menggunakan waktu kosongmu untuk hal yang lebih penting, jangan hanya bermanja-manja denganku. Kau bahkan belum menyentuh gamesmu dari kemarin, kurasa mereka sudah meraung-raung meminta dimainkan” aku menelusuri hidung mancungnya, berusaha mengalihkan fikirannya pada games-gamesnya.
“Kau kan memang lebih penting dari apapun, dan kurasa mereka bisa menunggu beberapa jam lagi” aku hanya menghela nafas dan memejamkan mata ketika ia menecup bibirku lembut.
“Jagi~~” kubuka mataku ketika dia melepaskan ciumannya dan mendapatinya menatapku dengan puppy eyesnya. Ash aku paling tidak bisa melihat puppy eyes yang hanya dikeluarkannya ketika menginginkan sesuatu.
“Ara ara” kemudian senyum evil kebanggaannya terpampang jelas diwajahnya yang tampan dan sedetik kemudian ia menggendongku ke kamar sambil tetap menciumiku, aku hanya memejamkan mata menikmati penjajahannya di tubuhku. Bisa dipastikan kalau tubuhku akan remuk beberapa jam lagi -.-
Sudah siang tapi beruntungnya sekarang hujan mulai mengguyur seoul, Kyuhyun memeluk pinggangku dan menempelkan dagunya di bahuku, aku hanya menatapi langit-langit kamar. Ia menoel-noel pipiku dengan telunjuknya sehingga aku menatapnya.
“Kau tidak suka?” dan aku hanya menggeleng menjawab pertanyaan bodohnya, bagaimana mungkin aku tidak menyukai semua yang dilakukannya padaku.
“Tapi kenapa kau diam saja dari tadi? Mianhe, aku terlalu memaksakan…” aku membungkam bibirnya dengan telunjukku.
“Kenapa kau minta maaf? Bukankah ini tugasku sebagai istrimu? Aku senang kalau kau juga senang” senyum tulus terpampang di bibirku.
“Gumawo Jagi~ya” ia tersenyum riang lalu mengecup pipiku lembut. Sekelebat wajah kecil dengan mata bulat dengan warna coklat dan kulit putih pucat dan rambut gurita coklat dengan senyuman termanis tiba-tiba terpampang di pikiranku, Kyuhyun kecil.
“Jagi wae?” Kyuhyun membuatku tersadar dari lamunannya, ia melambai-lambaikan tangannya di depan wajahku.
“Aniyo, aku lapar. Sebaiknya kita makan siang sebelum magh mu kumat” aku bangkit menuju kamar mandi.
Kyuhyun semakin disibukkan dengan Comeback Super Junior, dan semakin jarang menghabiskan waktu bersamaku, tapi aku sama sekali tidak ingin mengeluh karena dunia ini memang yang diinginkannya, ia mencintai pekerjaannya dan aku  harus selalu mendukungnya. Ketika Kyu berkumpul dengan Hyung-hyungnya aku suka datang mengunjungi mereka dan membawakan beberapa cemilan, terkadang aku juga membantu ahjumma membereskan dorm yang hampir seperti kapal pecah itu.
Hari ini Kyuhyun pulang lebih awal, ia terlihat kelelahan dan langsung masuk ke kamar ketika sampai di rumah. Aku sengaja membiarkannya beristirahat dan melanjutkan pekerjaanku membereskan rumah. Keringat mengalir dari dahiku, akhir-akhir ini aku mudah sekali capek tapi aku menghiraukannya. Ku masukkan persediaan makanan yang kubeli tadi ke dalam kulkas, menata buah dan telur di tempatnya. Dan ketika melihat sayuran perutku mual tapi masih bisa ku tahan, ku ambil sayuran itu hendak meletakkannya di kulkas rasa mualku benar-benar memuncak. Aku segera berlari ke washtafel dan memuntahkan isi perut tapi nihil, tidak ada yang keluar namun aku masih mual dan hanya mengeluarkan suara Hooeek Hooek.
“Jagi gwenchana?” Kyuhyun sudah memijati tengkukku, mian Kyu kau terbangun karna aku.
Aku mengangguk dan menepis tangan Kyuhyun “Tidurlah” aku memasukkan air sebanyak mungkin ke mulutku, berkumur.
“Mana bisa aku tidur kalau kau seperti ini” ia membuka kulkas dan menuangkan air ke dalam gelas dan menyodorkannya padaku, habis dalam sekali teguk.
“Kau sakit?” ia menghapus peluh di dahiku, dan memapahku ke meja makan. Mendudukkanku di salah satu kursinya.
“Aniyo, aku melihat sayuran yang kubeli dan merasa sangat mual” kusenderkan kepalaku di kursi.
“Aku juga mual melihatnya, makanya aku tidak suka makanan kambing itu” ia menatap jijik pada sayuran yang tergeletak di samping washtafel, aku tersenyum melihatnya. “Istirahatlah, kalau kau masih mual kita bisa ke dokter” ia mengusap kepalaku.
“Aku tidak suka dokter” daripada ke rumah sakit yang baunya minta ampun itu lebih baik aku istirahat “mungkin hanya kecape’an” lalu aku bangkit tapi tubuhku oleng, dengan sigap Kyuhyun menyambar tubuhku dan membopongku ke kamar dan aku hanya bersender pada dada bidangnya. Ia membaringkan tubuhku di tempat tidur dan menyelimutiku. Ketika ia beranjak pergi aku menarik tangannya “Jangan pergi Kyu, tetaplah di sini” ujarku lirih.
“Aku hanya ingin mengambilkanmu air minum, sebentar saja” ia tersenyum lalu ku lepaskan genggamanku. Kepejamkan mataku menekan rasa mual yang ada di perutku. Bisa ku rasakan Kyuhyun naik ke tempat tidur dan berbaring di sampingku, kubuka mataku dan mendapati suamiku sedang menatapiku. Aku langsung bergelung ke pelukannya, dan ia mempererat pelukannya. Kyuhyun membelai rambutku dengan lembut dan hebatnya mual yang sedari tadi kurasakan hilang begitu saja.
“Gumawo Kyu” ujarku lirih.
“Untuk?” ia mengangkat daguku dan menatap wajahku.
“Rasa mualnya hilang ketika kau memelukku” aku tersenyum melihatnya.
“Jinja? Kalau begitu aku akan memelukmu terus” ia kembali memelukku erat, terlalu erat.
“Kyu, sesak..” ia segera melepaskan pelukannya dan menatapku panik
“Mian Jagi~ah” ia menghapus peluhku, sepertinya hari ini aku terlalu banyak berkeringat.
“Gwencana Kyu, nan gwencana” aku melepaskan tangannya dari wajahku dan menenggelamkan kepalaku di dadanya yang bidang, menghirup aroma maskulin parfumnya.
“Istirahatlah, aku akan terus memelukmu” ia memelukku erat tapi tetap memberikan ruang supaya aku bisa bernafas.
“Gumawo Kyu, jeongmal gumawoyo” setetes air mengalir dari mataku, mengiringi mimpi indahku.
Hari ini Kyuhyun mengajakku ke dorm, dan membiarkanku sendirian di apartment karena sore nanti Super Junior akan comeback di Music Bank. Kubawa strawberry cheseecake yang kemarin baru ku beli, member lain pasti senang.
“Kyu!!” Donghae oppa langsung memeluk Kyuhyun begitu ia membukakan pintu.
“Ash! Aku kan hanya tinggal beberapa lantai dari sini hyung” ujar Kyuhyun.
“Tapi aku merindukanmu. Chaeri! Aku juga merindukanmu, sudah lama tidak main kemari” Donghae oppa melepaskan pelukannya, sedangkan Kyuhyun sudah duduk manis di sofa. Disini hanya ada Donghae, Eunhyuk, Yesung, Shindong dan Sungmin oppa. Sedangkan yang lain sibuk dengan urusannya sendiri.
“Sudah baikan?” Sungmin oppa langsung menanyaiku begitu aku masuk ke dapur.
“Oppa tau?” aku hanya bingung kenapa dia langsung menodongku dengan pertanyaannya.
“Kyuhyun memintaku membantu membuat bubur untukmu” ujarnya sambil tetap mencuci piring.
“Gumawo oppa sudah membantu Kyuhyun. Aku sudah..” wush, tubuhku harusnya menghantam meja makan kalau saja Sungmin oppa tidak menangkapku.
“Gwencana?” ia langsung mendudukkanku di kursi.
“Gwencana oppa, hanya sedikit pusing” aku berusaha tersenyum, menghilangkan rasa pusingku.
“Kyu bilang kau mual dan cepat lelah akhir-akhir ini, apakah kau hamil?” Sungmin oppa berbisik sambil menyodorkanku segelas air dan duduk dihadapanku.
“Entahlah oppa, tapi kurasa hanya masuk angin” aku menyeluarkan Cheseecake yang tadi kubawa dan memotongnya.
“Kau tidak menginginkannya?” ia kembali bertanya.
“Sangat ingin, tapi kau kan tau kalau Kyu..” aku tidak meneruskan ucapanku, saat wajah Kyuhyun kecil kembali terpampang difikiranku. “Sudahlah oppa, lebih baik kita makan cake saja” Aku membawa nampan berisi 6 piring cheseecake ke ruang tengah, dan langsung diserbu oppadeul.
“Kau tidak mau?” tanya Kyuhyun ketika aku menyodorkan cheseecake untuknya.
Aku hanya menggeleng dan kembali menonton tv, tapi fikiranku terpaku pada strawberry yang menjadi tooping cake, aku ingin memakannya, tapi ku tahan. “Kyu… boleh aku minta?” aku menunjuk piring kecil ditangannya dengan malu-malu, aku sudah tidak bisa menahan keinginanku.
“Katanya tidak mau” ia menyodorkan sesendok cheseecake padaku.
“Aku mau itu” aku menunjuk strawberry dan Kyuhyun langsung menyuapiku. Wajahku langsung mengkerut ketika merasakan strawberry itu lumat, rasanya asam dengan sedikit manis tapi aku suka.
“Sejak kapan kau suka strawberry?” Kyuhyun menatapku aneh, karena biasanya aku paling anti dengan buah asam itu.
“Aku juga tidak tau, tiba-tiba saja aku menginginkannya” Sungmin oppa yang duduk bersender di kaki sofa langsung menatapku, aku bisa mengerti arti tatapannya.
“Kau aneh, semalam kau bermanja-manja denganku dan sekarang kau makan buah yang kau tidak suka” Kyuhyun langsung melahap cakenya.
“Biar saja, toh kau tetap mencintaiku” ucapku ketus. Aku mengalihkan tatapanku ke Hyukkie oppa yang sedang disuapi cake oleh Donghae oppa, sedangkan Donghae oppa sudah menghabiskan cakenya. Lagi-lagi aku ingin memakan strawberry, tapi kali ini strawberry milik Hyukkie oppa.
“Oppa” Eunhyuk dan Donghae oppa yang sedang suap-suapan langsung melihat ke arahku.
“Wae?” tanya Donghae oppa.
“Aku mau itu, strawberrymu” aku menunjuk ke piring yang sedang dipegang  Donghae oppa.
“Shireo! Ini punyaku” Eunhyuk oppa langsung menarik piring beserta Donghae oppa ke pelukannya. sudah pasti dia tidak akan memberikannya, selain dia pelit dan strawberry kan buah favoritenya.
“Punyaku saja” Yesung oppa menyodorkan pirinya ke arahku, disana masih ada strawberry utuh tapi aku sama sekali tidak berminat. Aku menggeleng sambil tersenyum padanya.
“Makan Strawberryku saja Chaeri~ah, Hyuk Jae tidak akan memberikannya padamu dia kan pelit” ujar Shindong oppa.
“Andwae, aku mau Strawberry milik Eunhyuk oppa” rengekku, air mataku sudah mendesak keluar. Aku sendiri merasa aneh karena menginginkan strawberry milik Eunhyuk oppa, padahal Yesung oppa sudah menawarkan strawberry miliknya tapi aku sama sekali tidak berminat. Begitu pula Shindong oppa yang jarang-jarang merelakan makanannya untukku, tapi aku hanya ingin makan strawberry milik Eunhyuk oppa.
“Hyuk, berikan strawberrymu! Lihat Chaeri sudah hampir menangis” Sungmin oppa sedikit membentaknya tapi eunhyuk oppa tetap menggeleng keras. Aku hanya menatapi Kyuhyun yang merangkul pundakku, berharap ia mau meminta Strawberry itu dari hyungnya.
“Kenapa harus strawberry monyet itu sih? Kenapa tidak makan punya Sungming, Yesung atau Shindong hyung” keluhnya.
“Aku hanya mau strawberrynya. Kyu…” aku kembali merengek dan menununjukkan puppy eyesku,dan Kyuhyun langsung bangkit dan membisikkan sesuatu pada Eunhyuk oppa, kemudian ia kembali duduk di sofa.
“Sekarang kau bisa memakannya” Kyuhyun menunjuk Eunhyuk oppa dengan dagunya. Dan aku langsung menghambur ke hadapan Donghae oppa, menyambar strawberry yang ada di tangannya. Sementara si pemilik cake hanya manyun melihatku mengambil harta miliknya. Hmm rasanya sangat senang bisa mendapatkan apa yang sedari tadi ku inginkan.
“Gumawo op..” aku menatap Hyukkie oppa dan saat melihat wajahnya yang cemberut aku langsung bergegas ke washtafel.  Rasa mual menjalari perutku, buat apa aku memperjuangkan strawberry itu kalau pada akhirnya aku memuntahkannya lagi. Kyuhyun sudah berada dibelakangku dan menepuk-nepuk punggungku.
“Kurasa kita harus ke dokter, aku tidak ingin kalau terjadi apa-apa denganmu” ia  menyodorkan segelas air padaku.
“Shireo” aku memberikan gelasku padanya, kemudian ia meletakkannya di washtafel, aku meninggalkannya di dapur dan kembali duduk di sofa, sementara lima pasang mata mengamatiku.
“Kau butuh istirahat” ujarnya saat duduk di sampingku.
“Nan gwencana oppa” aku meyakinkan orang-orang yang ada di hadapanku dan berbaring di pangkuan Kyuhyun. Sungmin oppa masuk ke kamarnya dan keluar dengan membawa selimut untukku, aku tersenyum pada pair Kyuhyun. Ia selalu baik padaku, walaupun member lain juga baik tapi Sungmin oppa sangat menyayangiku sama seperti ia menyayangi suamiku.
“Nanti siang ku antar kau ke dokter. Kali ini kau tidak boleh menolak” ujar Kyuhyun tegas, apa boleh buat aku tidak bisa lagi membantahnya.
“Hyukkie~ah” Donghae oppa tiba-tiiba merengek pada couplenya.
“Wae?” tanya Hyuk oppa tanpa memandangi couplenya, ia sedang asyik menonton tv dengan setoples keripik di pangkuannya.
“Aku mau seperti mereka” Donghae oppa menunjuk ke arahku dan Kyuhyun, membuat Eunhyuk oppa membalik badannya sehingga bisa melihatku yang sedang tidur-tiduran di pangkuan Kyuhyun. Matanya menatap kami dengan aneh, sedangkan Kyuhyun yang sudah ayik dengan pspnya sama sekali tidak menyadari tatapan aneh Hyungnya.
“Aish, tidak mau. Ambil saja bantal kalau kau mau tidur” Eunhyuk oppa kembali menonton tv, sementaraDonghae oppa merengek-rengek sambil menarik baju Eunhyuk oppa.
“Hyuk Jae~ah, turuti saja ikan amis itu. Dia terus-terusan merengek membuat Kkoming tidak bisa tidur” ujar Yesung oppa yang merasa anjingnya terganggu dengan kelakuan dua dongsaengnya.
“Iya Hyuk, turuti saja biar dia diam. Aku tidak bisa menonton tv dengan nyaman kalau dia terus merengek seperti itu” timpa Shindong oppa sambil memasukkan potato chips ke mulutnya, sehingga membuat pipinya menggembung, lucu. Aku tersenyum melihat mood maker Super Junior itu.
“Aish! Sini tiduran” akhirnya Eunhyuk oppa mengalah dan membiarkan Donghae oppa meletakkan kepalanya di pangkuannya. Baru beberapa detik Donghae oppa langsung bangun dan berpindah ke pangkuan Shindong oppa, membuat Eunhyuk oppa bingung dan meminta penjelasan kenapa pasangannya itu meninggalkannya.
“Kepalaku seperti bersender di bantal paku! Pahamu tajam, bisa-bisa kepalaku pecah kalau terus disitu” ujar Donghae oppa cuek, dan langsung mendapatkan lemparan tutup toples dari Eunhyuk oppa. Aku tertawa kecil melihat tingkah laku pasangan monyet dan ikan itu, kelakuan mereka seperti balita. Rasa kantuk menjalariku dan membuatku memejamkan mata, mengistirahatkan tubuhku sebentar.
~Author POV~
Chaeri terbangun dan menyadari dorm sudah sepi, hanya tinggal ia dan Kyuhyun di apartment yang berukuran besar. Ia segera bangun dari pangkuan suaminya.
“Mana yang lain?” Tanya Chaeri sambil melipat selimut yang digunakannya.
“Sudah berangkat duluan, sudah lebih baik?” Tangan Kyuhyun memegangi kening Chaeri, memastikan kalau istrinya baik-baik saja.
“Hanya sedikit pusing” Chaeri melepaskan tangan Kyuhyun dari keningnya “Kenapa kau tidak berangkat? Bukankah kalian akan tampil di MuBank?” tanya Chaeri lagi.
“Aku harus memastikan kalau kau baik-baik saja, tidak ingat?” Kyuhyun meletakkan pspnya ke dalam tas yang ada di hadapannya “Kajja” ia bangkit dari sofa dan menggenggam tangan Chaeri, meninggalkan dorm.
“Kau tidak terlambat?” tanya Chaeri ketika mereka sudah sampai di rumah sakit.
“Masih ada 20 menit lagi sebelum rehersal” jawab Kyuhyun sambil melepaskan seatbelt, di pakainya topi yang ada di dashboard untuk penyamaran.
“Pergi saja, aku tidak mau kau terlambat dan dimarahi oppadeul” Chaeri melepaskan topi yang baru saja Kyuhyun pakai.
“Tapi aku sudah janji..” belum selesai Kyuhyun bicara Chaeri sudah keluar dari mobil.
“Kau harus profesional Kyu, aku bisa pergi sendiri” Chaeri sedikit membungkuk supaya bisa melihat Kyuhyun. Sedangkan Kyuhyun memberikan tanda agar Chaeri mendekat padanya, otomatis Chaeri mendekatkan wajahnya pada kaca mobil dan langsung dihadiahkan kecupan singkat dari suaminya. Membuat pipi chaeri menimbulkan semburat merah.
“Hubungi aku kalau sudah tau hasilnya” Kyuhyun langsung melesat meninggalkan rumah sakit.
Chaeri langsung melangkah masuk ke rumah sakit, sebelumnya Kyuhyun sudah memberi tahu kalau ia sudah membuat janji dengan dokter pribadi Chaeri jadi istrinya tidak perlu lagi mengantri untuk melakukan check up. Chaeri duduk di hadapan dokter Han setelah melakukan pemeriksaan sementara sang dokter menatapnya sambil tersenyum.
“Chukkae nyonya, anda sedang mengandung” ucap dokter Han.
“Mwo? Mengandung? Hamil?” Chaeri terkejut mendengar ucapan dokter pribadinya.
“Ne, usia kehamilan anda sudah menginjak minggu ke enam. Dan bayi anda mengandung bayi kembar” Dokter Han lagi-lagi sukses membuat Chari kembali terkejut. Secara tak sadar Chaeri mengusap perutnya, air matanya mengalir begitu mengetahui kalau ia sedang mengandung anaknya dan Kyuhyun.
“Anda tidak boleh terlalu lelah dan stress karena akan membuat kandungan anda lemah, banyak istirahat dan pastikan makan makanan yang bernutrisi” dokter Han memberikan amplop coklat hasil pemeriksaan pada Chaeri.
“Gamsahamnida” Chaeri menerima amplop besar itu dan meninggalkan ruangan.
Ia duduk di bangku yang ada di depan ruangan dokter, Chaeri sangat senang mengetahui ia akan memiliki Kyuhyun kecil yang dua hari ini selalu hinggap di pikirannya. Ia mengambil ponsel di tasnya, ingin rasanya menghubungi Kyuhyun dan memberitahu kabar bahagia ini tapi tiba-tiba pikirannya tertuju pada  suaminya yang tidak suka dengan anak kecil dan juga belum mau menjadi seorang ayah. Chaeri takut kalau Kyuhyun tidak menginginkan bayi yang dikandungnya, air matanya jatuh memikirkan hal tersebut. Dengan cepat ia mengetikkan beberapa nomer dan menghubunginya.
“Yoboseo” ujarnya begitu nomer yang dihubunginya di angkat.
“Onnie sedang di rumah?” Tanya Chaeri.
“Ada yang ingin ku bicarakan, penting” Ujar Chaeri sambil berjalan ke luar rumah sakit.
“Onnie tunggu saja di rumah, setengah jam lagi aku sampai di sana” lalu chaeri memutskan sambungan telefon dan segera masuk ke dalam taksi yang mengantarkannya ke rumah kakak iparnya.
“Waeyo? Apa yang ingin kau beri tahu?” tanya Ahra yang duduk di samping Chaeri. Chaeri tidak menjawab dan langsung memberikan amplop coklat hasil pemeriksaan pada kakak iparnya. Ahra yang penasaran langsung membuka amplop besar yang disodorkan Chaeri, dan matanya membulat ketika menemukan tulisan Positive yang tercetak tebal pada kertas putih itu. Ia langsung berhambur memeluk Chaeri.
“Chukkae Chaeri~ah” Ahra memeluk Chaeri erat. “Akhirnya bocah itu akan menjadi appa. Omma, appa kalian akan mendapat cucu” Ahra menjerit riang mengetahui kalau adiknya akan segera menjadi ayah.
“Hei kenapa diam? Kau sakit? atau mual?” Ahra melepaskan pelukannya dan mendapati Chaeri hanya diam tidak bergeming.
“Yeobo~ jangan berisik Hye Eun baru saja tidur” ujar Siwon yang keluar dari kamar putrinya, ia tidak ikut perform dengan Super Junior karena sedang terlibat drama baru yang dibintanginya.
“Chukkae Yeoboya” Ahra langsung memeluk suami yang duduk di sampingnya.
“Congratulation for what?” tanya siwon bingung.
“You’re gonna be uncle” Ahra melepaskan pelukannya dan menatap wajah siwon dengan sumringah.
“ooh uncle.. Mwo? Uncle? Me?” siwon menunjuk dirinya sendiri ketika sadar dengan apa yang di ucapkan istrinya. Lalu ia menatap Chaeri “Are you pregnant?” tanya Siwon penasaran.
“Ne, Twins” ucapan Chaeri sukses membuat Ahra dan Siwon kembali terkejut dan langsung memeluk Chaeri. Chaeri senang mengetahui kalau Ahra dan Siwon menyambut kehamilannya, tapi ia malah menangis memikirkan apa tanggapan suaminya nanti.
“Chaeri~ah kenapa kau malah menangis? Bukankah harusnya kau senang” Ahra langsung melepaskan pelukannya, begitu menyadari kalau Chaeri menangis.
“Kyuhyun tidak menyukai anak kecil, bagaimana kalau dia tidak menginginkan mereka, otthoke onnie?” Chaeri menangis sambil memegangi perutnya. Ia menatapi ponselnya yang sedari tadi bergetar, sejak ia meninggalkan rumah sakit, Kyuhyun terus-terusan menghubunginya tapi tidak menggubrisnya. Ia belum siap menjawab pertanyaan Kyuhyun.
“Kyunnie akan menyukainya Chaeri~ah, tidak mungkin dia tidak menyukai anaknya sendiri” Siwon menenangkan Chaeri.
“Jadi dia belum tau kalau kau hamil?” tanya ahra, ia menghapus air mata adik iparnya.
“Kyu belum mengetahuinya, dari tadi dia menghubungiku tapi aku takut memberitahunya, aku takut dia marah” Chaeri berusaha menenangkan fikirannya, ia tidak boleh stress.
“Tenanglah, kalau kau takut kami yang akan memberitahunya” Ahra memandangi Siwon dan mendapatkan anggukan mantap dari suaminya.
“Aku sendiri yang akan memberitahunya, terima kasih oennie dan oppa sudah menerima mereka” Chaeri tersenyum sambil mengusap perutnya lembut.
“Tentu saja kami menerima mereka, mereka kan keponakanku” Ahra mengelus perut Chaeri “Anneyong egideul, ini aunty. Kalian harus tumbuh dengan sehat, arachi” ujar Ahra sambil menatapi perut Chaeri.
“Yeobo, mereka kan belum mengerti ucapanmu. Lebih baik bantu aku membuatkan makanan bergizi untuk mereka” Siwon beranjak ke dapur. Chaeri sangat senang melihat keluarga barunya, mereka menerimanya dengan sangan terbuka.
Chaeri kembali ke apartmentnya di antar oleh Ahra dan Siwon, ia mengeluarka barang-barang yang dibelikan oleh Ahra dan Siwon sebelum mengantarkannya pulang ada makan malam untuknya dan Kyuhyun, susu untuk ibu hamil, dan buah-buahan. Ketika selesai mengganti baju, ponsel nya berdering. Kali ini Sungmin yang menghubunginya.
“Yoboseo, oppa” ujar Chaeri.
“Kenapa kau mengangkat telfon dari Sungmin hyung, sedangkan telfon dari suamimu sendiri tidak kau angkat?” bukan suara Sungmin yang Chaeri dengar, melainkan suara suaminya. Air matanya kembali mengalir begitu mengetahui Kyuhyunlah si penelfon.
“Aku di dorm, saat aku pulang kau tidak ada, kau kemana saja? Kenapa belum pulang? Kenapa telfonku tidak di angkat? Bagaimana hasilnya? Kau tidak sakit kan?” Kyuhyun menghujaninya pertanyaan.
“Pulanglah, aku sudah sampai” Chaeri berusaha menyembunyikan tangisnya, tapi Kyuhyun bisa mengetahuinya dan langsung panik begitu mengetahui istrinya menangis.
“Kenapa tidak menjawab pertanyaanku, kau menangis?” terdengar suara pintu di tutup dari sebrang sana. Sedangkan Chaeri semakin terisak mengetahui kepanikan dari suaminya, dan langsung memutuskan sambungan telfon. Ia duduk di sisi tempat tidur, dan menutupi wajahnya dengan kedua tangan, berusaha untuk tidak menangis, di sampingnya sudah ada amplop coklat yang akan diberikannya pada Kyuhyun.
~Kyuhyun’s POV~
“Pulanglah, aku sudah sampai” suaranya terdengar lirih, kemudian ia sedikit terisak, apa dia menangis?
“Kenapa tidak menjawab pertanyaanku, kau menangis?” aku segera keluar dari dorm tanpa memperhatikan hyung-hyung yang memanggil namaku aku masih menunggu lift dan jawabannya tapi sambungan telfonnya sudah putus
“Kau membuatku panik Chaeri~ah” runtukku ketika pintu lift terbuka.
Aku segera masuk ke apartment dan tidak mendapatinya di ruang tengah atau di dapur, kubuka pintu kamar dan mendapatinya duduk di sisi ranjang. Tubuhnya bergetar dan ia menutupi wajahnya dengan kedua tangan, ia menangis.
“Chaeri” aku berlutut dihadapannya dan ia langsung memelukku.
“Kyu..” hanya itu ucapannya di tengah-tengah isak tangisnya.
“Sstt.. tenanglah, jangan menangis lagi” aku mengusap punggungnya pelan, kemudian ku lepaskan pelukannya dan menghapus air matanya. “Apa hasilnya? Kau sakit?” ia hanya menggeleng dan menghapus air matanya.
Ia menarik nafas pelan, lalu menghembuskannya kembali “Kau harus janji tidak akan marah, dan kau juga harus menerima apapun hasilnya” ia menangkupkan tangannya di wajahku.
Aku mengangguk, memangnya aku punya alasan untuk marah padanya, dan apa maksud dari ‘menerima apapun hasilnya’ sekalipun dia membuang psp dan terkena penyakit mematikan aku tidak akan marah atau meninggalkannya kan?, beberapa detik ia mencari jawaban di mataku meyakinkan dirinya sendiri kalau aku menerima apapun hasilnya. Lalu ia melepaskan tangannya dari wajahku dan dan mengambil amplop coklat besar dan memberikannya padaku.
“Bukalah” aku hanya mengikuti perintahnya dan membuka amplop besar yang kuketahui sebagai hasil pemeriksaannya tadi siang.
Tertera nama Ny. Cho Chaeri beserta semua data-datanya, juga tabel-tabel yang sama sekali tidak kumengerti. Aku melewati istilah-istilah kedokteran dan mencari inti dari hasil pemeriksaannya, mataku tertuju pada huruf yang sengaja dicetak tebal dengan tulisan ‘Positive’. Apa maksudnya? Aku sama sekali belum mencerna tulisan yang ada di hadapanku, keningku berkerut ketika menatapnya tapi dia hanya menghapus air matanya dan kembali memelukku.
“I’m pregnant Kyu, you’re gonna be daddy” ucapnya pelan. Aku masih bergeming mendengar ucapannya. Tiba-tiba kemampuan berbahasa inggrisku turun menyamai kemampuan bahasa inggris Eunhyuk Hyung, tapi aku mendengar pregnant dan daddy. Ku lepaskan pelukannya dan memegangi bahunya.
“Tadi kau bilang apa?” aku memintanya mengulangi ucapannya, takut kalau pendengaranku salah.
“I’m pregnant and you’re gonna be daddy” aku mengikuti arah pandangannya dan melihat tangannya sedang berada di perut seolah-olah memeluk apa yang ada di dalamnya. Aku melepaskan tanganku dari bahunya dan menyanggah tubuhku pada bibir kasur, aku hanya menunduk. Masih mengolah kalimatnya, Chaeri hamil dan aku akan menjadi seorang ayah, aku yang selama ini tidak menyukai anak kecil tiba-tiba membayangkan bocah yang memiliki mata bulat, dengan pipi chubby, hampir mirip denganku hanya saja rambutnya ikal coklat seperti yang dimiliki Chaeri. Tiba-tiba saja aku tersenyum, rasanya bahkan lebih senang jika dibandingkan ketika elf meneriakkan namaku, tapi tangisan chaeri membuyarkan semuanya. Ia kembali menangis dan menutupi wajahnya dengan tangan, kenapa dia menangis? Bukankah harusnya dia senang? Beberapa bulan lagi rumah ini akan kedatangan penghuni baru dan dia tidak akan kesepian menungguku bekerja.
“Mian, aku tau kau tidak menyukai anak kecil. Tapi aku menginkan mereka” ia kembali menangis, hamil membuatnya terlalu sensitive. Kupeluk dia erat dan mengelus rambut sampai punggungnya, berharap ia sediki tenang.
“Aku memang tidak menyukai anak kecil, tapi aku tidak mengatakan kalau aku tidak menginginkannya kan” ujarku tenang.
“Kau menginginkan mereka?” dan aku langsung mengangguk.
“Mereka?” kulepaskan pelukanku, alisku berkerut mendengar kata mereka. Chaeri tersenyum dan menarik tanganku lalu meletakkannya di perut bagian bawah.
“Disini ada Kyuhyun atau Chaeri kecil. Bayi kita kembar Kyu” aku kembali dibuat takjub, bisa kurasakan dua gundukan kecil di perutnya.
“Anneyong uri egi, ini appa” kalimat itu meluncur dari bibirku, bahkan tanganku sudah bergerak mengelus perut Chaeri, senyum tipis terukir di bibirku.
“Gumawo, gumawo sudah mau menerima mereka” Chaeri menghapus air mata yang entah sejak kapan mengalir dipipiku.
“Aku yang harusnya berterima kasih karena kau mau menjadi ibu dari anak-anakku” ku kecup bibirnya pelan dan menghapus air matanya.
Pagi ini aku mengajaknya ke dorm, untuk mengumumkan penambahan anggota dalam keluarga Super Junior. Sebenarnya bukan keinginanku, tapi Chaeri. Ia ngotot ingin memberi tahu hyung-hyungku bahwa aku akan segera menjadi appa, tadinya aku menolak karena tidak mau tapi Chaeri langsung menangis. Dia beranggapan kalau aku masih belum bisa menerima bayi kami, apa boleh buat aku harus menurutinya karena kalau tidak dia akan terus menangis dan bisa menyebabkan gangguan pada janinnya, dan aku tidak ingin terjadi hal buruk pada anak-anakku dan juga ibu mereka. Dan sekarang kami sedang berkumpul di ruang tengah, hyung-hyungku terus menggerutu karena aku minta untuk berkumpul sepagi ini, ini baru jam delapan dan rata-rata mereka masih berada di dalam mimpi kecuali Leeteuk, Sungmin dan Ryewook hyung.
“Ya! Ada hal apa sampai membuat kami berkumpul pagi-pagi buta begini, cepat katakan” Chaeri langsung bersembunyi di belakangku begitu mendengar Heechul hyung angkat bicara. Apa ku bilang, chaeri hanya akan membangunkan anak singa.
“Kyuhyun~ah bisa tidak memberitahunya siang nanti, aku baru memejamkan mata dua jam yang lalu. Jadi biarkan aku tidur sebentar ya” Donghae hyung langsung memeluk guling yang sedari tadi dipegangnya, tapi sebelum itu Leeteuk hyung sudah angkat bicara.
“Donghae~ah kita dengarkan penjelasan Kyuhyun dan Chaeri dulu setelah itu semua boleh kembali tidur. Kyu cepat, ada berita apa?” suara Leeteuk hyung yang pelan namun tegas membuat ikan bau itu mengurungkan niatnya.
“Chaeri yang akan bicara, jagi cepat katakan” ia memegangi tangan Chaeri yang dingin.
“Um, mianhe karena kami membuat oppadeul berkumpul sepagi ini dan mengganggu waktu istirahat oppa..”
“Chaeri~ah tidak usah pakai basa-basi, langsung saja katakan” belum selesai Chaeri bicara, Hyukjae hyung sudah memotongnya.
“Kau yang diam monyet jelek, Chaeri akan menjelaskan kalau kau tidak memotong pembicaraannya” aku berusaha menolong Chaeri tapi malah mendapatkan cubitan darinya, ia sangat tidak suka kalau aku tidak sopan terhadap hyung-hyungku.
“Mianhe oppa, aku hanya ingin mengatakan kalau kalian akan mendapatkan keponakan dan Kyu akan menjadi seorang appa beberapa bulan lagi” ujar chaeri pelan.
~Author POV~
“Mianhe oppa, aku hanya ingin mengatakan kalau kalian akan mendapatkan keponakan dan Kyu akan menjadi seorang appa beberapa bulan lagi” ujar Chaeri pelan dan langsung dihujani pelukan oleh Leeteuk, Sungmin dan Ryeowook. Sementara member lain melanjutkan tidurnya yang tertunda.
“Oh” Heechul kembali berbaring di lantai memeluk Heebum.
“Kita akan punya keponakan Hae~ah” Hyukkie langsung memeluk donghae yang sudah tidur terlebih dulu.
“Hyung tadi Chaeri bilang apa?” tanya shindong pada Yesung yang berbaring sambil memeluk boneka kura-kura berukuran sedang.
“Kyunnie akan jadi appa, dan kita akan menjadi ahjushi dongie~ah” gumam Yesung.
“OMO!” mereka semua akhirnya sadar apa yang dibicarakan chaeri tadi dan langsung duduk bangun dari tidurnya.
“Kyu, kau akan jadi appa?” tanya Heechul diikuti tatapan dari lima pasang mata, sementara yang di tanya hanya mengangguk dan meberikan senyum terbaiknya.
“Whoaaa kita akan mempunyai satu keponakan lagi” ujar Donghae sambil memeluk Eunhyuk, sementara yang lain sudah saling berpelukan dan memberi selamat pada Kyuhyun dan Chaeri.
“Oppa bukan satu, tapi dua” Chaeri meralat ucapan Eunhyuk di balik pelukan Shindong. Dan mereka semua kembali bersorak ketika tau Chaeri mengandung anak kembar.
“Hyuk, kita akan punya dua sekaligus. Satu untukmu dan satu untukku” giliran Donghae yang memeluk Eunhyuk, mereka berdua bersorak riang. Tapi langsung mendapatkan jitakkan dari Yesung.
“Sejak kapan kalian boleh memiliki bayi-bayi itu. Kalian juga harus berbagi dengan kami, arasso!” Donghae dan Eunhyuk hanya mengangguk sambil memegangi kepala masing-masing mendengar ucapan Yesung.
“Chullie~ah kenapa tidak mengucapkan selamat untuk Kyuhyun dan Chaeri” Leeteuk menegur Heechul yang masih asik memainkan ponselnya.
“Sebentar dulu Jungsoo~ah, aku sedang menyebarkan berita ini pada elf” ujar heechul tanpa beralih dari ponselnya, seperti biasa memberikan kabar terbaru untuk elf. “Chukkae Kyuhyun~ah, Chaeri~ah” heechul kemudian meletakkan ponselnya dan memeluk pasangan suami istri itu “Anneyong uri egi.  This is your beautiful uncle haha” Heechul menatap perut Chaeri sambil memberikan tatapan yang membuat elf meneriakkan namanya.
Setelah memberikan selamat pada Kyuhyun dan Chaeri, mereka semua bekumpul di meja makan dan sarapan bersama. Seperti biasa Ryeowook memasakkan menu sarapan yang sehat dan bergizi untuk semua member dan Chaeri di bantu oleh Sungmin. Makanan sudah tersaji di meja makan yang berukuran besar itu, menu hari ini 4 sehat 5 sempurna.
“Kenapa dipisahkan?” tanya Sungmin pada Chaeri yang sedang memisahkan sayuran yang ada di piringnya.
“Dari kemarin aku mual kalau melihat sayuran oppa” Chaeri masih terfokus memisahkan sayurannya ke tepi piring.
“Aku juga mual kalau melihatnya, apalagi rasanya.. iuuuh” Kyuhyun langsung menyambar dan menatap istrinya dengan senyuman, ia senang karena selama beberapa bulan ini Chaeri tidak akan memaksanya makan sayuran yang menurutnya memiliki rasa yang aneh dan tidak enak.
“Cih, itu sih alasanmu saja Kyu” jawab Sungmin yang di amini oleh member lain. Chaeri hanya tersenyum dan asik memindahkan sayuran, kali ini ia memindahkan sayuran dari piringnya ke piring Kyuhyun.
“Kenapa kau taruh makanan kambing itu ke piringku jagi?” Kyuhyun langsung cemberut melihat kelakuan Caeri, mendengar ucapan Kyuhyun tiba-tiba Chaeri ingin melihat Kyuhyun menghabiskan semua sayurannya.
“Kyu buka mulutmu” Chaeri menyumpit sayuran dari piringnya dan menyodorkannya ke hadapan Kyuhyun.
“Shireo” Kyuhyun langsung menutup mulut dengan tangannya.
“Kyu, tiba-tiba saja aku ingin melihatmu menghabiskan sayuran ini” ujar Chaeri.
“Itu yang dinamakan ngidam Kyuhyune~ah, kau harus menuruti kemauan Chaeri kalau tidak anakmu akan jadi tukang ngiler seperti Hyukkie” Donghae yang ada di depan Kyuhyun menjelaskan dengan rinci dan langsung mendapatkan hujaman sendok dari Eunhyuk yang ada di sampingnya.
“Jinja? Ash kenapa harus sayuran, jagi bisa tidak diganti yang lain?” Kyuhyun merengek pada istrinya tapi hanya mendapatkan gelengan dari Chaeri “ini demi kalian” Kyuhyun memegangi perut Chaeri dan melahap sayuran yang disodorkan Chaeri. Kyuhyun menutup mata, mengunyah sayuran tersebut dangan cepat dan langsung menelannya dengan bantuan air. Semua member langsung tertawa melihat magnae mereka akhirnya mau menelan makanan yang paling dibencinya, begitu pula dengan chaeri.
“Hahaha liat wajahnya, sekarang dendam kami sudah terbalaskan Kyu” Eunhyuk sangat puas melihat dongsaengnya. Chaeri yang berhadap-hadapan dengan Eunhyuk langsung berhenti tertawa mendengar ucapannya.
“Oppa, cepat bertukar tempat duduk dengan Yesung oppa!” ujar Chaeri jutek, mendengar ucapan Eunhyuk membuat Chaeri mual melihat mukanya, ia ingin melihat Yesung dan Donghae di hadapanya.
“Wae?” Eunhyuk dan member lain yang sedang tertawa langsung berhenti dan menatap chaeri yang tiba-tiba jadi galak.
“Aku mual melihat wajahmu” sontak ucapan Chaeri membuat member lain tertawa keras termasuk Kyuhyun. Sementara Eunhyuk sudah berkaca-kaca mendengarkan ucapan Chaeri.
“Jangan menangis Hyuk, Chaeri kan sedang ngidam. Jadi ini bukan kemauannya, tapi kemauan bayinya” Donghae berusaha menenangkan Eunhyuk.
“ Lebih baik kita pindah” Eunhyuk menarik tangan donghae untuk bertukar tempat dengan Yesung dan Shindong.
“Donghae oppa tidak boleh pindah, cukup Hyukkie oppa yang pindah” Chaeri langsung melarang Donghae pindah, dan dengan terpaksa Eunhyuk harus duduk terpisah dengan Donghae.
“Asal kau tau, anak-anakku ini sangat menyayangi appanya. Dan ini hasilnya kalau kau menertawai appa mereka” Kyuhyun tertawa puas melihat Eunhyuk yang hanya cemberut meratapi nasibnya dan diikuti tawa dari member lain.
~Chaeri’s POV~
Semua orang menyambut kehamilanku terutama member Super Junior dan semenjak Heechul oppa memberitahukan kabar kehamilanku di twitternya elf langsung gempar dan akhirnya SM mengadakan conferensi pers dan menyebarkan kabar gembira itu pada elf. Dengan kehamilanku membuat banyak elf dan sparkyu yang tadinya tidak rela Kyuhyun menikah denganku akhirnya memberikan restu mereka, bahkan banyak dari mereka yang mengirimi hadiah yang rata-rata berupa perlengkapan bayi.
Aku masih sering mual sampai usia kandungannya memasuki tiga bulan, tapi Ahra onnie, oemma dan oemma Kyuhyun membantunya melewati masa-masa sulit itu. Kyuhyun juga selalu di rumah ketika ia tidak memiliki schedule, dan selalu mengontrol keadaanku. Begitu pula dengan member lain, mereka kerap berkunjung ke apartment ketika memiliki waktu kosong.
Memasuki bulan keempat, mual yang kurasakan sudah tidak ada lagi, kecuali ketika melihat Eunhyuk oppa. Aku sering ngidam dan terkadang emosiku juga selalu berubah-ubah. Terkadang aku sangat manja dengan Kyuhyun tapi juga aku pernah mengusir Kyuhyun dari kamar mereka sehingga ia harus tidur di kamar tamu. Aku ingat saat Kyuhyun mengantarkanku untuk mengecek kandungan, dan untuk pertama kalinya kami mengetahui bahwa bayi kami kembar laki-laki dan perempuan. Begitu pulang dari rumah sakit Kyuhyun memamerkan foto hasil USG pada semua member yang sudah menunggu di dorm. Dan foto itu langsung disebarakan oleh Heechul, Leeteuk dan Donghae oppa melalui twitter mereka.
Di bulan ke lima perutku semakin membesar, dan pada saat itu juga Heechul oppa mengikuti pelayanan masyarakat. Aku memang kurang dekat dengan Heechul oppa menangis kencang begitu mengetahui kalau Heechul oppa baru akan keluar setelah 22 bulan. Aku tau kalau ia yang terlalu frontal sebenarnya memperhatikan keadaanku dan janinku walaupun cara penyampaian Heechul oppa yang dingin atau bisa di bilang galak. Selama dua hari Kyuhyun berusaha menenangkanku yang selalu bersedih karena kepergiannya  namun aku tetap saja murung. Tapi begitu Heechul oppa menghubungi dan memarahiku karena terus bersedih, keesokan harinya aku langsung berubah, tidak lagi bersedih karena oppa berjanji padaku ia akan datang saat aku melahirkan nanti.
Bulan ke enam, Kyuhyun mulai disibukkan dengan beberapa acara televisi yang mengundangnya untuk menjadi bintang tamu. Tapi itu tidak membuatku kesepian karena member Super Junior yang lain selalu menemaniku di sela jadwal mereka yang padat. Ryeowook oppa yang selalu datang dengan kotak makan yang berisi makanan bernutrisi untukku, sehingga aku tidak perlu khawatir kekurangan gizi. Ada Shindong oppa yang berkunjung dengan Nari onnie tunangannya dan membawa mainan atau perlengkapan bayi, aku senang bisa berbagi pengalaman dengan Nari onnie yang sebentar lagi resmi menjadi istri Shindong oppa. Leeteuk oppa datang dengan pengetahuannya tentang cara merawat bayi yang didapatnya dari acara Hello Baby dan selalu membuatku merasa aman, aku berharap kelak anakku nanti memiliki hati sebaik Leeteuk oppa. Ada juga Donghae oppa yang rajin menjejaliku baju khusus untuk ibu hamil dengan model terbaru, ia juga selalu membuatku nyaman dengan perhatian dan sifatnya yang seperti anak kecil. Siwon oppa yang selalu berkunjung dengan Ahra onnie dan Hye Eun membuat apartment menjadi ramai, mereka sering memberikanku vitamin atau makanan untuk menguatkan kandungan.
Ada Yesung oppa dengan suaranya yang merdu selalu menyanyikan lagu untukku, dan setiap Yesung oppa bernyanyi aku bisa merasakan perutku di tendang oleh dua makhluk kecil yang ada di dalamnya. Ada Eunhyuk oppa, beberapa minggu yang lalu aku sedang sendirian di apartment dan tidak sengaja terpeleset di kamar mandi dan saat itu Eunhyuk oppa menemukanku yang sudah hampir pingsan dan segera melarikanku ke rumah sakit. Semenjak itu mual mual yang selalu kurasakan ketika melihat Eunhyuk oppa tidak pernah kurasakan lagi, Eunhyuk oppa yang kegirangan melihatku tidak lagi mual langsung menari-nari tidak karuan dengan gummy smile andalannya. Dan aku dikejutkan karena bayi yang ada di perutku tidak berhenti menendang perut ibunya ketika melihat Eunhyuk oppa menari atau mengeluarkan gummy smilenya, mungkin bayi-bayi itu ingin berterima kasih pada Eunhyuk oppa karena sudah menyelamatkan nyawa kami. Juga ada Sungmin oppa yang paling sering mengunjungiku dan memainkan gitarnya untukku, kontraksi selalu terjadi ketika Sungmin oppa memainkan gitarnya, aku senang karena bayiku menyukai suara dan permainan gitar Sungmin oppa. Dan terakhir Kyuhyun yang kedatangannya selalu ditunggu-tunggu olehku dan malaikat kecil yang ada di perutku, walaupun tidak banyak kegiatan outdoor yang bisa kami lakukan karena kegiatannya yang semakin padat. Saat Kyuhyun ada di sampingku bayi yang di kandunganku selalu menendang perutku, mereka bisa merasakan keberadaan ayahnya, membuat Kyuhyun semakin rajin mengajak mereka bicara dan mendengarkan suara merdunya, bahkan kontraksi itu lebih keras ketika aku sedang bersama member yang lain.
Bulan ke tujuh jadwal Super Junior semakin padat kerena mereka mengeluarkan single terbaru, sehingga Kyuhyun dan member lainnya jarang menemaniku, alhasil aku lebih sering mengungsi ke rumah Ahra onnie, atau rumah orang tua Kyuhyun begitu pula sebaliknya.
                Aku ingat Bulan ke delapan dimana aku sempat dirawat selama beberapa hari di rumah sakit karena terlalu stress,  Kyuhyun menjadi model video clip dari rekan satu manajemennya bersama Victoria onnie, gadis yang selalu digosipkan menyukai suamiku. Aku yang awalnya sama sekali tidak cemburu akhirnya menyaksikan sendiri Kyuhyun dan Victoria onnie sedang berpelukan saat hendak mengantarkan makan siang untuk Super Junior di suatu acara, Aku hanya bisa menahan rasa cemburuku sampai akhirnya aku jatuh pingsan dan dirawat di rumah sakit. Hatiku sakit menahan semua rasa cemburu pada laki-laki yang sebentar lagi akan menjadi ayah dari anak yang ku kandung tapi aku tidak bisa menceritakan semua padanya, aku hanya menceritakan semuanya pada Sungmin oppa karena dialah yang paling dekat denganku dan sudah ku anggap seperti kakak kadungku sendiri. Tanpa sepengetahuanku Sungmin oppa menceritakan semuanya pada Kyuhyun dan membuatnya terus-terusan merasa bersalah dan karena tidak tega melihat Kyuhyun yang uring-uringan aku pun memafkan Kyuhyun. Sungmin oppa bilang kalau Victoria onni lah yang memeluk Kyuhyun, dan Aku tidak punya alasan untuk tidak memaafkan Kyuhyun.
Setelah diperbolehkan pulang dari rumah sakit Kyuhyun bukannya mengantarku ke apartement tapi malah membawaku ke dormnya, sesampainya di dorm Ahra dan Nari onnie langsung menyambutku dan menyeretku ke kamar Sungmin oppa, mereka langsung mendandani dan menyuruhku mengganti bajuku dengan dress yang sudah mereka siapkan. Aku tidak mendapatkan penjelasan dengan apa yang mereka lakukan padaku dan hanya menyuruhku untuk menunggu Kyuhyun setelah aku selesai berganti baju dengan dress berwarna biru muda dengan potongan selutut dan flat shoes putih. Aku duduk di ruang tengah basih dengan rasa penasaran. bagaimana tidak, aku yang baru pulang dari rumah sakit langsung diseret untuk didandani dan yang membuatku heran mengapa Kyuhyun malah membawaku ke dalam dormnya yang kosong dan bukannya membiarkanku beristirahat di apartment. Kyuhyun keluar dari kamar Eunhyuk oppa dan berjalan ke arahku dibalut jeans hitam dengan kemeja biru muda berlengan panjang yang lengannya digulung sebatas siku, dan baju bergaris hitam putih tersampir pundaknya, dan tidak lupa sneaker hitam membuatnya sangat tampan dan kami sangat serasi dengan warna pakaian yang senada *bayangin aja waktu Kyu di inkigayo sama K.R.Y waktu nyanyi good person*
Ia hanya tersenyum lalu menuntunku keluar dorm masuk ke mobilnya. Aku terus bertanya mengapa Ahra dan Nari onnie mendandaniku, dan kemana ia akan membawaku. Tapi Kyuhyun hanya menjawab dengan senyum evilnya, ia bahkan sama sekali tidak mengajakku bicara dengan alasan ingin focus menyetir. tidak lama kemudian Kyuhyun menyuruhku untuk menutup mata dan tidak boleh membuka mataku sampai ia sendiri yang menyuruhku, dengan terpaksa aku menuruti kemauannya ‘apa dia ingin memberikan kejutan sebagai permintaan maafnya’ batinku saat itu. aku terus memejamkan mata sampai kurasakan mobil yang melaju berhenti dan mati, kudengar suara pintu tertutup dan kemudian Kyuhyun menggandeng tanganku dan menuntunku untuk keluar dari mobil. Ia memberikanku instruksi agar aku bisa menaiki tangga dengan benar. Aku semakin menajamkan indra pendengaranku ketika terdengar suara pintu besi yang terbuka, dan aku mendengar suara Donghae oppa memanggil namaku tapi kemudian terdengar banyak gerutuan dari sana. Kyuhyun menyuruhku berhenti dan menyuruhku membuka mataku.
“WELCOME HOME” teriakan yang sangat ramai ketika aku membuka mataku.
Dan betapa terkejutnya aku ketika melihat apa yang ada dihadapanku, Ada kedua orang tuaku dan kedua mertuaku, Ahra onnie beserta keluarga kecilnya, dan yang mengejutkanku member Super Junior yang mengatakan kalau mereka sedang ada acara sudah berdiri di depan sebuah rumah yang cukup besar dengan arsitektur semi minimalis. Aku tidak mengatakan apa-apa dan hanya menatap mereka dengan tatapan antara tidak percaya dan senang, kemudian aku beralih menatap Kyuhyun yang ada disampingku. “Kita akan tinggal disini, kau suka?” Kyuhyun menatapku ragu-ragu karena semenjak membuka mata aku sama sekali tidak berkata apa-apa. Aku hanya mengangguk dan airmataku jatuh begitu saja karena terlalu senang dan Kyuhyun menghapus air mataku lalu mengecup keningku “Saranghae” ucapnya pelan.
Aku berada di ruangan yang akan menjadi kamar tidur kami nantinya, semua barang sudah tertata pada tempatnya lengkap dengan ranjang king size tv flat dan ruang wardrobe yang menyimpan pakaian kami, lebih tepatnya pakaian Kyuhyun yang super banyak, serta kamar mandi yang cukup besar dan semuanya diatur sedemikian rupa sehingga terlihat nyaman.
“Kau suka?” Tanya Kyuhyun sambil membawakan segelas air hangat dan menyerahkannya padaku.
“Sangat” kuserahkan gelas yang sudah kosong itu padanya.
“Tunggu sampai kau lihat ini” ia meletakkan gelas di buffet yang ada di samping tempat tidur dan menarik tanganku menuju ke pintu kayu yang sedari tadi menarik perhatianku karena Kyuhyun tidak menceritakan apa yang ada dibalik pintu tersebut.
Aku kembali dikejutkan karena pintu yang ada dihadapanku adalah pitu yang menghubungkan kamar kami dengan sebuah kamar yang sedikit lebih kecil dengan dinding yang dibalut wallpaper bernuansa biru muda, ada box baby berukuran besar beserta mainan yang tergantung di atasnya, kemudian lemari yang di dalamnya sudah berisi pakaian-pakaian bayi dengan warna-warna lembut, kamar mandi yang didalamnya duah lengkap dengan peralatan untuk memandikan bayi, ada banyak mainan dan boneka di dalam kamar ini da yang menarik perhatianku adalah foto-foto yang ada di kamar ini. Pertama fotoku dan Kyu yang di ambil ketika kami berbulan madu di pulau nami, lalu foto kami beserta keluarga besar Kyuhyun yang di ambil ketika kehamilanku menginjak lima bulan, dan foto kami dengan Super Junior formasi lengkap ditambah Zhoumi dan Hendry yang diambil saat pernikahan kami dan terakhir sebuah foto berukuran lumayan besar di dinding dekat box baby adalah foto Super Junior ketika mereka menyanyikan lagu do re mi di Super Show 4 seoul.
“Hyungdeul yang memaksa memajang foto itu disitu” Kyuhyun memelukku dari belakang.
“Aku suka, kalian terlihat lucu disini. Semoga saja anak kita tampan dan lucu seperti kau di foto ini” aku tersenyum lebar menatap foto yang ada dihadapanku.
“Dan cantik sepertimu” ia mengecup pipiku, kubalikkan badanku sehingga sekarang kami berhadap-hadapan. tanganku membelai pipinya dan aku sedikit berjinjit mengecup bibirnya “Gumawo, Kyu appa” ucapku pelan, senyumku masih belum lepas menatap pria dihadapanku. Kyuhyun membalas senyumku menangkupkan kedua tangannya di wajahku dan membungkukkan badannya sedetik kemudian bibirnya sudah melumat bibirku, aku berusaha untuk melepaskan ciumannya ketika mulai merasa kehabisan nafas tapi Kyu tidak memperhatikanku dan tetap sibuk melahap bibirku. Dengan terpaksa aku mencubit lengannya dengan kencang, ia sedikit menjerit dan melepaskan ciumannya. Akhirnya aku mendapatkan oksigen juga.
“Kenapa mencubitku? Kau tidak suka kalau aku menciummu ya?” ia menggerutu sambil mengusap tangannya yang tadi ku cubit.
“Kau bisa membunuh mereka kalau terus menciumiku seperti itu terus” Kyuhyun masih menggerutu mendengar penjelasanku. “Ayo turun, kita makan malam” aku menggenggam tangannya dan meninggalkan kamar.
“Kau harus cepat melahirkan supaya aku bisa menciummu sampai puas” beginilah kalau sifat manjanya keluar.
Sudah seminggu kami menempati rumah ini, dan seperti biasa para member yang memiliki waktu luang menemaniku di rumah. Kyuhyun sedang disibukkan dengan rekaman untuk soundtrack sebuah drama dan juga album terbaru K.R.Y. Dan hari ini Sungmin oppa yang menemaniku di rumah.
“Jadi kapan kau melahirkan” Tanya Sungmin oppa.
“Mungkin sekitar satu minggu lagi, wae oppa?” tanyaku sambil mengaduk cream sup yang kubuat untuknya.
“Apa Kyuhyun bisa menemanimu melahirkan, akhir-akhir ini kan dia sibuk sekali”
“Aku sih berharap dia bisa menemaniku…” tiba-tiba saja perutku sakit luar biasa, aku menjerit kesakitan.
“Chaeri~ah waeyo?” Sungmin oppa panic melihatku kesakitan.
“Appo!!!! Oppa sepertinya… aku mau melahirkan!” aku mencengkram tangan Sungmin oppa.
“YA! Kau bilang seminggu lagi! Othoke othoke othoke?” Sungmin oppa semakin panic melihatku yang sudah terduduk di lantai.
“Bawa aku ke rumah sakit!” aku semakin menjerit karena rasa sakit yang luar biasa ini.
“Kau masih bisa jalan kan? Ayo kita ke rumah sakit” Sungmin oppa membantuku berdiri, sekuat tenaga aku berusaha untuk berdiri.
“Oppa Kompornya” aku melihat kompornya masih menyala, sungmin oppa langsung mematikan kompor dan membawaku ke mobil, di perjalanan Sungmin oppa menelfon rumah sakit dan memesan kamar bersalin untukku. Aku terus-terusan menjerit menahan sakit, dan sungmin oppa juga terus memberikan instruksi agar aku dan dia yang panic sedikit tenang.
“Tarik nafas, fuuuuu… fuuuu” kami sama-sama berusaha bernafas dengan benar.
“Oppa, Kyuhyun. Cepat beritahu dia!” aku mencengkram lengannya samppai kukuku hampir menancap di sana.
“Ya! Aku tidak bisa menyetir dengan benar kalau kau menyakitiku” Sungmin oppa juga menjerit kesakitan karena ulahku. Lalu dengan apa aku harus menahan rasa sakit ini? Mataku tertuju pada boneka babi berwarna pink yang ada di dashboard dan aku menggigitnya untuk menahan rasa sakitku, masa bodo kalau Sungmin oppa marah. Sungmin oppa sedari tadi sibuk menghubungi Kyuhyun tapi sepertinya tidak ada jawaban darinya.
“Hyung, Chaeri akan melahirkan. Aku sedang mengantarnya ke sakit” Sungmin oppa menelfon member lain, karena tidak mendapatkan jawaban dari Kyuhyun.
“Aku sudah menelfonnya tapi tidak ada jawaban. Seoul Hospital, beritahu yang lain dan suruh ahra noona membawa perlengkapan untuk Chaeri” Sungmin oppa menutup telfonnya dan kembali focus menyetir, sementara aku masih berusaha menahan rasa sakit yang hampir membunuhku. Dalam lima menit kami sudah sampai di rumah sakit dan aku langsung bawa ke ruang bersalin.
“Aku sudah menghubungi yang lain, sebentar lagi mereka sampai” ujar Sungmin oppa sebelum aku masuk ke ruangan. Aku sama sekali tidak mendengarkan ucapannya karena terlalu sibuk menahan perutku yang rasanya mau meledak. Istrimu akan melahirkan tapi kau malah tidak ada, mati kau Cho Kyuhyun!!
Di dalam ruangan suster terus memberikan instruksi agar aku bisa melahirkan bayi-bayiku, fuuu fuuu fuuu aku terus mengejan dan menarik nafas dengan benar “Sedikit lagi nyonya.. tarik nafas” Suster dan dokter terus menyemangatiku. Aku menarik nafas dan kembali mengejan sampai akhirnya terdengar suara tangisan dan aku bisa melihat bayi yang berlumuran darah di tangan dokter dan menyerahkannya pada suster yang ada disampingnya.
“Bayi anda laki-laki nyonya” suster yang tadi menggendong bayiku langsung meletakkannya di dadaku agar bayiku bisa menyusu, aku tersenyum melihat bayi laki-laki bermata bulat dengan pipi yang chubby dan rambut coklatnya yang sedikit ikal, Kyuhyun kecil. Baru sebentar aku bisa bernafas dengan lega, tiba-tiba saya rasa sakit itu kembali datang dan suster langsung mengambil bayiku dan membawanya entah kemana. Aku meringis kesakitan dan kembali mengatur nafas seperti tadi, ketika sedang mengejan aku merasakan ada yang menggenggam tanganku. Aku tidak menyadari kapan Kyuhyun masuk, yang jelas dia suah ada disampingku dan memberikanku semangat.
“Ayo jagi, kau pasti bisa. Tarik nafas…” ia merocos panic, sementara aku terus menggengam tangannya kencang dan kembali mengejan tidak berlangsung lama terdengar suara bayi. Aku sudah memejamkan mata saat Kyuhyun mengusap keringat dari wajahku.
“Bayi kita perempuan, gumawo jagi” kemudian ia mengecup keningku dan aku sudah tidak sadarkan diri.
Aku mendengar suara berisik yang diciptakan oleh para laki-laki yang ada di ruangan ini, tapi yang membangunkannku adalah suara tangisan mungil yang tenggelam di antara suara lainnya. kubuka mataku dan menyesuaikan cahaya yang menusuk mataku, otakku langsung mengingat apa yang baru saja ku lalui.
“Kau sudah bangun jagi” Kyuhyun duduk di bibir ranjang menggendong bayi kami dan tersenyum manis, wajahnya sangat berseri. Di ruangan ini juga ada member super junior yang lain.
“Mana bayiku?” tanyaku sedikit panic, karena hanya ada satu bayi yang di gendong Kyuhyun.
“Ini Kyuri, dia sudah mencarimu dari tadi” Ahra oennie meletakkan bayi perempuan yang sedang menangis disampingku, bayi ini sangat cantik dengan kulit yang pucat, mata bulat, rambutnya hitam sama seperti Kyuhyun dan hidung mungil yang mancung serta bibir tipis berwarna pink persis sepertiku, perpaduan yang sempurna.
“Kyuri?” aku menatap Ahra onnie yang duduk disampingku.
“Cho Kyuri, Kyuhyun yang memilihkan nama untuknya” ujarnya. Aku menatap Kyuhyun dan ia kembali tersenyum manis. Ia pintar memilih nama untuk anak kami, aku suka.
“Sedari tadi Kyuri terus menangis mencarimu, beda sekali dengan kakaknya yang dari tadi tertidur pulas” aku membelai pipi chubby Kyuri, lembut. Dan hebatnya ia langsung berhenti menangis, dan kemudian menguap dan sedetik kemudian ia sudah tertidur lelap.
“Kau harus memberikannya nama jagi, aku tidak tau harus memanggilnya apa” Kyuhyun tersenyum menatap bayi laki-laki yang di gendongnya, disampingnya ada Sungmin oppa yang sedang mengelus-elus pipi bayi kami. aku harus memberikan nama apa ya? Aku belum menyiapkan nama untuk anak kami. Ah.. aku tau!
“Kyumin, namanya Cho Kyumin” ujarku riang, sedangkan Kyuhyun agak bingung. “Kyuhyun dan Sungmin. Aku ingin memakai nama belakang Sungmin oppa karena dia yang telah menyelamatkan kami. Boleh kan oppa” Aku dan Kyuhyun langsung menatap Sungmin oppa, meminta izin menggunakan nama belakangnya untuk putra kami.
“Nama yang bagus, Cho Kyumin. Aku suka namanya, Annyeong Kyumin~ah” Sungmin oppa akhirnya memberti izin dan mencium pipi Kyumin.
“Chukkae” ujar Hendry, Zhoumi,Hankyung, Kibum dan Kangin oppa bersamaan, sedari tadi aku tidak menyadari kedatangan mereka.
“Gumawo Hendry, gumawo oppadeul” aku tersenyum melihat mereka, apalagi Kangin oppa. terakhir kami bertemuu ketika aku ikut mengantarnya masuk wajib militer bersama member lain, ia terlihat lebih dewasa sekarang. “Semua member datang, kalau saja ada Heechul oppa pasti akan lebih lengkap” senyumku hilang menyadari masih ada satu orang yang kurindukan, dia kan sudah berjanji akan datang.
“Kau merindukanku” panjang umur, aku baru saja mengharapkan kedatangannya dan disambut dengan pelukan dari semua member. “Jadi siapa nama kecua malaikat ini” Heechul oppa berdiri di samping Kyuhyun dan Sungmin oppa diikuti dengan member lain, kurasa mereka belum mengetahui nama anak kami.
“Namanya Cho Kyuri” aku membelai wajah putriku yang masih terlelap.
“Lalu jagoan kecil ini” Tanya Donghae oppa yang sedang asik menoel-noel pipi Kyumin.
“Kyumin, namaya Cho Kyumin” ujar Kyuhyun, senyum kembali terpasang di wajahnya.
“Hey bukankah itu nama pair Kyuhyun dan Sungmin? Tanya Yesung oppa.
“Aku memakai nama Sungmin oppa karena dia sudah menyelamatkanku, kalai oppa tidak datang ke rumah pasti aku sudah melahirkan di rumah” semua orang yang ada di ruangan ini mengangguk mendengar penjelasanku.
“Aku kan juga pernah menyelamatkanmu Chaeri~ah, kenapa tidak pakai namaku saja, kenapa cuma nama Sungmin hyung?” protes eunhyuk oppa yang di dukung oleh Donghae oppa.
“Ya, kalau mau buat saja anakmu sendiri. Kalau memakai namamu bisa-bisa keponakanku nanti berotak yadong, pelit, dan bau sepertimu” ucapan Heechul oppa membuat kami tertawa.
~Kyuhyun’s POV~
Sekarang semuanya lengkap, aku memiliki orang tua dan kakak yang sangat menyangiku, juga hyungdeul yang selalu menjagaku, elf yang selalu mendukungku dan yang terpenting aku memiliki Chaeri akan menemaniku menghabiskan hidup dengan dua malaikat kecil kami. Bukankah tuhan sangat menyayangiku?
-END-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar